.
.
.
.
"Jadi hyung, jimin hyung kenapa? "Tanya Jungkook penasaran"kook.. Kalau aku memberitahu sekarang pasti mereka marah"
"kau sedang menyindir kami hoseok-ah? "Tanya yang paling tua karena merasa tersindir.
"Ya, karena kalian setega itu pada Jimin!"bentak Hoseok karena terbawa emosi.
"Kita benar hoseok-ah... Jimin yang salah,dia telah meracuni Jungkook, dia yang tega!!"Ucap Seokjin tak kalah tegas.
"Terus saja kau menyalahkan Jimin,hyung...tapi aku takkan biarkan kalian menyakiti Jimin lagi"Ucap Hoseok dan langsung ingin meninggalkan ruangan Jungkook tetapi tertahan karena Jungkook yang memanggilnya.
"Hoseok hyung"panggil Jungkook.
"Wae, kookie? "
"Aku ingin tahu dimana Jimin hyung"lirih Jungkook
"Kau masih sakit kook dan mungkinn mereka takkan mengizinkannya"
"Aku tak perduli hyung, Jimin hyung pasti lebih sakit daripada ku"
"Kumohon hyung, biarkan aku ikut ke ruangan Jimin hyung"Pinta Jungkook
"Baiklah, tapi kau minta izin dulu pada mereka sana"Akhirnya Hoseok mengizinkan Jungkook untuk ikut bersamanya.
"Hyungdeul bolehkah?? "Tanya Jungkook kepada member lain kecuali hoseok.
"Terserahmu kook, aku sudah pasrah"
"Gomawo hyung, aku akan buktikan kalau jimin hyung tak bersalah"
"Ayoo hoseok hyung"
Akhirnya Jungkook dan Hoseok pergi keruangan Jimin.
Hoseok mendorong kursi roda Jungkook.Ditengah keheningan mereka berdua yang sedang berjalan menuju ruangan Jimin,jungkook bertanya.
"Hyung, jiminie hyung sebenarnya kenapa? "Tanya Jungkook.
"Diaa... Menolongku...dia memberikan jaketnya padaku saat cuaca sedang dingin waktu itu aku menolaknya tapi dia bilang dia sudah memakai pakaian yang hangat lagi jadii aku terima dan kata dokternya dia juga karena kelelahan dan banyak pikiran"Jelas Hoseok.
"Kau tau kook, mungkin Jimin seperti ini karena kita,sebenarnya aku sedikit tidak percaya kalau Jimin yang melakukannya tapi bukti itu...benar benar nyata kook"Lanjut Hoseok.
"Apa aku harus memberitahu mimpiku itu? "batin Jungkook
Setelah mereka berbicara tak sadar mereka sudah sampai depan kamar rawat Jimin.
Hoseok langsung membuka pintunya dan terlihat seorang pemuda yang mungil sedang tidur dengan nyenyaknya disana.
"Dia tidur kook"
"Jimin hyung, aku rindu sekali padamu"Ucap Jungkook hampir meneteskan air matanya.
"Kookie"Ternyata Jimin belum tidur sepenuhnya dan dia menyadari ada yang datang.
"Jiminn hyungg"Jungkook langsung memeluk Jimin dengan melupakan kondisi dirinya sendiri padahal ia sendiri masih di kursi roda dan memakai infus.
"Aigoo kookie.. Kau juga masih sakit, kenapa kau kesini? "Tanya Jimin sambil menyuruh jungkoom kembali duduk di kursinya.
"Karena aku kangen dirimu hyung"Jawab Jungkook.
"Aigoo.. Bayikuu inii ya.. "Jimin gemas dan langsung menyubit pipi Jungkook.
"hyung,bagaimana keadaanmu? "Tanya Jungkook
"Baik baik saja kook"
"Kau bohong hyung, kalau kau baik baik saja kau tak mungkin ada disini"Jawab Jungkook
"hehehe... Hoseok hyung"Jimin memanggil hoseok yang sedari tadi hanya diam.
"Wae, jiminie? "
"Kau kenapa?? "
"Tak apa hyung,aku hanya heran kau kenapa diam saja"
"Tak apa... Hmm.. Kook kau besok sudah boleh pulang kan? "Tanya Hoseok kepada Jungkook untuk mengalihkan pembicaraan Jimin karena ia tahu Jimin pasti akan bertanya lagi.
"Ne, hyung...aku sangat senang besok sudah boleh pulang"Jawab Jungkook yang sangat gembira.
"Tapii... Jimin hyung kau kapan akan sembuh? "Lanjut Jungkook.
"Besok aku juga pasti boleh pulang kook"
Ditengah pembicaraan mereka ada Seokjin datang tanpa mengetuk pintu dan langsung berbicara.
"Kookie... Kau disuruh kembali keruangan oleh dokter"suruh seokjin.
"Ne, hyung...Jimin hyung... Kookie kembali dulu ya.. "Ucap Jungkook sambil melambaikan tangan ke Jimin.
"Ne kook"
"Ayoo.. Hoseok hyung!! "
Setelah Jungkook dan Hoseok keluar,Hanya tersisa Jimin dan Seokjin.
Lalu seokjin menghampiri Jimin dan berbicara padanya."Aku tidak tahu bagaimana bisa Jungkook bersikap baik padamu, jelas jelas kau yang meracuninya.Dan aku takkan biarkan kau menyakiti kita lagi...mengapa kau bersikap baik selama ini kepada kita?Kalau kau memang dari awal mau mecelakakan kita sekalian saja dari awal tidak usah seperti ini.😕Setelah ini kau mau menyakiti siapa lagi hah??!!Kupastikan kau tidak akan hidup tenang jim! "Ujar Seokjin yang setelah itu ia langsung keluar dari kamar rawat jimin tanpa memikirkan bagaimana perasaan Jimin.
Jimin sudah mengeluarkan airmatanya sejak tadi, hatinya sangat sakit mendengar kata kata kakaknya itu.
"Apa salahku ya.. Tuhan.. Sehingga kau memberikan cobaan seberat ini.. Aku tak apa jika kau hanya memberi penyakit ini tapi... jika di fitnah oleh sahabat sendiri aku tak sanggup"Gumam Jimin sambil menahan isak tangisnya.
Dibalik jendela kamar rawat Jimin tampak seseorang yang sedajg tersenyum menyaksikan Jimin yang menangis dan menahan sakitnya.
.
.
.
.
.
Berhubung tadi saya melakukan kesalahan.. Karena saya unpub dan tadinya mau di publish pas sahur tapi karena bnyk yang nanya(gk bnyk juga sih) jadi aku update sekarang aja...maaf ya.. Eonni.. 😢
Bagaimana part kali ini?Terimakasih buat kalian udah mau baca... Aku gk nyangka sih udah 2k yang baca.. Hehehe tadinya nggak mau update tapi karena saya lagi gk ngapa ngapain jadi saya update.. 😂😂
OIYA GAES KALAU DISINI ADA YANG SUKA NCT ...AYOO BACA FF INI YA.. xxxftrni dan yang ini juga taokeinoy 😂😂
JANGAN LUPA VOTE AND COMMENTNYA!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Letter💌⏪👼
Fanfiction"Penyesalan akan selalu datang di akhir" . . . [Semua alur cerita dan yang lainnya murni dari pikiranku.]