"Jangan terlalu memusingkan apa yang akan terjadi di masa depan. Nikmati saja waktu mu saat ini, karena mungkin saja kamu tidak akan bisa melakukan hal yang sama di masa depan." -Luna Dragneel
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ketika semua orang sedang sibuk mencari Subaru dan Luna, kedua orang itu sedang berjalan jalan di tepi pantai.
Luna melepaskan sepatu yang dipakainya dan dibawakan oleh Subaru. Katanya sih ia ingin merasakan kakinya mengenai pasir dan air laut yang sesekali mengenai kakinya.
Tadi setelah Luna mengantar Nashi ke tempat Storm, Subaru menarik Luna untuk berjalan jalan sebentar dengannya. Luna pun akhirnya mengiyakan karena kenapa tidak?
Mereka tidak tau kalau yang lain tengah mencari cari mereka. Untuk saat ini mereka ingin menghabiskan waktu mereka berdua saja, jarang jarang mereka bisa berdua seperti ini.
Sekarang ada kesempatan berdua kenapa tidak di pakai saja? Lagi pula... apa mereka akan mendapatkan kesempatan seperti ini lagi? Mereka sudah punya tunangan masing masing, jadi tidak akan bisa menghabiskan waktu berdua dengan bebas.
Aish... memikirkannya saja sudah membuat Luna sedih. Apa mereka tidak akan bisa berdua seperti saat ini lagi di masa yang akan mendatang?
"Subaru." Panggil Luna. Tatapannya masih lurus ke depan dan enggan untuk melihat ke arah Subaru karena bisa saja air matanya tiba tiba turun begitu saja, Luna tidak ingin memperlihatkan dirinya yang menangis.
Sedangkan Subaru yang dipanggil pun mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah Luna. Subaru mencoba untuk tersenyum tapi yang keluar hanyalah senyum sendu miliknya.
"Apa... kita bisa melakukan ini lagi di masa yang akan mendatang?" Tanya Subaru tiba tiba membuat Luna tersentak dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah Subaru.
"Hah... bisa kah aku membawa mu pergi dari sini dan lari dari kenyataan bahwa kamu sudah milik orang lain? Aku ingin membawa mu lari dan membuat mu menjadi milikku saja." Ucap Subaru masih di sertai dengan senyum sendunya.
Luna memaksakan senyum dan menggelengkan kepalanya. "Subaru, kamu tau itu tidak akan bisa terjadi kan?" Tanya Luna sendu.
Subaru menghela nafasnya untuk mengurangi rasa sesak di dadanya. "Aku tau, hanya saja memikirkan kamu yang sudah menjadi milik orang lain membuat dadaku sesak. Aku jadi susah bernafas setiap kali aku memikirkannya." Terang Subaru jujur.
"Kau tau? Aku pun sama, sesak rasanya tiap kali memikirkan kamu kamu akan bersama orang lain. Tapi di saat yang bersamaan aku tidak ingin membuat papa dan mama kecewa." Ucap Luna. Perlahan air mata Luna mulai turun. Luna masih enggan untuk melihat ke arah Subaru,
"Kalau begitu kita sama. Sudah banyak yang papa mama lakukan untukku, dan untuk kali ini aku tidak ingin membuat mereka kecewa. Tapi... pikiran dan hati ku tidak sejalan. Aish... apa yang harus kita lakukan sekarang?" Subaru tertawa hambar.
Tanpa sepengetahuan Subaru, Luna menggunakan sihirnya dan membuat Subaru basah karena kena air laut. Subaru menyeka air yang ada di wajahnya. "Yak! Apa yang kamu lakukan huh?" Teriak Subaru kesal.
"Jangan sedih seperti itu, aku tidak suka. Untuk sekarang nikmati saja waktu kita saat ini. Untuk kedepannya kita hanya bisa menunggu dan melihat apa yang akan terjadi." Ucap Luna dengan senyum lebar khas dirinya.
Subaru yang tidak terima pun membalas perbuatan Luna membuat Luna ikut kebasahan. Bukannya kesal, Luna malah tertawa lepas melihat wajah Subaru yang sedang kesal. Mereka pun saling melempar air hingga basah kuyub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
FanficSetiap orang mempunyai ceritanya masing - masing. Hampir tidak mungkin untuk mempunyai cerita yang sama dengan orang lain. Lalu bagaimana dengan cerita kami? Dan apa / bagaimana akhir dari cerita kami? Apa akan berakhir bahagia seperti cerita dongen...