Chapter 18

224 22 2
                                    

Ini sudah seminggu sejak Luna masuk rumah sakit. Dan selama itu pula Subaru berada di sampingnya. Tidak meninggalkan Luna sedikit pun.

Subaru mau ketika pertama kali Luna membuka matanya ia lah yang pertama kali Luna lihat. Dan ia takut akan terjadi sesuatu yang buruk pada Luna.

Di tempat lain...

Setelah Luna masuk rumah sakit minggu lalu, Natsu segera menyelidiki apa yang salah pada putrinya.

Walau pun putrinya itu berpura pura menjadi lemah, Luna tidak akan mungkin sampai terbaring di rumah sakit selama ini dan belum juga menunjukkan akan membuka matanya.

Natsu mengumpulkan segala informasi yang ada. Ia akan membalas orang yang sudah membuat putrinya menjadi seperti ini.

Tentu saja itu bukanlah hal yang mudah. Natsu baru mendapat sedikit informasi. Ia masih belum menemukan titik terang dari pencariannya.

Banyak bukti di tempat yang hancur karena ledakan besar itu. Tinggal sedikit bukti yang ada.

Akan sangat susah untuk menemukan pelaku dan penyebab dari Luna yang tidak bangun bangun selama seminggu ini.

Natsu mengusap wajahnya kasar. Ia sangat ingin menemukan pelaku tersebut dan memberinya hukuman.

Selain itu ia juga mau putri sulungnya itu segera sadar.

Natsu juga lama lama kasian melihat kondisi pemuda yang selalu berada di kamar putrinya itu. Jarang makan, jarang tidur, ia pun selalu berada di dalam kamar rawat inap putrinya.

Bisa dibilang kondisi pemuda itu sangat kacau. Bisa dilihat dari penampilannya yang acak acakan dan tubuhnya yang mulai tidak terurus.

Natsu menghela nafasnya pelan. Ia hanya berharap putrinya itu segera bangun. Banyak orang mengkhawatirkannya termasuk Natsu tentunya.

Di tempat Subaru...

Seseorang mengetuk pintu ruang rawat inap Luna kemudian membukanya secara perlahan.

Subaru menoleh ke arah orang yang berada di ambang pintu.

"Mom, kenapa di sini? Dad mana?" Tanya Subaru melihat ke sekeliling Lucy mencoba untuk mencari keberadaan Natsu.

Memang sejak seminggu yang lalu Natsu dan Lucy menyuruh Subaru untuk memanggil mereka Mom dan Dad.

Subaru tidak tau kenapa, tapi ia tetap melakukan apa yang mereka minta. Awalnya memang canggung. Tapi lama kelamaan Subaru menjadi biasa memanggil mereka dengan sebutan Mom dan Dad.

"Dad masih ada pekerjaan. Nanti ia akan menyusul ke sini setelah urusannya selesai." Ucap Lucy. Lucy menghampiri Subaru yang duduk di samping brankar putrinya.

"Mom mau duduk? Aku biar duduk di sofa saja." Subaru bangkit dari tempat duduknya.

"Tidak, tidak apa apa. Mom saja yang duduk di sofa." Lucy beralih untuk duduk di salah satu sofa dalam ruangan itu.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Lucy cemas.

"Aku baik baik saja Mom. Tidak perlu terlalu mengkhawatirkanku." Jawab Subaru.

"Well, kamu tidak terlihat baik baik saja. Kamu juga kurang istirahat dan makan. Kembalilah hari ini. Orangtuamu pasti sangat mengkhawatirkan dirimu. Istirahat dan makanlah yang cukup baru kembali ke sini."

"Tapi, Mom......." Subaru ingin protes namun langsung dipotong oleh Lucy.

"Tidak ada tapi tapi-an. Hari ini kamu pulang kemudian istirahat total. Kamu sendiri gak akan bisa jaga Luna kalau kamu sakit. Mom akan langsung memberitau kamu kalau Luna tiba tiba sadar saat kamu tidak ada di simi."

Different StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang