8. Malu

3.7K 192 10
                                    

Yuhu update.
Niatnya mau besok tapi aku kasihan

*****

Di tengah malam sunyi, keheningan mulai datang dan keramaian mulai sirna, gue terbangun tepat pukul 12 malam. Tenggorokan gue begitu kering bagaikan di padang pasir. Gue menguap terlebih dahulu sebelum gue beranjak dari tempat tidur. Setelah semuanya sudah siap, gue bangun dari tempat tidur lalu ke luar dari kamar dan berjalan pelan sebari mengucek-ngucek mata ke arah dapur.

Suasana rumah sudah mulai sepi hanya terdengar suara jangkring yang sedang bernyanyi. Ketika gue sudah sampai di dapur tiba-tiba gue mendengar rintihan seseorang dan suaranya dari dalam kamar Mang Dadang, karena kamar Mang Dadang berada di dekat dapur.

Berhubung sifat kekepoan gue muncul tanpa gue minta, akhirnya gue memutuskan untuk mempending niatan gue untuk minum dan beralih memecahkan misteri dari dalam kamar Mang Dadang. Iya, tahu kok gak sopan tapi jangan salahin gue, salahin aja sifat kekepoan gue yang udah meninggi.

" Aww, pelan-pelan! " rintih seorang cewek, sepertinya itu suara Bi Etin.

Gue kaget. Sekarang gue nethink. Apa yang sebenarnya terjadi di dalam.

" Makannya geseran! " jawab Mang Dadang.

" Waduh, mereka ngapain sih? " gumam gue.

Perlahan demi perlahan gue menggeser tubuh gue semakin dekat dengan pintu, niatnya mau ngintip tapi niatan itu tak terwujud gara-gara gue tak sengaja menjatuhkan pas bunga.

Terdengar suara langkah kaki menuju arah pintu dan saat itu gue sangat gugup, badan gue gemeteran dan rasa haus kembali melanda tenggorokan gue.

Ceklek!

Pintu kamar Mang Dadang dibuka.

" Non, Shakira! Ada apa? " tanya Bi Etin.

" Gak papa Bi. Tadi gak sengaja aku denger Bibi kesakitan. Kenapa? " tanya gue dengan wajah oon.

" Oh, itu. Tadi Mang Dadang ngobatin kaki Bibi yang luka gara-gara nginjek pecahan piring " jelas Bi Etin.

Gue diem. Serasa berdosa gue gara-gara nuduh mereka macem-macem. Ya walaupun wajar juga sih kalau mereka ngelakuin gituan, mereka kan suami istri. Ngerti gak kalian? Ngertiin ajalah ya. Haram jaddah kalau dijelasin.

" Ya udah, aku kembali ke kamar aja, " ucap gue.

Gue berlari kecil ke arah kamar sebari tersenyum tipis. Mungkin kalau ada yang ngelihat gue pasti mereka akan berpikir kalau gue gila.

Setelah gue sampai di kamar, gue langsung menutup pintu kamar lalu menguncinya. Setelah keadaan pintu kamar aman, gue langsung merebahkan tubuh gue ke atas kasur, berguling ke sana ke mari sebari ketawa ngakak. Mengingat kejadian tadi, saat gue bertingkah konyol di depan kamar Mang Dadang, rasanya gue sangatlah berdosa. Jujur baru kali ini gue merasa malu di hadapan asisten rumah tangga dan supir pribadi gue.

" Aduh, Mang Dadang, Bi Etin maafin saya ya! "

Ketika gue akan melanjutkan tidur, entah kenapa gue pengen banget ngecek hp. Dan ketika gue membuka layar ponsel, gue disambut oleh pesan yang dikirimkan oleh Fahrul.

PacarLaknat
" Selamat malam, Ra! :* "

PacarLaknat
" Shakira! "

PacarLaknat
" Yuhu, Shakira masih hidup gak? "

Jujur ketika gue membaca pesan dari Fahrul, gue jadi pengen tambah ngakak tahu. Fahrul yang dulu gue kenal berbeda drastis dari Fahrul yang gue kenal sekarang. Setelah jadian sama gue, dia mendadak jadi alay. Tapi alaynya cuma sama gue kalau sama orang lain dia tetap aja judes.

Berhubung malam sudah semakin larut dan mata gue pun udah layu kembali, jadi gue memutuskan untuk tidur tanpa membalas dulu pesan dari Fahrul.

******

Sinar mentari pagi menembus jendela kamar gue tanpa rasa malu sedikit pun. Gue yang masih ngantuk pake banget pun dengan terpaksa harus bangun. Akibat semalaman menjelajah di depan kamar Mang Dadang alhasil gue telat bangun.

20 menit berlalu.

Gue sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Baju seragam sudah melekat rapih di badan gue, tas gendong sudah nangkring di atas pundak gue dan make up pun sudah nempel cantik di wajah gue.

Ceklek!

Pintu kamar udah gue buka dan gue sangat kaget ketika di hadapan gue sudah berdiri pacar laknat gue dengan senyuman menawannya.

Gue memejamkan mata beberapa kali untuk memastikan apakah gue sedang halu atau ini nyata. Bahkan gue juga sempat menampar pipi gue sendiri dan gue merasa sakit, itu artinya gue gak halu, ini nyata.

" Ini serius? " ucap gue sambil meneliti badan Fahrul dari ujung rambut sampai ujung kaki.

" Serius. Untuk kesekian kalinya kamu bertingkah konyol di hadapanku, " jawab Fahrul.

" Coba aku cek, " ucap gue sambil memutar-mutarkan badan Fahrul.

" Eh, Ra. Ini nyata, aku Fahrul, " ujar Fahrul kesal.

Mendengar pernyataan dari Fahrul, gue pun memberhentikan aksi gue dan membiarkan Fahrul mengatur napasnya kembali.

" Sejak kapan kamu di sini? " tanya gue.

" 30 menit yang lalu, " jawabnya.

" Tumben banget. Mau ngapain? "

" Mastiin kamu masih hidup atau enggak, "

" Oh, kalau aku masih hidup mau ngapain? " ucap gue.

" Ngajak kamu ketemu Pak Komar, "

Deg! Hati gue kembali kesal. Di mana-mana pacar itu ngajak pasangannya ketemu sama penghulu ini malah ngajak ketemu Pak Komar. Seneng kali ya dia kalau dihukum bareng gue.

" Kalau aku mati gimana? " tanya gue. Mau mastiin jawabnnya masih sama kayak dulu atau udah berubah.

" Tahlil, terus ngajak Livya, " jawabnya.

" Ngajak Livya jadian? " tanya gue geram.

" Gak ridha gue " tegas gue.

Bodo amat gue ngomongnya pake kata " Gue " itu sengaja kok, abisnya gue kesal.

" Ih, apaan? Aku tuh belum selesai ngomong. Maksudku ngajak Livya buat tahlilan " ucapnya.

" Ya tuhan, kenapa sih setiap di hadapan dia aku selalu bertingkah bodoh. Malu tahu aku tuh "

Gue manyun sambil menggigit bibir bawah tak lupa juga gue remas-remas baju seragam gue, gak peduli walaupun nanti baju seragam gue kusut. Mau dibilang apa gue sama Fahrul kalau setiap gue berhadapan dengannya pasti gue terlihat bodoh.

" Jangan cemberut. Ayo berangkat! " ucapnya sambil merangkul gue.

" Ii..iya, " jawab gue gugup.

" Jika kalian ingin tahu sebesar apa rasa malu gue, maka jawabannya adalah sebesar cikgu besar. Yang tahu cuma pecinta Upin&Ipin "

*Tbc*

Jangan lupa vote+coment
Jangan lupa add to your reading's list or library

Mampir juga ke storyku yang lain

See you the next part

Marhaban ya ramadhan😊

Huhuhu, pendek. Gak papa kan? Lagian udah biasa

Oktaviani1501

BENDAHARA VS BAD BOY 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang