Rissa-chan p.o.v
"Lu-nee." Panggil seseorang yang sudah lama Yume/Luna tidak temui. Seseorang dirindukannya.
"Nash-kun." Teriak Luna kemudian langsung berlari memeluk Nash.
"Kapan kamu kembali?" Tanya Luna senang.
"Baru kemarin sampai di sini. Bagaimana dengan kabar Nee-chan? Nee-chan baik - baik saja kan di sini?" Ucap Nash masih memeluk Luna.
"Aku baik - baik saja. Kenapa kamu kemari? Ada masalah apa? Apa kamu membuat masalah lagi di sana sehingga harus dipulangkan?" Tanya Luna melepas pelukannya dari adik yang sudah lama tidak ditemuinya.
"Tidak aku tidak membuat masalah lagi. Aku kembali karena ayah ingin membicarakan sesuatu." Ucap Nash.
"Oh... begitukah? Baguslah kalau kamu tidak membuat masalah lagi." Ucap Luna selagi mengacak - acak rambut adiknya.
"Mou..... Nee-chan. Tolong hentikan. Kan rambutku jadi berantakan nih." Keluh Nash. Luna malah tertawa sambil mengacak - acak kembali rambut sang adik yang dirindukannya.
"Tidak apa - apa lah..... toh rambutnya nanti bisa dibenarkan lagi." Ucap Luna sambil tersenyum lebar.
"Huh....... sudahlah. Nee-chan dari dulu tidak pernah berubah ya. Apa ada perubahan pada Nee-chan?" Tanya Nash.
"Tentu saja aku tidak berubah, aku akan selalu seperti ini." Ucap Luna masih dengan senyum lebarnya.
"Baiklah..... Sekarang kenapa Nee-chan ada di sini? Aku tau kalau Nee-chen lagi menyamar jadi warga biasa. Jadi kenapa Nee-chan ada di sini?" Ucap Nash penasaran sambil menunjuk ke arah Nee-channya itu.
"Papa bilang ada yang ingin dia bicarakan denganku. Aku juga ada yang harus dibicarakan dengannya." Ucap Luna.
"Baiklah kalau begitu, ayo kita jalan sama - sama Nee-chan." Ajak Nash. Ia menjulurkan tangannya seperti seorabg pangeran yang mengajak seorang putri untuk menari.
"Dengan senang hati." Ucap Luna. Ia mengambil lengan sang adik layaknya seorang putri. (Memang putri dan pangeran kok ya)
Mereka melihat satu sama lain kemudian tertawa dengan aksi mereka.
Mereka melewati koridor kerajaan sambil mengobrol ringan dan tertawa. Sampai......
"Lu-chan." Ucap seseorang sambil berlari ke arahnya, kemudian melompat dan memeluknya menyebabkan Luna dan gadis tersebut jatuh ke lantai.
"Ow... ow... ow. Sakit, kepalaku sakit." Ucap Luna sambil memegangi bagian kepalanya yang sakit karena terbentur dengan lantai.
"Emma-chan, apa yang kau lakukan. Kita bisa saja celaka tau." Ucap Luna mengomeli Emma Redfox, gadis yang baru saja membuat mereka berdua jatuh ke lantai.
"He.. he.. he." Emma hanya tertawa gugup.
"Jadi bagaimana dengan kabar adik iparku yang tersayang ini?" Ucap Luna menggoda Emma sembari berdiri. Emma pun wajahnya mulai menjadi merah merona.
"A-apa? A-a-adik i-ipar? M-mou Lu-chan, b-berhentilah menggodaku terus." Ucap Emma dengan muka merah. Ia memalingkan wajahnya dengan 'hmp'.
"Okay, okay gomen. Sekarang kenapa kamu ada di istana tidak biasanya kamu kesini?" Tanya Luna dengan tangan di pinggang.
Emma hanya memasang pose berpikir. "Aku tidak tau. Papa dan Mama hanya menyuruhku kembali. Mereka bilang ada sesuatu yang harus dibicarakan." Jawab Emma.
Luna hanya menghela nafas. "Baiklah, sebaiknya kita segera pergi sekarang. Aku tidak mau telat datang ke meeting." Ucap Luna kemudian berlalu pergi meninggalkan Emma dan Nash di belakang. ( btw, nash dari tadi masih ada di situ loh ya )
"Oi, oi. Jangan tinggalkan kami seperti itu dong." Ucap Emma kesal.
"Salah kalian sendiri, lama banget jalannya." Ucap Luna sambil menjulurkan lidahnya ke arah Emma.
"Lu-chan, awas saja ya kalau sampai kutangkap." Ucap Emma kemudian berlari mengejar Luna. Mereka tertawa sambil berlari meninggalkan Nash yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena sifat kakaknya yang kekanak - kanakan.
