Part 42 : Kangen

1.8K 210 17
                                    

Hari ini seluruh siswa kelas 11 SMA Pandu Jaya akan melakukan perjalanan menuju Bandung dalam rangka Study Tour tahunan sekolah ini. Seluruh Siswa kelas 11 berkumpul di halaman SMA Pandu Jaya untuk diberikan pengarahan terlebih dahulu.

"Selamat pagi semua" Ucap kepala sekolah membuka pembicaraan.

"Pagi pak..." Jawab siswa kompak.

"Bapak senang semuanya ikut dalam acara tahunan ini, bapak harap perjalanan kalian menyenangkan. Disini bapak hanya ingin berpesan pada ananda-ananda semua untuk tidak berpencar satu sama lain. Kerja sama kalian dibutuhkan disini. Kalo ada teman yg kesusahan, harap dibantu" Ucapnya.

"Selanjutnya akan ada pengarahan dari Pak Danu selaku wali kelas 11 MIPA 1. Kepada Pak Danu, saya persilahkan" Lanjutnya.

Pak Danu mengambil alih tempat kepala sekolah lalu mulai memberi arahan.

"Yg di katakan Pak Kepsek tadi tolong diingat. Kita semua teman, jadi harus saling menjaga" Ucap Pak Danu.

"Baiklah, bapak akan memberi pengarahan. Setiap bus sudah tersedia nama masing-masing kelas. Setiap bus diisi oleh 35 siswa, diutamakan 1 bus diisi oleh 1 kelas yg sama, tidak acak. Tapi jika ada kelas yg muridnya lebih dari 35 siswa dan kelas lain masih ada tempat duduk yg kosong, kemungkinan akan bercampur dengan kelas lain. Kepada setiap sekretaris kelas, harap menyerahkan daftar hadir siswa setiap turun dari bus. Mungkin itu saja arahan dari bapak. Setelah ini kalian langsung memasuki bus dengan tertib" Ucap Pak Danu memberi arahan.

Setelah mendengar arahan dari Pak Danu. Semua siswa memasuki bus dengan tertib.

"Eh eh, gue duduk samping lo dong, Fir" Ucap Gita yg langsung mengambil tempat disamping Fira.

"Duduk aja sih. Bukan bus punya bokap gue juga" Jawab Fira. Sedangkan Gita hanya menjawab dengan cengiran.

"Sini meg, kita duduk belakang 2 curut ini aja" Ucap Amy yg langsung menarik megan ke tempat duduk di belakang Fira dan Gita.

"Wilo kemana dah?" Tanya Megan setelah duduk di tempatnya.

"Sama siapa lagi kalo bukan sama cemewew nya" Jawab Amy lalu menunjuk tempat Verel dan Wilona duduk. Megan manggut-manggut tanda mengerti.

"Nah, terus si cipa kemana? Belum dateng dia?" Tanya Megan, lagi.

"Udah. Ke kantin dulu dia beli air mineral katanya"

"Sendiri?"

Amy memutar bola matanya malas. Megan banyak tanya, bukan?

"Iya sendiri. Udah ah, bawel lo kek emak-emak mo lahiran" Jawab Amy malas.

"Woi ky. Duduk sini samping gue. Biar gak keliatan amat ngenesnya" Ucap Chicco saat melihat Rizky memasuki bus.

"Yg ngenes gue apa lo?" Jawab Rizky saat menghampiri tempat duduk Chicco.

"Ya gue sama lo. Lo kan lagi diem-dieman ama cipa. Lo kira gue gak tau" Ucap Chicco di barengi tawa.

Rizky tersenyum kecut mendengar ucapan Chicco, lalu mengambil tempat disamping Chicco.

Beberapa menit kemudian, Syifa memasuki bus dengan botol aqua besar di tangannya. Ia menghampiri tempat duduk Gita, Fira, Amy dan Megan.

"Lah, gue duduk ama siapa?" Ucap Syifa saat melihat teman-temannya sudah duduk santai di tempatnya.

"Lah, iya. Ni bocah mo di taro dimana?" Jawab Megan. Sebuah tangan mulus mendarat di kepalanya.

"Lo kira gue barang maen taro aje" Jawab Syifa kesal.

"Hehehhe jangan ngambek dong eschme" Jawab Megan sambil mengusap kepalanya yg terkena jitakan. Syifa memutar bola matanya malas.

"Ah elah. Duduk sendirian aja sih Syif. Gak bakal ilang juga lo" Ucap Amy yg sebelumnya sudah memejamkan matanya.

"Sumpah ya. Lo temen terlucknut" Jawab Syifa, lalu berlalu dari hadapan teman-temannya dan mulai mencari tempat yg kosong.

Saat sudah mendapatkan tempat duduk yg kosong, Syifa tersenyum lebar. Tapi senyumnya memudar kala melihat di barisan sebelahnya adalah tempat duduk Rizky dan Chicco. Terjadi aksi saling tatap beberapa detik, tapi tatapan tersebut langsung diputuskan oleh Syifa. Matanya mulai mencari kembali tempat yg kosong, tapi nihil. Ada tempat lain tapi di paling belakang, dan ada 2 cowok disana. Dengan malas, Syifa mendudukkan dirinya di samping jendela.

"Masih ada tempat yg kosong gak?" Tanya Vito, si ketua kelas rempong.

"Masih nih. Masih muat 4 orang lagi" Jawab Rafa.

"Kelas sebelah gabung sini ya. Jgn dicuekin nanti doi baper" Ucap Vito yg dijawab sorakan dari teman-temannya.

Vito keluar dari bus dan beberapa menit kemudian ia kembali dengan 4 siswa laki-laki di belakangnya. 3 siswa mengambil tempat duduk di paling belakang, dan 1 siswa berjalan kedepan menghampiri seseorang.

"Hai Syiiff"

"Eh, hai Bio" Ya, orang yg sedang menghampiri Syifa saat ini adalah Bio.

"Boleh aku duduk disini?"

"Duduk aja, Bi"

Bio tersenyum lalu mendudukkan dirinya di samping Syifa.

Rizky yg sedari tadi menonton interaksi Syifa dan Bio mulai geram. Ia bangkit dan menghampiri Bio.

"Misi dong. Gue mau duduk sama Syifa" Ucap Rizky ketus.

"Ooh, ini tempat Rizky ya Syif? Yaudah deh gue pindah aja" Saat Bio akan bangkit dari duduknya, tangan Syifa menahan pergelangan tangannya.

"Tempat ini emang kosong kok, Bi. Duduk aja sama gue" Ucap Syifa tanpa melirik ke arah Rizky berdiri.

"Tap--"

"Udah deh, Bi. Bentar lagi bus jalan. Lo duduk sama gue aja"

Seketika tangan Rizky mengepal saat Syifa lebih memilih Bio ketimbang dirinya. Bukan kesal pada Syifa, hanya saja ia merutuki kesalahannya sendiri yg membuat hubungannya renggang.

"Duduk di tempat kalian masing-masing. Sebentar lagi bus akan segera meluncur ke Bandung" Arah Pak Danu kepada siswanya.

Rizky kembali ke tempatnya dengan kekesalan yg membuncah.

***

Sudah 1 jam perjalanan sudah membuat hati Rizky panas. Bagaimana tidak? Syifa terlihat sangat bahagia duduk bersama Bio. Mereka saling melempar candaan, mendengarkan lagu dari headset yg sama, berbagi cemilan.

Rizky mengerang di tempat. 'sialan!' pikirnya.

Sesekali Syifa melirik Rizky melalui ekor matanya. Ia tau Rizky sangat kesal kepadanya yg lebih memilih Bio dibandingkan Rizky. Ia hanya ingin menguji Rizky, bagaimana cara Rizky mengklaim bahwa Syifa adalah miliknya, bagaimana caranya berjuang untuk mendapat perhatian Syifa lagi setelah kekecewaan yg Syifa terima. Jika ada penjelasan dari masalahnya, adakah niatan Rizky untuk menjelaskannya dan meyakinkan Syifa bahwa ia takkan pernah berpaling. Ah, Syifa sangat menunggu saat-saat Rizky memperjuangkannya.

"Aku kangen kamu, Ky" Batin Syifa.

------------------------------Tbc------------------------------

Kalo aku kangen kalian Ky, Syif😥
Selamat membaca, Love!❤

High School Love Story(KyFa) -End-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang