17.1. My Dearest is A Programmer- Unexpeted
Chapter sebelumnya
= = = = = = = = = =“Apa sih ?? mending kak Risa suka Korea sama kaya aku!!” Sudah rahasia umum jika anak-anak SMP seperti Zea mengidolakan idol K-Pop, mereka akan tergila-gila pada biasnya dan biasanya memandang orang lain yang tidak sama dengannya adalah musuh. Apa lagi otaku –lebih tepatnya wibu- seperti Abel.
“Maafin Zea ya, dia emang agak gitu.” Kenan tersenyum kikuk, “sebenarnya ada dua lagi anggota keluarga kita, Alleta sama Addara. Tapi mereka nunggu di mobil, Addara baru dua tahun jadi enggak boleh dibawa masuk.”
“Jangan kaku gitu dong, kita nggak gigit kok.” Semua orang tertawa mendengar ucapan Papa Ardian. Suasana di ruang rawat Ardian malam itu terdengar ramai, anggota keluarga Ardian dan Abel saling bertukar cerita. Kecuali Zea. Gadis itu hanya sibuk dengan ponselnya sambil cemberut saat melihat Abel.
= = = = = = = = = =Jika kau ingin bahagia, sederhana saja...
Cukup tekanlah ekspetasimu serendah mungkin.
Sampai kau tidak akan merasa kecewa,
Saat kenyataan berbeda dengan apa yang kau ekspetasikan.
Keesokan harinya -setelah pertemuan dengan keluarga Ardian-, saat pulang kerja Abel melihat Mama Ardian menunggunya di depan rumah dengan seorang wanita yang bernama Alleta dan seorang bayi bernama Addara. Abel pikir Mama dan kakak ipar Ardian akan memarahinya dan melarangnya untuk mendekati Ardian.
Nyatanya mereka malah menginap di rumah Abel, mereka menceritakan masa kecil Ardian, saat Ardian masa sekolah, dan masa-masa lain yang Ardian lewati sebelum berkenalan dengan Ardian.
“Kenapa Ardian milih kuliah di Korea, Ma ???” tanya Abel. Mama Ardian meminta Abel memanggilnya Mama, seperti yang dilakukan Alleta.
“Dia sebenarnya pengen ke Harvard, tapi menurut Mama itu terlalu jauh. Mama makin kesepian kalo Ardian beda benua sama Mama. Waktu itu Zea yang nyaranin Ardian buat masuk Seoul National University, dan dia diterima.”
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dearest is A Programmer
Ficção Geral[[UNFINISHED]] CERITA INI TIDAK DILANJUTKAN KARENA BERBAGAI SEBAB, DIMOHON UNTUK TIDAK LAGI MENUNGGU CERITA INI UPDATE Bagi Ardian hal-hal yang tak dapat masuk logika adalah hal yang harus ia hindari, termasuk perasaan. Hidupnya hanya terpatok pada...