"Ayo keluar semua, kita sudah sampai di tempat tujuan." Ucap Lucy.
Satu per satu pun keluar dari mobil. Mereka meregangkan tubuhnya yang kaku dan memperhatikan sekeliling mereka.
"Apa yang lain sudah di sini?" Luna melihat ke arah Lucy selagi bertanya.
"Aku tidak tau Luna. Kita harus mencari tau sendiri. Tapi, sepertinya mereka belum datang." Lucy mengangkat kedua bahunya.
"Ya sudah. Ayo masuk terlebih dahulu. Cari tempat untuk bertemu." Ucap Lucy.
Mereka pun masuk ke dalam mall.
"Sepertinya yang lain belum sampai di sini. Lebih baik kita mencari tempat untuk menunggu mereka." Ucap Luna memperhatikan sekeliling mereka.
"Bagaimana kalau kita masuk ke cafe sebelah sana saja?" Ucap Nashi menunjuk salah satu cafe yang ada di dalam mall. Yang lain menganggukan kepala mereka tanda setuju.
Mereka pun masuk ke dalam cafe. Seorang pelayan menghampiri mereka. "Selamat datang. Meja untuk berapa orang?" Pelayan itu bertanya kepada mereka.
"Sekitar 20-an orang." Lucy yang menjawab pertanyaan pelayan tersebut. Kemudian Lucy menghampiri dan membisikkan sesuatu di telingan pelayan tersebut.
"Um... mohon ditunggu sebentar. Saya akan menyiapkan mejanya." Ucap pelayan tersebut sebelum berlalu pergi.
Mereka pun menunggu dengan melihat - lihat sekeliling mereka. Siapa tau, mungkin saja yang lainnya sudah datang.
"Mama, apa Mama sudah memberitau yang lainnya kita sudah di sini?" Luna bertanya kepada Lucy.
"Uh... sepertinya aku lupa untuk memberitau mereka. Biar kuhubungi. Kalian tunggu di sini sebentar ya." Ucap Lucy yang mendapatkan sahutan 'ya' atau 'iya' pada saat yang bersamaan sebelum menghubungi yang lainnya.
Tidak berapa lama setelah itu Lucy kembali ke tempat yang lainnya menunggu.
"Mereka bilang, mereka akan segera datang ke sini. Kita tunggu dan pesan saja dulu." Ucap Lucy.
Tidak berapa lama palayan yang sebelumnya pun kembali. "Saya sudah menyiapkan mejanya. Mari ikuti saya."
Mereka dituntun ke sebuah tempat yang tertutup. Lucy melepaskan topi dan kacamata hitam yang sebelumnya ia pakai sebagai samaran. "Terima kasih ya." Ucap Lucy tersenyum ke arah pelayan tersebut.
"Ah... ini bukan masalah Ratuku. Aku merasa sangat terhomat dapat membantu anda dan yang lainnya." Ucap pelayan tersebut dengan membungkukkan dirinya.
"Baiklah. Terima kasih ya sekali lagi. Maaf merepotkan." Ucap Lucy.
"Tidak apa - apa yang mulia. Panggil saja saya jika anda atau yang lainnya membutuhkan sesuatu. Saya akan segera datang. Sekarang saya mohon diri terlebih dahulu." Ucap pelayan tersebut masih membungkukkan dirinya. Ketika Lucy menganggukan kepalanya baru pelayan tersebut keluar dari ruangan.
"Mama, mama memberitaukannya bukan?" Ucap Nashi menghadap ke arah Lucy.
"Tentu saja kuberitau kalau tidak, bagaimana bisa pelayan tadi mengetahui bahwa aku ratu." Ucap Lucy.
Nashi menghela nafas sebelum melepaskan samarannya. Yang lainnya sudah melepaskan samaran mereka setelah Licy melepaskan samarannya.
"Sekarang apa yang kita lakukan?" Ucap Ako memegang dagunya melihat sekitar seperti sedang berpikir.
"Apa lagi selain pesan." Ucap Luna mengangkat kedua bahunya.
"Baiklah. Ayo pesan saja masing - masing." Ucap Nashi ceria.
Akhirnya semua pun memesan kue dan minumannya masing - masing. Ketika mereka sudah selesai yang lainnya pun datang menghampiri mereka.
Mereka pun memutuskan mereka akan berbelanja dress. Mereka pun masuk ke salah satu butik terkenal. Butik ini merupakan langgangan Lucy, Luna, Nashi dan yang lainnya kecuali teman - teman Luna.
"Kalian boleh pilih yang mana aja ketemu lagi di sini 1 jam dari sekarang." Ucap Levy yang dibalas dengan 'ok' oleh yan lainnya.
Semuanya pun menyebar. Mencari dress masing - masing. Teman - teman Luna yang masih asing dengan tempat ini pun hanya mengikuti kemana Luna pergi.
"Luna-chan." Panggil Koharu. Yang dipanggil pun melihat ke arah Koharu.
"Ya Koharu-chan?" Ucap Luna memandang ke arah Koharu.
"Bisakah kamu membantu kami mencari dress. Kami masih asing dengan ini. Kami takut tersesat. Dan kami juga agak kebingungan memilih dress." Ucap Koharu memainkan jari jemarinya karena gugup.
"Tentu saja boleh. Ayo ikuti aku. Kita cari dress yang cocok buat kalian." Ucap Luna menarik tangan Koharu sebelum berlari.
"Woah Luna, Tunggu kami." Ucap Laura yang kemudian berlari mengejar Luna dan Koharu, diikuti oleh Mahiru dan Ako.
Mereka mencoba berbagai macam dress sambil tertawa riang. Mereka juga memlih beberapa baju lainnya.
Setelah satu jam berlalu mereka pun kembali ke tempat yang sudah ditentukan.
"Baiklah, apa semua sudah mendapatkan dressnya masing - masing?" Tanya Mira melihat semuanya.
"Sudah." Jawab yang lainnya pada saat yang bersamaan.
"Baiklah kalau begitu. Ayo kita kembalu sekarang." Ucap Mira yang mendapatkan anggukan kepala dari yang lainnya.
Saat mereka berjalan ke luar mall, karena tidak melihat - lihat, Luna pun menabrak seseorang.
"Maaf, maafkan aku." Ucap Luna sambil membungkuk secara terus menerus tanpa melihat siapa yang dia tabrak.
"Tidak apa - apa. Berhentilah meminta maaf." Ucap orang yang ditabrak Luna. Suaranya seperti laki - laki dan entah kenapa ia merasa familiar dengan suara orang tersebut.
Luna pun langsung mengangkat kepalanya seketika setelah ia mendengar suaranya.
"EEEEHHHH." Teriaknya sangat kencang sampai yang lain menutupi telingan mereka.
To be continued.....
Siapa ya kira - kira yang Luna tabrak?
Kalau penasaran, tunggu chapter selanjutnya ya.
Bye - bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
FanficSetiap orang mempunyai ceritanya masing - masing. Hampir tidak mungkin untuk mempunyai cerita yang sama dengan orang lain. Lalu bagaimana dengan cerita kami? Dan apa / bagaimana akhir dari cerita kami? Apa akan berakhir bahagia seperti cerita dongen...