"Jadi orang tuh jangan muna + egois. Bilang kalau kalian bakalan bahagia kalau orang yang kalian sayang bahagia, aslinya kan enggak. Terus kalau ternyata dia gak bahagia setelah kalian lepas gimana? Malah jadi nyakitin 2 hati kan?"-Subaru
Setelah menemukan Subaru dan Luna tadi semua orang kembali ke kamar masing masing untuk beristirahat. Sama halnya dengan Natsu dan Lucy, saat ini mereka tengah berbaring di kasur. Natsu memeluk Lucy erat sedangkan Lucy sendiri sedang bermain dengan rambut salmon Natsu.
"Natsu." Panggil Lucy.
Natsu yang merasa terpanggil pun mendongakkan kepalanya. Sebelumnya Natsu tengah menyembunyikan wajahnya di perut Lucy. (Rissa kurang tau jelasinnya gimana, mohon maapkan Rissa) Natsu pun berdehem tanda bahwa ia mendengar apa pun yang akan dikatakan Lucy.
"Aku merasa kita harus membatalkan pertunangan Luna." Ucap Lucy membuat Natsu menatapnya penuh tanda tanya.
"Kenapa?" Tanya Natsu yang tidak mengerti.
Lucy menghela nafasnya pelan. "Aku hanya merasa kalau Luna dan Subaru sepertinya saling menyukai. Aku merasa jahat jika harus memisahkan mereka." Ucap Lucy sendu.
"Sayang, kamu tau kan kalau membatalkan perjodohan tidak semudah itu. Kita masih harus membicarakannya lagi dengan keluarga yang lainnya." Ucap Natsu.
"Aku tau." Lucy lagi lagi menghela nafasnya. "Sekarang aku merasa sangat bersalah sudah menyetujui perjodohan waktu itu. Seharusnya aku membicarakannya dulu dengan Luna." Ucap Lucy merasa bersalah.
Natsu pun bangun dari posisi tidurnya kemudian menyandarkan dirinya pada headboard. Lucy pun bangun mengikuti Natsu.
Natsu menangkup wajah Lucy dengan kedua tangannya kemudian membuat Lucy menatap matanya. "Dengarkan aku, semua orang pasti pernah membuat salah. Sekarang yang harus kita lakukan adalah membenarkannya." Ucap Natsu bijak.
Lucy menganggukkan kepalanya lesu. "Kenapa kamu bisa bijak sekali sekarang? Bijak tidak cocok dengan dirimu." Ucap Lucy tiba tiba membuat Natsu mencebikkan bibirnya.
"Aku mencoba untuk menjadi serius di sini dan kamu malah mengataiku. Sangat menyebalkan, dasar." Ucap Natsu merajuk.
Natsu membaringkan tubuhnya dan memilih untuk membelakangi Lucy dan mendengus. Lucy hanya bisa tertawa kecil melihat tingkah kekanakan Natsu. Tapi tidak apa, Lucy menyukai sifat Natsu yang satu ini.
Lucy pun memilih untuk membaringkan tubuhnya juga dan memeluk Natsu. "Maafkan aku, jangan marah lagi. Kalau masih marah juga sepertinya lebih baik aku tidur dengan Nashi dan Luna." Ucap Lucy.
Natsu pun langsung membalikkan tubuhnya dan balas memeluk Lucy erat. "Maafkan aku. Jangan pergi. Temani saja aku di sini, aku tidak mau tidur sendiri." Ucap Natsu merengek.
"Baiklah baiklah. Aku tidak akan pergi." Ucap Lucy.
"Natsu, aku serius dengan apa yang kukatakan sebelumnya. Kita harus membatalkan pertunangan Luna bagaimana pun caranya. Aku ingin semua anakku bahagia walau berarti harus membuat masalah." Ucap Lucy serius.
Natsu mengelus puncak kepala Lucy "Aku mengerti. Aku juga menginginkan Luna bahagia kau tau? Jadi jangan seperti itu, karena kita akan berusaha untuk selalu membuat putri kita bahagia. Aku yakin teman teman pasti akan mau membantu kita. Kalau soal membuat masalah... bukankah kita selalu membuat masalah?" Ucap Natsu dengan senyum nakalnya membuat Lucy ikut tersenyum mendengarnya.
"Baiklah, aku percaya padamu. Jangan membuat ku kecewa Natsu." Lucy lebih mendekatkan dirinya dengan Natsu dan menyenderkan kepalanya pada dada bidang Natsu. Lucy pun merasa matanya makin berat dan akhirnya memilih untuk memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
FanfictionSetiap orang mempunyai ceritanya masing - masing. Hampir tidak mungkin untuk mempunyai cerita yang sama dengan orang lain. Lalu bagaimana dengan cerita kami? Dan apa / bagaimana akhir dari cerita kami? Apa akan berakhir bahagia seperti cerita dongen...