📍SMA Pandu Jaya
Syifa berjalan menyusuri koridor, hari ini ia di antar Bang Randy ke sekolah. Masih ada 15 menit lagi sebelum bel masuk berbunyi. Syifa sedang menunggu teman-temannya datang sambil memainkan ponselnya.
"Pagi Syif" Sapa seseorang yg sudah ada di samping meja Syifa.
"Eh, pagi juga ky" Syifa tersenyum ke arah Rizky yg sekarang sudah ada di sampingnya.
"Rajin banget jam segini udah di sekolah" Tanya Rizky
"Lah, lo juga udah di sekolah aja jam segini. Apa gak rajin namanya?" Bukan menjawab, Syifa malah balik bertanya pada Rizky.
"Hahaha, iya juga ya. Lagi pengen aja gue berangkat pagi-pagi"
Rizky sudah duduk di tempatnya sekarang. Namun tiba-tiba Syifa teringat sesuatu.
"Oh ya Ky. Jangan ada yg tau ya kalo gue sering nyanyi di cafe nyokap. Gaada yg tau kalo gue bisa nyanyi. Baru lo yg tau. Kalo temen-temen gue pada tau nih, beeeh, heboh dunia persosmed-an. Kan gue gamau viral mendadak. Nanti kalo gue jadi artis, lo pada susah dapetin tanda tangan gue. Gue juga gamau kalian ngemis-ngemis minta foto sama gue" Kata Syifa dengan PD nya. Satu jitakan berhasil mendarat dengan mulus di kepala Syifa.
"Iiih, kok lo jitak gue sih Ky. Sakit oon!" Kesal Syifa tak terima.
"Ya lagian lo pede banget. Kalo mimpi jangan tinggi-tinggi. Badan lo aja pendek tapi mimpinya selangit"
"Waaah, rese lo. Mau gelut lu sama gue?" Tantang Syifa. Rizky hanya menaikkan satu alisnya bermaksud meremehkan.
"Ah, males ah ngomong sama lo. Tapi seriusan nih, jangan sampe bocor yaa. Pliiiissss" Pinta Syifa sambil memasang 'puppy eyes' nya. Rizky menatap Syifa heran
"Kenapa sih lo gamau banget temen-temen lo tau kalo lo bisa nyanyi. Itu bakat lo Syif, temen-temen lo pasti bangga kalo tau temennya punya bakat sekeren itu"
"Soalnya gue denger-denger nih, bentar lagi bakalan ada pensi gitu di sekolah, masing-masing kelas harus ada perwakilan kelasnya untuk nampilin bakatnya di atas panggung. Kemarin si Vito ketua kelas kita pernah nanya, ada yg mau nampilin bakatnya atau nggak, pas giliran gue ditanya sama dia, gue bilang ke dia kalo gue gabisa nyanyi. Gue minder aja, gue gamau kalo harus di tunjuk untuk wakilin kelas buat acara pensi itu"
"Hmm, oke. Gue gabakal bocorin ke siapapun tentang ini. Tapiiiii...."
"Tapi apa?"
"Ada syaratnya dooong. Gaada yg gratis di dunia ini"
"Apa syaratnya? Jangan yg aneh-aneh ya. Gua tabok lu kalo syaratnya aneh-aneh"
"Gampang aja kok syaratnya. Besok, lo harus nemenin gue nyari kado ulang tahun buat seseorang. Gimana, mau gak lo?" Tawar Rizky. Syifa nampak menimang-nimang tawaran Rizky.
"Oke, gue terima syarat dari lo. Besok yaa..."
"Okedeh, besok gue jemput lo jam 10 pagi. Lo send loct aja ke gue"
"Iya iyaaa"
"Woi Syif, masih pagi juga deduaan aje. Yg ketiga setan loh" Sapa Fira yg tiba-tiba sudah ada di depannya.
"Lo dong setannya?" Tanya Syifa santai.
"Waah, mulut lo emang lempeng banget kalo ngomong" Jawab Fira dengan nada tak terima.
Wilo, Megan, Gita dan Amy memasuki kelas bersamaan. Amy menghampiri Syifa dan langsung memeluk Syifa.
"Cipaaaaa.... Hari ini jadi kan nemenin gue?" Tanya Amy
"Iya Amyyy... Tapi gausah peluk-peluk juga kali, engap nih gue"
"Eh eh... Iya maaf Syif, hehehe"
"Nemenin kemana? Acara kawinan kucing?" Tanya Wilo heran
"Yeeee, enak aja. Nemenin gue belanja dong, iya kan Syif?"
"Iya, si Amy minta gue buat nemenin dia belanja"
"Lah, ngapa gak ngajak kita-kita my? Wah parah lu" Ucap Megan tak terima.
"Gamau, kalian berisik kalo nemenin gue belanja. Mana gasabaran lagi pengen cepet-cepet pulang. Enakan ama Syifa. Dia mah temen super sabar" Ucap Amy lalu kembali memeluk Syifa sekilas.
"Yeuuu, serah lu deh ceuk!"
🐝🐝🐝
Bel tanda istirahat sudah berbunyi dari 5 menit yg lalu. Syifa yg masih harus menyelesaikan catatannya terpaksa harus menahan perutnya yg sudah berontak minta diisi makanan.
"Huh, akhirnya selesai juga!" Ucap Syifa senang. Syifa merapihkan buku dan peralatan tulisnya dan meletakkannya dengan rapih ke dalam tas. Setelah itu, ia berjalan keluar kelas untuk menemui teman-temannya yg sudah ada di kantin. Saat Syifa baru keluar kelas, ada yg memanggil namanya.
"Syif..." Syifa yg merasa namanya di panggil menoleh dan dia mendapati Bio yg kini berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Eh, iya Bi. Ada apa?"
"Kok kamu baru keluar kelas?" Tanya Bio
"Tadi gue masih ada catatan yg belum selesai Bi" jelas Syifa
"Oh gituuu. Mmm, Syif, udah lama nih kita gak main ice skating bareng, gimana kalo dalam waktu dekat ini kita main ice skating, besok gitu. Gimana?"
"Aduuh, sorry Bi. Gue udah ada janji, nanti deh kalo gue free gue kabarin lo lagi. Gimana?"
"Ooh, gitu ya Syif. Okedeh. Sekarang lo mau kemana?"
"Gue mau ke kantin"
"Bareng gue aja, gue juga mau ke kantin"
"Oke"
Bio sebenarnya mengharapkan hubungan yg lebih dari sahabat kepada Syifa. Dia sudah menyimpan rasa kepada Syifa sejak mereka masih di SMP. Bio sudah pernah mengungkapkan perasaannya pada Syifa saat hari kelulusan SMP. Tapi Syifa bilang bahwa dia hanya menganggap Bio sebagai sahabatnya, tidak lebih. Syifa sangat nyaman dengan status persahabatannya dengan Bio. Tapi walau begitu, Bio tidak pernah menyerah untuk mendapatkan hati Syifa.
----------------------------Tbc-------------------------------
Terimakasih untuk yg sudah setia menunggu kelanjutan cerita dari High School Love Story(KyFa)😘
Nanti di usahain update 1 part lagi yaa❤
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story(KyFa) -End-
Teen FictionCerita 2 orang remaja yg saling mencintai memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran yg merupakan kali pertama bagi mereka. Bagaimana kisahnya? Apakah hubungan mereka akan berjalan dengan mulus tanpa ada pengganggu atau malah banyak pengganggu di h...