15.1. My Dearest is A Programmer - Take Care with Your Health

218 17 0
                                    

15.1. My Dearest is A Programmer – Take Care with Your Health

Chapter Sebelumnya
= = = = = = = = = =
Ardian terdiam, ’Jadi foto-foto di website Abel itu, si Rezvan yang ngambil ??’ Tapi perasaan tidak enak hinggap pada hatinya menyadari Abel yang begitu dekat dengan Rezvan, meskipun Abel menganggapnya kakak belum tentu Rezvan juga menganggapnya begitu. Mungkin Ardian harus bertemu dengan Rezvan dan mengucapkan terima kasih karena sudah membantu Abel selama ini, dan juga memeriksa kebenaran perasaan teman lamanya pada Abel.
= = = = = = = = = =

Sebagian orang percaya bahwa sakit adalah ujian, namun sebagian besar adalah pilihan kita sendiri yang melupakan tentang pentingnya kesehatan

Ardian mengucek matanya pelan saat memperhatikan kode-kode yang sedang berjalan pada layar laptopnya. Matanya perlu istirahat. Ardian menemukan sebuah bug pada bagaian atas deretan kode yang sudah ia tulis. Saat dia sudah memperbaiki bug itu, bug lain bermunculan pada bagian bawah.

Setelah pertemuannya dengan Abel di kedai ice cream hari jumat lalu, Ardian mengajak Abel mendekorasi kamarnya keesokan harinya. Karena Abel mengatakan jika dia akan mendatangi sebuah festival budaya Jepang di Universitas Ganesha pada hari Minggu, Ardian pun bersedia untuk menemani Abel, berjaga-jaga jika dia bertemu Rezvan. Sepertinya teman lamanya itu perlu sedikit diwaspadai.

Ardian tidak memperkirakan jika mendekorasi kamarnya dapat menghabiskan waktu hingga malam hari. Pukul setengah sepuluh malam, Ardian baru tiba di rumahnya di Depok, ia masih enggan untuk tinggal sendirian di rumah yang sudah ia sewa. Client nya kali ini cukup rewel dan terus menghubunginya meminta agar pengerjaan aplikasi payroll yang ia pesan diselesaikan lebih cepat, dia berjanji akan menaikan bayaran Ardian.

Sebenarnya untuk sekadar memenuhi kebutuhan hidupnya, Ardian hanya perlu mengerjakan –paling banyak- dua project aplikasi atau pun website. Namun sayang kecintaannya terhadap kode membuatnya bekerja rodi hingga mengabaikan kondisi tubuhnya yang belakangan mulai menurun.

My Dearest is A ProgrammerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang