Hari ini, di jam sebelum istirahat, kelas gue mengalami jamkos sementara. Bu Wiwin yang sekarang menjabat sebagai guru Fisika di kelas gue akan telat masuk, katanya ada urusan mendadak. Mau tahu urusan apa? Tapi janji kalian gak boleh ketawa! Ketawain guru, dosa loh. Jawabannya adalah urusan alam, yakni BAB. Yakin gak ketawa? Jangan bohong deh! Bohong itu dosa, mau bohongin orang lain atau pun bohongin diri sendiri itu gak baik. Jangan kaya gue yang bohongin diri sendiri, dulu gue bilangnya gak suka sama Fahrul padahal suka. Aishh, kenapa malah bahas masa lalu gue sih. Kata Mba Inul kan masa lalu gak usah dibahas.
Masa lalu, biarlah masa lalu.
Jangan kau ungkit, jangan tinggalkan aku!Udah, stop! Suara gue emang bagus.
Ketika gue sedang menikmati susu coklat dingin yang sengaja gue bawa dari rumah, tiba-tiba botol susu gue dibawa oleh Fahrul dari arah belakang dengan ancang-ancang yang menakjubkan.
" Fahrul, apa-apaan sih? " bentak gue.
" Minta dikit. Sekarang ini dulu, nanti punya kamu ya setelah aku halalin kamu " ujarnya.
Gue melongo, menelan salipaya secara kasar. Shock rasanya mendengar ucapan yang dilontarkan Fahrul. Apa maksud dia? Gue nethink nih.kini amarah gue udah memuncak.
" Maksudnya apa? " tanya gue.
" Susu buatan kamu maksudnya " ucap Fahrul.
" Bohong "
" Serius "
Dan saat itu pula terjadi kejar, mengejar antara gue sama Fahrul ala di film-film India gituh. Sepertinya Fahrul berbakat jadi juara marathon soalnya lari dia kencang amat, gue gak bisa ngejar. Atau jangan-jangan Fahrul pake sepatu roda transparan makannya lari dia kencang.
" Woi, anak kucing! Anak tikus! Bisa diem gak? " teriak Irsyad.
Gue sama Fahrul menghiraukan teriakan dari Irsyad. Fahrul yang begitu fokus berlari dari kejaran gue dan gue yang terlalu fokus untuk mengejar dia.
" Woi, Shakira! Diem lo! Nabrak tembok baru tahu rasa lo. Kalau kepala lo benjol tak apa, tapi kalau tembok yang jebol gak rela gue " sekarang giliran Risca yang ngoceh.
" Bodo amat ah " ujar gue.
" Kalau kepala lo benjol, jangan nangis ke gue ya! " ujar Risca.
" Iya lah iya " ketus gue, karena ocehan Risca mengganggu konsentrasi gue.
Saat itu pula musibah melanda kami. Saat gue mengejar Fahrul ke luar kelas tiba-tiba di ambang pintu, Fahrul menabrak seorang perempuan paruh baya yang wajahnya begitu menyeramkan seperti cikgu besar yang ada di kartun Upin&Ipin, dan dia adalah Bu Wiwin. Musibahnya bukan karena Fahrul menabrak Bu Wiwin, tapi gara-gara susu yang diambil Fahrul tumpah ke wajah Bu Wiwin yang akhirnya kami diseret ke ruang BK untuk menghadap Pak Komar.
Hari ini hukuman yang diberikan kepada kami berbeda dari hukuman sebelumnya, bukan lari keliling lapangan atau pun hormat kepada bendera, tapi kami dihukum membersihkan sampah juga memotong rumput di Taman belakang sekolah saat pulang sekolah selama 7 hari berturut-turut. Dan satu hal yang harus kalian tahu, Tamannya sangat luas, lebih luas dari perjuangan gue untuk mendapatkan Fahrul.
Saat di ruangan Pak Komar, keadaan tambah kacau. You know lah gimana Fahrul sama Pak Komar kalau ketemu? Suka ribut, gak pernah akur, kaya Meimei dan Mail. Gak mau pake tom and jarry atau spongebob dan squidward, udah familiar.
" Kamu kenapa sih selalu saja bikin ulah. Wajah guru kok di guyur? " tanya Pak Komar.
" Saya gak salah Pak. Bu Wiwin yang tiba-tiba datang di hadapan saya "
" Lagian kamu ngapain lari-lari di dalam kelas? Kaya bocah "
" Bapak syirik aja. Lari-lari sama pacar itu seru loh " ujar Fahrul.
" Oh, kamu ngeledek saya. Mentang-mentang saya jomblo dan kamu udah punya pacar "
" Saya gak ngeledek. Bapak aja yang baperan " ucap Fahrul.
Begitulah keributan yang tercipta di ruang BK ketika kami sedang disidang oleh Pak Komar.
*****
Bel pulang sudah berbunyi dengan begitu nyaring. Semua siswa nampak gembira karena mereka bisa bertemu manja dengan kasur, berbanding terbalik dengan gue dan juga Fahrul karena kami harus menjalankan hukuman dari Pak Komar. Untuk kesekian kalinya gue harus ikut dihukum gara-gara kesalahan pacar laknat gue yang selalu membawa gue ke jalan yang salah namun masih di atas wajar.
Kami sudah berada di Taman belakang sekolah menatap sampah yang sangat berserakan serta rumput yang sudah agak tinggi. Gue memegang sapu serta pengki sedangkan Fahrul memegang gunting rumput.
Selama menjalankan hukuman, kami tak henti-hentinya menyalahkan satu sama lain sampai akhirnya kami saling melempar daun serta sampah yang sudah kami bereskan ke wajah masing-masing. Alhasil sampah yang sudah kami bereskan menjadi berserakan kembali. Kami ini memang gila, kami yang beresin kami juga yang berantakin. Jarang-jarang ya orang pacaran kaya gini berasa masih jadi musuh dan lebih sering ribut.
" Bisa gak sih kamu sehari aja gak ngajak aku dihukum " ujar gue.
" Aku gak ngajak, kamu aja yang selalu ngikut " jawabnya.
" Idih, siapa juga yang ngikut. Kamu tuh yang selalu bikin ulah sama aku dan sengaja biar aku ikut dihukum "
" Enak aja pake nyalahin aku " ujarnya kesal sambil melemparkan daun ke arah gue.
" Shakira! Fahrul! "
Teriakan itu tak asing lagi bagi telinga gue. Sudah gue pastikan suara itu berasal dari Pak Komar.
" Eh, Bapak! " ujar Fahrul.
" Kalian itu dari dulu hobbynya bikin onar mulu. Gak pacaran, gak temenan bisanya bikin ulah " cerocos Pak Komar.
" Salah dia Pak " ujar gue menyalahkan Fahrul.
" Pak, saya tegasin ya. Kalau gak ada murid yang kaya kami, yang bisanya bikin ulah, keberadaan Bapak di sini gak ada gunanya. Karena guru BK tanpa murid nakal tak ada apa-apanya. Enak di Bapak dong, capek enggak uang ngalir " ucap Fahrul.
Gue menyenggol tangan Fahrul, sebagai suruhan supaya Fahrul diem. Karena gue melihat raut wajah Pak Komar yang sudah memerah, sepertinya tensi darahnya naik. Tapi respon Fahrul cuma melongo, sepertinya dia tak mengerti.
" Arrgh, saya pusing sama kalian. Udah, sekarang kalian beresin semuanya. Baru kalian boleh pulang! " ucap Pak Komar yang langsung bergegas pergi.
" Kamu sih " ujar gue pada Fahrul.
" Apaan? " tanyanya.
" Au ah " ujar gue.
" Dihukum again, dimarahi again. Huaaaa "
*Tbc*
Jangan lupa vote+coment
Jangan lupa add to your reading's list or libraryMampir juga ke storyku yang lain
See you the next part
Marhaban ya ramadhan😊
Mudah-mudahan puasa kalian lancar begitupun aku dan semoga kalian gak bosan buat baca ceritaku
Mudah-mudahan juga otakku lancar buat lanjutin naskah meskipun perut lapar
Oktaviani1501
KAMU SEDANG MEMBACA
BENDAHARA VS BAD BOY 2 [COMPLETED]
HumorVector ; Mirasusanti916 SEQUAL BENDAHARA VS BAD BOY Shakira Anggita Pratama, seorang bendahara di kelas XII Ipa-3 yang sudah melepas status jonesnya sejak kelas XI akhir semester 2 karena telah resmi pacaran dengan seorang bad boy di kelasnya berna...