2. Kencan Masal

7.4K 306 13
                                    

Bel pulang telah berbunyi 3 menit yang lalu dan gue langsung buru-buru membereskan buku serta pulpen ke dalam tas gue, males rasanya berada di sekolah. Bukan apa-apa, malu gue sama Fahrul karena tadi gue sudah bertingkah konyol di hadapannya.

Sejak kejadian tadi di lapang, gue belum sempat nanya atau pun nyapa sama Fahrul, tengsin gue. Sepertinya Fahrul juga ngambek sama gue soalnya dia juga gak nyapa bahkan ngelirik aja nggak.

Berkat hukuman yang diberikan oleh Pak Komar, baju gue menjadi kering seperti semula walaupun agak bau juga sih tapi gak papa yang penting gue gak memakai baju basah.

" Ra, tunggu! " cegah Risca ketika gue sudah beranjak dari tempat duduk.

" Ada apa? " tanya gue.

" Ikut yuk! " ajaknya.

" Ke mana? "

" Kita kencan massal "

" Kencan massal? Lo kira sunat kali massal " ujar gue.

" Kita kan harus menciptakan hal yang baru, jangan diem mulu di satu tempat "

" Terserah lo, gue gak mau ikut " ucap gue.

" Ayolah Ra! Lo sama Fahrul, gue sama Irsyad dan Selly sama Reno " ucap Risca.

" Gak mau " tegas gue.

" Gue bilangin sama Fahrul " ucap Risca sambil berjalan menghampiri Fahrul yang sedang asyil ngobrol sama Irsyad.

Lama mereka berbincang, entah apa yang mereka bicarakan sepertinya mereka akan menyiapkan trik buat ngebujuk gue.

Gue cuma diem, berdiri di dekat bangku gue sambil mengetuk-ngetukan jari ke atas meja.

" Shakira! " panggil seseorang dan ketika gue nengok ke belakang ternyata itu Fahrul.

Gue menggigit bibir bawah gue, malu rasanya gue atas kejadian tadi.

" Apa? " tanya gue.

" Mau ya kencan? " tanyanya.

" Gak mau "

" Ayolah, Ra. Masa kencan sama pacar sendiri gak mau "

" Ya pokoknya gak mau, cape pengen tidur " jawab gue ngasal.

" Ayolah, Ra! Mau ya? Pliese! " ucap Fahrul sambil jongkok dan memegang kedua tangan gue.

" Tuh lihat, Selly sama Reno udah nungguin tuh! " lanjut Fahrul sambil nunjuk ke ambang pintu.

" Ayo Ra, cepet! " teriak Selly.

" Tenang aja. Kita gak bakal minta uang kas buat bayar makannya kok " ujar Risca.

" Bukannya gituh, tapi gue males " jawab gue.

" Kalau kalian maksa mulu, gue mendingan pindah " lanjut gue.

" Pindah dari mana? Ke mana? " tanya Fahrul.

" Dari Indonesia ke Bandung " lanjutnya yang berhasil membuat semua orang yang ada di kelas gue tertawa termasuk Selly dan Reno yang ada di ambang pintu. Salah apa gue sampai punya pacar yang tega memperlakukan pacarnya sendiri di tempat umum.

" Ngeselin banget ya. Udah ah, awas! Pengen pulang " ucap gue sambil menghempaskan tangan Fahrul.

" Tunggu! " cegah Fahrul sambil narik tangan gue.

" Kalau kamu gak mau. Aku akan cium kamu di sini, di hadapan semua orang yang ada di sini " ancamnya.

Gue melotot, badan gue gemeteran serta mengeluarkan keringat dingin. Dari dulu dia emang gak pernah beruhah meskipun gue tahu kalau dia gak akan berubah karena dia bukan power rangers. Sikap dia dari dulu emang ngeselin, sukanya main ancam-ancaman. Tapi mau gimana lagi, gue sayang. Susah buat dapetin dia, jadi gue harus sabar buat ngadepin sikap dia.

BENDAHARA VS BAD BOY 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang