Keesokan harinya...
Tringgg.... jam alarm yang dipasang Aisyah berbunyi tepat pada pukul 06.00.
"Aisyah ayo bangun sayang!! Udah jam berapa tuh? Gak mau kesekolah kamu?". Ucap mama Aisyah membangunnkan Aisyah yang sedari tadi masih saja terlelap.
"Mm bentar lagi deh ma, baru juga jam berapa". Jawab Aisyah dengan malasnya.
"Jam berapa gimana? Udah jam 06.00 ayo bangun nanti kamu telat loh". Ucap mama Aisyah kembali sambil mengoyang-goyangkan tubuh Aisyah pelan.
"Hahhh!! Jam 06.00 ma? Mama gak bilang dari tadi sih? Aduhh bakalan telat nih". Seru Aisyah bangkit secepat kilat dari atas tempat tidurnya.
"Gak bilang dari tadi gimana? Orang mama udah bangunin kamu dari tadi juga. Kamunya aja yang keasikan. Gak tahu kamu itu mimpi apa, dulu juga tanpa mama bangunin kamu udah bangun".
"Mm yaudah deh maafin Aisyah ma! Aisyah masuk kamar mandi dulu ya". Jawab Aisyah sambil berlari kecil menuju kamar mandi.
"Gak biasanya itu anak kayak gitu. Semenjak sekolah di Bandung dia jadi ceria, lambat bangun kayak sekarang terus jadi lebih banyak bicara. Padahal dulu kan...".
Mama aisyah menghentikan perkataannya itu saat mengingat kejadian yang menimpa Aisyah putrinya dua tahun yang lalu. Ia hanya merasa bahwa mungkin Aisyah secara perlahan telah melupakannya. Dan mungkin bahkan telah melupakannya, akan tetapi masih saja ada sedikit rasa resah kalau saja nanti Aisyah akan kembali menjadi Aisyah yang dulu, yang pendiam dan tidak banyak berbicara. Bahkan tersenyum pun ia jarang melakukannya. Akhirnya mama Aisyah memilih turun kebawah untuk menyiapkan sarapan pagi untuk keluarganya.
"Aduh telat nih! Masa baru beberapa hari sekolah udah telat sih? Apa kata teman-teman nanti". Ucap Aisyah gelisah sambil menata rambutnya.
Setelah beberapa menit didalam kamar Aisyah akhirnya turun kebawah dan berpamitan dengan ayah dan ibunya. Namun ia sedikit bingung karena ayahnya tidak memakai seragam kantornya padahal ini sudah hampir jam 07.00 ayahnya malah santai di meja makan sambil meminum teh hangatnya.
"Ma aku berang.....Papa? Kok papa gak ke kantor?". Tanya Aisyah bingung.
"Justru papa yang bingung, kamu kenapa pakai seragam sekolah? Mau sekolah? Ini kan tanggal merah Aisyah!". Jawab papa Aisyah.
"Hah!? Tanggal merah??".
Aisyah seketika terkejut mengetahui bahwa ternyata hari ini sekolah sedang libur.
"Ih mama!".
"Hahaha maaf sayang mama bohongin kamu. Mama kira kamu tahu kalo hari ini libur. Lagian kamu juga susah amat bangunnya jadi terpaksa mama bohongin kamu".
"Udah capek-capek juga". Gerutu Aisyah.
"Sudah-sudah tidak usah dibahas lagi. Lagi pula kan bagus Aisyah? Supaya kamu tidak kebiasaan lambat bangun. Lebih baik kamu naik dan ganti baju kamu terus sarapan". Jelas papa Aisyah.
"Iyadeh pa, makasih ya ma, atas kejutan paginya". Ucap Aisyah berlalu dengan wajah kesalnya.
Mama Aisyah hanya tersenyum mendengar perkataan Aisyah yang sangat polos Itu.
Dikamar Aisyah.
"Ngeselin banget". Gumam Aisyah.
Aisyah melirik sebentar kearah jam tangan yang dipakainya lalu terlihat jelas bahwa saat ini sudah pukul 07.30.
Jam 7.30? Mau ngapain jam segini? Sarapan? Huhhh
Selang beberapa menit Aisyah mengganti bajunya dan turun kebawah untuk sarapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
FanfictionCerita tentang Arsyah, seseorang yang awalnya memiliki keraguan dalam memulai suatu awal yang baru yang kemudian menyadari satu hal terpenting dalam hidup, tanpa memulai dan mencoba kita tidak akan pernah tahu karena tidak selamanya hal yang sama a...