Prolog

1.2K 53 3
                                    

Risa-chan p.o.v / author p.o.v

Pagi yang cerah, seorang anak remaja sedang berjalan - jalan di sekitaran sekolah four stars academy. Anak berambut coklat hazel dengan mata berwarna ruby, kulit terang dan mengenakan kacamata.

Saat sedang berjalan - jalan tanpa sengaja anak itu dengan tidak sengaja menabrak seseorang.

"Maaf, maafkan aku. Aku sedang tidak melihat kemana arahku." Ucap gadis tersebut sambil menundukkan kepalanya berkali - kali.

"Sudahlah, santai aja. Aku juga gak melihat ke mana arahku pergi kok, jadi ini juga salahku." Ucap orang itu yang sepertinya seorang laki - laki.

Gadis itu pun mengangkat kepalanya untuk melihat lawan bicaranya.

"Hallo, namaku Yuki Subaru. Kamu siapa? sepertinya anak baru di sini." Ucap Subaru.

"Perkenalkan, namaku Yume aku memang baru di sini." Ucap Yume sambil membungkuk.

"Sepertinya namamu familiar. Dimana ya aku pernah mendengar namamu?" Ucap Yume sambil mencoba mengingat.

Subaru tertawa kecil. "Tentu saja kamu pasti tau namaku. Aku pangeran dari kerajaan Yuki." Ucap Subaru.

"Ohhhhhhh." Ucap Yume membentuk mulutnya O. Seketika itu juga mukanya berubah jadi merah merasa malu karena sudah berbicara dengan pangeran seperti itu.

"Oi, oi kamu gak apa - apa?" Tanya Subaru sambil melambaikan tangannya di depan muka Yume.

Yume hanya tersenyum, membuat kedua pipi Subaru menjadi merah padam.

"Tomato." Ucap Subaru, membuat Yume kesal.

"Ugh, aku bukan tomato. Aku punya nama tau, namaku Yume, Y.U.M.E." Ucap Yume sambil menggembungkan kedua pipinya.

'Oh Tuhan, bagaimana bisa seseorang marah tapi terlihat lucu seperti ini?' Batin Subaru.

"Oh ayolah. Sekarang kamu lebih mirip seperti tomato." Ucapnya menggoda Yume sambil tertawa kecil.

"Huh, ya sudah. Aku pergi dulu. Bye." Ucap Yume kemudian berlalu pergi.

Subaru p.o.v

Aku melihat dia pergi di kejauhan. Mataku masih melihat ke arahnya.

Saat aku mau berbalik arah aku mendengar suara orang tertawa. Reflex aku pun membalikkan badanku ke sumber suara.

Di sana kulihat Asahi, Kanata, dan Nozomu yang berusaha menahan tawa.

"Kenapa? Dan ada apa kalian sampai seperti itu?" Tanyaku kepada mereka bertiga yang masih berusaha menahan tawanya ini.

"Subaru, Subaru. Our little boy is grow up." Ucap Asahi setelah sudah bisa menahan tawanya.

"Maksudmu?" Tanyaku.

"Ck, ck, ck. Subaru, apa kamu ada perasaan sama cewe yang tadi?" Tanya Nozomu.

"Ya gak mungkinlah. Lagi pula emang boleh keluarga kerajaan suka sama rakyat biasa?" Tanyaku lagi.

"Tapi kalau kami lihat dari sikapmu tadi, kamu lebih lembut sama cewek yang tadi dibanding yang lainnya." Ucap Asahi.

"Gak kok, aku memang biasanya begini." Ucapku menyangkal ucapan Asahi.

"Hah, sudahlah Subaru. Tidak usah berbohong kepada kami. Lihatlah mukamu sekarang." Ucap Asahi.

"Memang ada apa dengan mukaku?" Tanyaku. Aku merasa mukaku terasa panas. Apa aku sakit ya?

"Mukamu sangat merah dari tadi kau tahu." Ucap Nozomu.

Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang