Pagi ini seperti biasa keluarga Syifa sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Yg berbeda kali ini, keluarga Syifa benar-benar lengkap karena kedatangan Bang Anwar di tengah-tengah mereka.
"Abang berapa hari di Jakarta?" Tanya Syifa mengawali obrolan di meja makan.
"Seminggu dek" Jawab Bang Anwar.
"Yaah, sebentar banget" Ucap Syifa lesu.
"Adek, abang kan masih berstatus mahasiswa, dia punya tanggung jawab sebagai mahasiswa di kampus nya. Kalo dia kelamaan libur, bisa-bisa tugasnya terbengkalai disana" Ucap Mama Chand memberi pengertian kepada anak bungsunya.
"Iya dek. Ini aja untung-untungan dikasih libur seminggu. Itu pun karna abang kejar setoran tugas untuk seminggu kedepan, coba kalo enggak, masih berbulan-bulan lagi mungkin abang pulangnya" Ujar Bang Anwar.
Syifa memajukan bibir bawahnya.
"Gimana kalo hari minggunya kita Qtime? Kan seninnya si Anwar udah harus balik tuh, jadi kita bisa liburan bareng-bareng walau cuma sehari, setuju nggak?" Usul Bg Randy.
"Nah, aku setuju mah sama usul bg randy. Kita juga jarang kan kumpul bareng-bareng, sekali-kali lah refreshing" Tambah Syifa.
Mama Chand nampak menimang-nimang usulan anak sulungnya itu.
"Kalo papah gimana? Weekend ini ada janji?" Tanya Mama Chand.
"Mm... Kayaknya gaada deh mah"
Mendengar jawaban dari papahnya, Syifa bersorak gembira.
"Yeye. Puncak ya mah, pah" Kali ini Syifa yg memberi usul.
Mama Chand mengangguk setuju yg juga disetujui oleh yg lain. Syifa bersorak lagi.
"Oh iya adek, mamah sampe lupa" Mama Chand berjalan meninggalkan ruang makan menuju kamarnya, beberapa menit kemudian ia kembali dengan paperbag berukuran sedang.
"Nih, buat kamu" Ucap Mama Chand sambil menyerahkan paperbag yg tadi ia bawa kepada Syifa.
Syifa mengernyitkan dahinya bingung, Syifa menatap mamahnya seolah bertanya 'ini-apa-mah?'. Mama Chand tidak memperdulikan tatapan Syifa. Ia kembali menggoyaangkan paperbag ditangannya. Syifa mengambil paperbag itu dari tangan mamahnya. Ia mengintip sedikit.
"Ini isinya bukan tikus kan mah? Mamah gak lagi ngerjain aku kan?" Syifa menatap mamahnya dengan tatapan mengintimidasi.
"Enggaaaak. Liat aja dulu. Bawel deh kamu"
Syifa membuka paperbag itu, saat mengetahui apa isi dari paperbag itu, Syifa membulatkan matanya.
"IPHONE X!!!" Teriak Syifa tak percaya.
"Iya, mamah beliin kamu hp baru, hp kamu yg lama masih di service, nanti kalo udah bener buat mamah aja hp itu, kamu pake hp yg baru" Jelas Mama Chand.
"Yes yes yes. Makasih mamah" Syifa memeluk mamahnya, tak lama setelah itu ia berdiri.
Syifa semakin bersorak heboh, bahkan sekarang ia jingkrak-jingkrak saking senangnya.
Tanpa mereka sadari, seseorang baru saja memasuki rumahnya diantar oleh Bi Siti-- ART dirumahnya. Orang tersebut mengernyitkan dahinya melihat Syifa yg jingkrak-jingkrak.
"Permisi non, ada den Rizky" Ucap Bi Siti ramah.
Syifa yg mendengar nama Rizky disebut menghentikan aksi jingkrak-jingkraknya lalu berlari memeluk mamahnya yg masih duduk di kursi meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Love Story(KyFa) -End-
Teen FictionCerita 2 orang remaja yg saling mencintai memutuskan untuk menjalani hubungan pacaran yg merupakan kali pertama bagi mereka. Bagaimana kisahnya? Apakah hubungan mereka akan berjalan dengan mulus tanpa ada pengganggu atau malah banyak pengganggu di h...