11. My Dearest is A Programmer- Ace Hardware Shopping Date
Chapter Sebelumnya
= = = = = = = = = =“Ya wajar lah kalo Abel jago masak, dia tinggal di Jakarta sendirian. Kalo harus beli makanan tiap hari, bisa-bisa dia ngga jadi ke Jepang.”
“Jepang ?? kapan Abel ke Jepang ??”
“Lo ngga tau ??” baru saja Fikri hendak melanjutkan ucapannya, terdengar langkah Abel mendekati ruang tamu. “Lo tanya aja langsung, gue ngga ada hak buat jelasin.” Ardian pun menunduk, ia merasa menjadi lelaki bodoh yang tidak mengetahui apapun mengenai perempuan yang tengah dekat dengannya.
= = = = = = = = = =
Untuk membuat seseorang jatuh cinta, hanya dengan kau terus mencintainya. Sisanya ?? serahkan pada Tuhan, apakah cinta itu akan terbalas atau tuhan memintanya cukup dengan cintamu itu.
Unknown
Ardian dan Abel tengah berjalan dibagian peralatan dapur. Ardian menyerahkan acara memilih peralatan dapur pada Abel yang sedang mendorong troli di depannya. Toh Ardian tidak mengerti mengenai benda-benda yang ada di dapur, yang ia mengerti hanya monitor, keyboard, CPU dan perangkat lain yang membantunya membuat program.
Ardian berniat hanya membeli meja untuk komputer dan tempat tidur, tapi setelah di ingat lagi rumah yang akan ia tempati benar-benar kosong dan tidak menarik. Ardian pun membiarkan Abel membawa troli dan memilih barang untuk mengisi rumah.
“Wih... ada parutan enam bentuk. Aku baru punya yang tiga bentuk.” Seru Abel saat Ardian sibuk memperhatikan berbagai spatula di depannya.
“Beli aja kalo kamu perlu.”
Abel memberengut, “Perlu sih, tapi aku ngga yakin bisa ke pake sekarang-sekarang. Lagi sibuk sih.” Abel mengembalikan parutan ditangannya ke tempat semula.
“Sibuk apa ??”
“Ngurus beasiswa.” Jawab Abel tanpa menatap Ardian, matanya bergerak memilih pisau yang kiranya cocok digunakan Ardian dan teman-temannya nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest is A Programmer
General Fiction[[UNFINISHED]] CERITA INI TIDAK DILANJUTKAN KARENA BERBAGAI SEBAB, DIMOHON UNTUK TIDAK LAGI MENUNGGU CERITA INI UPDATE Bagi Ardian hal-hal yang tak dapat masuk logika adalah hal yang harus ia hindari, termasuk perasaan. Hidupnya hanya terpatok pada...