Dari mana ya Nee-san dapat sikapnya yang kekanak - kanakan? Pikir Nash dalam hati masih menggeleng - gelangkan kepalanya. (Menurut kalian dari siapa?) Kemudian ia pun berlari mengejar keduanya.
"Luna-san, Emma-san, Nash-san." Panggil seseorang dengan suara yang kecil, tapi karena ketiganya memiliki kekuatan dragon slayer mereka mendengarnya dengan jelas.
"Nina-chan." Ucap ketiganya. Emma dan Luna berlari kemudian memeluk gadis yang umurnya lebih muda 3 tahun itu dengan erat. Gadis itu bernama Nina, atau nama panjangnya Nina Conbolt.
"Minna, gak... bisa... nafas." Ucap Nina. Seketika itu juga keduanya pun melepaskan pelukannya.
"Gomen-nosai." Ucap Luna ddan Emma yang kemudian membungkukkan badannya berkali - kali. Nash dan Nina hanya sweatdrop dengan aksi mereka.
"Um... gak apa - apa kok. Gak masalah. Kumohon berdirilah." Ucap Nina sambil melihat kanan kiri takut ada yang melihat. Ya, siapa yang tidak akan takut coba ketika 2 pewaris tahta dari kerajaan terbesar membungkukkan badannya di depanmu.
"Luna-san." Ucap atau yang lebih tepatnya teriak seseorang dan berlari dengan cepatmya ke arah Luna.
Kali ini Luna menghindarinya sehingga orang tersebut terjatuh ke lantai.
"Ow... ow... ow. Luna-san, kamu jahat." Ucap Sylvia cemberut kemudian memalingkan wajahnya. Yang lainnya hanya tertawa dengan aksinya. Sylvia Fullbuster saudari kembar dari Rin Fullbuster dan adik dari Strom Fullbuster
"Gomen-ne, Sylvia-chan." Ucap Luna masih tertawa kecil kemudian membantunya berdiri.
'Hmp' Sylvia masih saja cemberut. Tetapi kemudian wajahnya bersinar setelah melihat sesuatu atau yang lebih tepatnya seseorang.
"Reiki-sama." Teriak Sylvia kemudian lari ke arah Reiki yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Oops, hati - hati nanti kamu bisa saja terjatuh. Kita tak mau hal itu terjadi kan? Sebentar lagi kan ada acara pesta dansa." Ucap Reiki sembari tertawa kecil melihat aksi pacarnya.
"Gomen-ne Reiki-sama, Sylvia gak akan melakukannya lagi." Ucap Sylvia yang tersenyum lebar dan muka yang merah merona.
seseorang pura - pura batuk untuk mengambil perhatian 2 pasangan ini. Seseorang itu tidak lain adalah Rosemary Fernandez saudari kembar dari Reiki Fernandez.
"Geez... Rose, way to ruin the moment." Ucap Reiki melepaskan pelukannya dari Sylvia. (Maaf Author tambahkan bahasa inggris di sini)
"Rose, Nova." Ucap Luna dan Emma bersamaan kemudian berlari ke arah mereka untuk memeluk mereka. Rose dan Nova dengan senang hati memeluk mereka balik.
"Geez... jangan lupakan kami juga ada di sini tau." Ucap suara kecil di belakang mereka.
"Stella." Ucap Luna kemudian melepaskan pelukan mereka dan memeluk Stella gantinya.
"Aku merindukanmu Stella." Ucap Luna.
"Aku merindukanmu juga Luna." Ucap Stella, exceed dengan bulu pirang dan pink seperti rambut Luna. Stella mengenakan drees berwarna pink berkerah pita, dan mengenakan pita di kuping sebelah kanannya dan ekornya.
"Guys, sebaiknya kita segera pergi ke ruang meeting kalau kita tidak ingin kena masalah." Ucap Nova.
"Baiklah, ayo kita pergi. Aku sedang tidak ingin kena masalah untuk saat ini." Ucap Nash kemudian berlalu pergi, yang lain mengikuti di belakangnya.
To be continued~
So Author di sini. Author tau, Author baru aja update kemarin. Tapi Author sebenarnya sudah mempersiapkan beberapa Chapter sekaligus.
Menurut kalian apa yang akan mereka bicarakan di Chapter selanjutnya? Biar Author kasih hint sedikit ya, di Chapter selanjut akan menyebabkan para ship sail. (Kecuali yang udah sail ya)
Tunggu Chapter selanjutnya ya. Bye-Bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Story
Fiksi PenggemarSetiap orang mempunyai ceritanya masing - masing. Hampir tidak mungkin untuk mempunyai cerita yang sama dengan orang lain. Lalu bagaimana dengan cerita kami? Dan apa / bagaimana akhir dari cerita kami? Apa akan berakhir bahagia seperti cerita dongen...