CHAPTER 14

4.1K 381 75
                                    

.
.
.
.

*Suasana dorm
“Hoseok-ah,sedang apa kau disini?disini dingin nanti kau bisa sakit”Tanya Seokjin kepada Hoseok yang dari tadi melamun di balkon dorm mereka.

“Tidak sedang apa-apa hyung dan kalaupun dingin aku juga tak apa.Lebih baik dinginnya cuaca daripada dinginnya sikap kalian ke Jimin”Jawab Hoseok dengan nada dan perkataan menyindir.

“Kau bicara apa sih hoseok-ah?”Tanya Seokjin lagi,sebenarnya  ia tau Hoseok sedang menyindirnya tapi ia tak mau marah marah dengannya.

“Kau tak usah pura-pura tak tahu hyung,aku tidak mengerti jalan piker kalian,kalian tahu?Jungkook yang menjadi korban dari ini semua saja tidak membenci Jimin tapi kalian?huuhh…aku benci situasi seperti ini.”Jawab Hoseok dan segera beranjak bangun dari duduknya.

“Kau mau kemana hoseok-ah?”Tanya seokjin kembali.

“Tadi kau bilang udara dingin jadi aku masuk saja”Jawab Hoseok datar dan sebenarnya ia masuk bukan karena udara dingin ia hanya malas berbicara dengan member lain kecuali Jungkook.

Hoseok segera pergi meninggalkan Seokjin sendirian,ia pergi ke arah kamarnya untuk menenangkan diri,mungkin kamarnya adalah yang paling tepat karena kamarnya tidak ada siapapun selain dirinya dan Jimin tetapi Jimin sedang berlatih di bighit jadi ia hanya sendiri.

Tetapi ketika ia sampai dikamarnya ia melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang merebahkan diri di ranjang milik Jimin.

“Jungkook-ah?kau sedang apa?”Tanya Hoseok sambil memeggang bahu Jungkook.

“hehehe,ak sedang ingin tiduran saja hyung”Jawab Jungkook dengan senyuman kelicinya.

“Aku tau kau kesini tidak untuk merebahkan diri saja,pasti ada sesuatu kan?”Hoseok bertanya kembali kepada Jungkook.
Tetapi ketika ia selesai mengajukan pertanyaan itu Jungkook malah menangis dan membuat Hoseok bingung.

“hikkss…hikss”

“Yakk!!Kau kenapa Jungkook-ah?kenapa menangis?”

“Aku rindu pada Jimin hyung,aku tidak tega melihatnya terus dimarahi oleh para member lain,bisa sajakan dia salah gerakan karena keadaannya masih belum stabil”Ucap Jungkook.

“Aku tau kook…akupun merasakan yang sama denganmu”

“Aku khawatir pada Jimin hyung…karena tadi aku melihat wajahnya pucat dan ditambah lagi bahwa ia belum makan karena tadi tidak sempat”Ujar Jungkook dengan menahan isakannya.

“Kau serius kook?”Tanya Hoseok.

“Mana mungkin aku berbohong padamu”

“Kau ingin mengantarkan makanan dan mengecek Jimin sekarang?”

“Apakah boleh hyung?”Jungkook bertanya dengan hati-hati.

“Tentu saja boleh”

“Baiklah nanti kita belikan makanan favorit Jimin hyung dan setelah itu kita membawa Jimin hyung kembali ke dorm karena ini sudah tengah malam hyung pasti tidak ada kendaraan”Jungkook berucap dengan sangat antusias.

“Yasudah kamu ambil jaketmu diluar sangat dingin,aku akan berganti pakaian dulu,jadi tolong keluarlah”(

Setelah itu mereka pergi menyusul Jimin dan berhenti disalah satu restoran favorit Jimin.

Ketika sampai di bighit Jungkook dan Hoseok segera ke lantai atas menuju ruangan menari.

Tetapi ketika ia sampai ia tidak melihat satupun orang disini.

“Hyung?kenapa tak a da orang sama sekali disini?”Tanya Jungkook kepada Hoseok.

“Entahlah aku juga tidak tahu atau mungkin Jimin sedang di toilet”Tebak Hoseok.

 Last Letter💌⏪👼Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang