"Syah, Aisyah lo dimana woyy." Teriak Rasyifa dari bawah.
Ya. Bisa dibilang Rasyifa saat itu baru saja kembali.
Kini ia tengah berada di kamar Aisyah.
"Syah, syah." Ucapnya dengan nafas yang tak beraturan.
Aisyah yang melihat Rasyifa tentu saja kebingungan. Rasyifa datang seakan ia baru saja lolos dari kejaran anjing.
"Apa sih syifa?"
"Ini beneran diluar dugaan syah, pokoknya lo gak bakalan percaya sama gue. Tapi gue jamin gue gak mungkin salah lihat." Ucap Rasyifa.
"Emang lo lihat apaan? Lihat hantu? Hahahah." Aisyah membalasnya dengan Candaan.
Rasyifa yang melihatnya seakan tidak tega melihat Aisyah yang sepertinya sudah terlihat bahagia saat ini. Rasyifa rasa Aisyah pasti sudah melupakannya. Sangat tidak baik jika ia mengingatkan Aisyah lagi akan hal yang mungkin sudah lama Aisyah lupakan.
Rasyifa sepertinya harus memikirkannya lagi.
"Woyy, mau ngomong apa sih?"
"Gak deh. Gak jadi hehe."
Ya, Mungkin itu lebih baik menurut Rasyifa.
"Gaje banget."
"Sorry."
"Eh by the way gimana hasil lo ngikutin Azka nganterin salsa pulang? Ketahuan gak?" Tanya Aisyah.
"Enggaklah. Secara gue ini kan cerdik. Tapi nih ya syah, kayaknya gue gak bisa lagi diem dan gak ngomong ke Azka soal perasaan gue. Gue harus bisa mastiin, kalo emang Azka gak suka sama gue, gue siap buat mundur." Jelas Rasyifa.
"Menurut gue itu terserah lo aja. Karena yang jalanin itu lo. Gue cuma bilang, ikutin aja kata hati lo." Ucapnya yang kemudian diakhiri dengan senyuman.
"Makasih syah, lo sahabat terbaik gue."
**
Keesokan harinya di sekolah.
"Syah, ke perpus yuk." Ajak Rasyifa yang kini tengah berada di Kantin bersama Aisyah.
"Mau apa? Tumben banget ke perpus."
"Gak sih, cuma mau cari aktivitas berfaedah aja."
"Ayo deh, udah lama gak ke perpus."
Mereka berdua kemudian keluar dari kelas dan berjalan menuju perpustakaan. Hari ini sangatlah berbeda bagi Aisyah. Sejak pagi tadi, Ari tidak menyapanya sama sekali. Padahal Aisyah pikir sudah tidak ada masalah lagi.
Tapi it's okay. Memangnya Aisyah siapa? Berharap Ari akan berbicara dengannya.
Tak lama kemudian mereka berdua akhirnya tiba di perpustakaan.
Mata Aisyah langsung saja tertuju pada seorang gadis yang sepertinya sangat sibuk dengan buku yang ia baca. Itu adalah Salsa. Aisyah merasa bahwa akhir-akhir ini, ia sangat jarang sekali bertemu dengan Salsa.
Entah Aisyah yang sudah sibuk dengan Rasyifa atau memang Salsa yang benar benar menjauh dari Aisyah.
"Ca, Caca." Panggil Aisyah.
Orang yang dipanggil pun menoleh dan tidak lupa memperlihatkan senyum manisnya. "Iya Syah, kenapa?".
"Gakpapa. Lo tiap hari yah kesini?" Tanya Aisyah.
"Iya. Kenapa?"
"Enggak kok, soalnya akhir-akhir ini kayaknya gue jarang banget lihat lo. Waktu di kelas doang, dan itu pun lo kayaknya gak banyak bicara Ca. Ada masalah?" Ucap Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My First Love
FanfictionCerita tentang Arsyah, seseorang yang awalnya memiliki keraguan dalam memulai suatu awal yang baru yang kemudian menyadari satu hal terpenting dalam hidup, tanpa memulai dan mencoba kita tidak akan pernah tahu karena tidak selamanya hal yang sama a...