Malam ini sebelum tidur, gue memandang langit kelam nan suram dari balik jendela kamar sebari tersenyum manis dan tertawa kecil. Di antara kalian pasti ada yang berpikir kalau gue gila, gak waras, setres dan lain sebagainya. Pasti kalian berpikir, langit kelam nan suram kok disenyumin, apa yang mau disenyumin? Indah aja nggak.
Ada satu hal yang gak kalian ketahui. Penasaran ya? Udahlah kalian gak usah kepo! Gue gak mau buat kalian ketawa, takutnya perut kalian sakit terus mencret, gue gak mau tanggung jawab loh. Berhubung gue ini baik hati, rajin menabung, tidak sombong dan yang paling penting gue ini setia. Jadi bisa disimpulkan kalau gue gak bakalan selingkuh dari Fahrul kecuali dia yang selingkuh duluan. Tadi saat kami pulang dari cafe, Fahrul mengajak gue ke rumahnya. Berhubung gue lagi males pulang ke rumah, karena Mamah dan Papah lagi pergi ke orang tua Mamah gue alias Nenek dan Kakek gue. Jadi otomatis di rumah cuma ada Mang Dadang dan Bi Etin saja yang selalu asyik berduaan, maklum sih mereka kan pengantin baru.
Ketika gue sudah berada di dalam rumah Fahrul dan Fahrul lagi ada di dalam kamarnya, katanya mau ganti baju. Iseng-iseng gue lihat album foto yang tersimpan indah di bawah meja ruang tamu. Lembaran demi lembaran gue lihat dan sampailah gue di lembaran terakhir. Gue lihat foto Ayah dan Ibunya Fahrul yang difoto ala model famous dan Ayah Fahrul memeluk anak cowok yang umurnya kira-kira 8 tahun, dia kelihatan begitu manis dengan kedua pipi yang agak kempot, sepertinya dia Fahrul. Dari sanalah gue tahu asal usul nama kepanjangan Fahrul. Nama " WIRIADINATA " itu ternyata dari nama pangkat Ayahnya. Ternyata Ayahnya seorang anggota TNI angkatan udara.
Gue mengenal Fahrul memang cukup lama. Bahkan pacaran pun sudah hampir setengah tahun tapi gue gak berani nanya, takut dia ke GR-an dan akhirnya hari ini misteri itu terpecahkan dengan sendirinya.
Tok...tok...tok...
Pintu kamar gue diketuk dengan merdu.
" Siapa? " tanya gue.
" Saya " jawabnya.
" Saya itu siapa? " ketus gue kesal.
" Bi Etin "
" Bilang dong dari tadi. Masuk aja! Gak dikunci " ujar gue.
Ceklek!
Pintu kamar gue dibuka. Menampakan sosok wanita paruh baya yang wajahnya selalu berseri-seri, sepertinya kehidupannya selalu diiringi kebahagiaan.
" Non, ini saya ambilin makan malam buat Non " ujar Bi Etin sambil menyimpan piring berisikan nasi goreng serta segelas susu coklat dingin di atas meja dekat ranjang gue.
" Makasih " jawab gue.
" Non, kenapa senyam senyum sendiri? " tanya Bi Etin.
Gue diem, ternyata kelakuan konyol gue dilihat Bi Etin.
" Gak papa. Udah Bibi ke luar aja! Saya mau makan " ujar gue agak ketus.
" Ya udah. Saya permisi dulu " ujar Bi Etin.
Setelah Bi Etin ke luar dari kamar gue. Gue pun langsung menyantap makanan yang dibawakan oleh Bi Etin sambil memandangi foto Fahrul waktu kecil yang tadi sempat gue ambil secara diam-diam di dalam album foto miliknya.
*****
Hari ini gue berangkat sekolah kembali diantar oleh Mang Dadang karena gue lagi males nyetir, lagi manja. Sesekali gue tersenyum sendiri kaya orang setres saat berjalan menuju kelas gue yang terletak di lantai atas. Gue sengaja berangkat agak pagian karena kalau siang tangga pasti penuh, terlebih selalu ada 4-5 orang laki-laki yang berasal dari kaum IPS yang selalu mencegat anak-anak lemah untuk selalu menyetorkan uang jajannya kepada mereka. Dulu, gue juga pernah menjadi korban mereka, tapi karena gue seorang bendahara otomatis gue pasti galak nan tegas alhasil gue bisa lolos dari mereka dan malah jadi mereka yang takut pada gue.
" Shakira! "
Panggilan itu memberhentikan langkah gue yang akan menaiki tangga.
" Apaan? " ketus gue.
" Disapa pacar kok judes " lirihnya.
" Bodo amat. Abis pacarnya rese " ujar gue.
" Makannya beliin snicker "
Gue melongo. Otak gue benar-benar harus diupgrade dan sepertinya orang kaya Fahrul harus segera dimusnahkan. Pagi-pagi udah bikin orang harus mikir keras tak peduli mesti itu pacarnya sendiri.
" Loh, kok? " tanya gue tak mengerti.
" Ah, kamu kudet. Di iklan kan ada, kalau rese kan pasti lagi laper. Nah, kalau laper harus diberi snicker " jelasnya.
Gue manyun. Rasanya punya pacar kaya dia itu musibah terbesar dibandingkan dihukum oleh Pak Komar. Sepertinya gue harus nambah stok kesabaran, takutnya keburu abis, bisa-bisa Fahrul nanti gue cincang.
" Terserah kamu aja " ujar gue yang langsung bergegas pergi menuju kelas dan meninggalkan Fahrul yang masih diam di bawah.
" Eh, tunggu! " ujar Fahrul sambil memegang tangan gue ternyata dia berhasil ngejar gue.
" Apa lagi sih? Mau snicker? Ya udah beli aja sendiri sana, ini uangnya aku kasih " ucap gue sambil memberikan uang sebesar 2 ribu padanya.
Fahrul diem sebari memperhatikan uang itu.
" Itu cukup kok. Kalau harganya 500an beli 4. Kalau harganya 1000an beli 2 " jelas gue.
" Bukan gituh. Tapi uangnya robek " ujarnya.
Gue melotot. Untuk kesekian kalinya gue bertingkah bodoh di hadapan pacar gue sendiri.
" Ah, maaf " ucap gue sambil membawa lagi uang 2 ribu itu.
" Lagian aku bukan mau dibeliin snicker. Tapi aku mau kamu cium aku " pintanya.
" What? Kamu gila? Ini sekolah loh "
" Iya, aku tahu. Karena kamu udah bikin aku kesal jadi kamu harus turutin permintaan aku. Lagian ini masih sepi kan " ucapnya.
Gue melirik ke arah sekitar dan memang benar keadaan masih sepi. Tapi gimana kalau di sini ada CCTV? Tamatlah riwayat gue.
" Emang aku bikin kesel apa? " tanya gue.
" Kamu ninggalin aku di bawah "
" Cuma masalah gituh aja mesti dicium " ujar gue kesal.
" Iya. Cium hati " ucapnya.
" Cium hati? Gimana? " tanya gue tak paham.
" Ya gak tahu. Cari tahu aja sendiri! " ucapnya.
Kali ini gue benar-benar kesal dengannya berasa pengen gue putusin sekarang tapi gue masih sayang. Gue menatap Fahrul sinis dan yang ditatap malah tersenyum manis.
" Mimpi apa gue bisa dapet pacar serese dia? "
*Tbc*
Jangan lupa vote+coment
Jangan lupa add to your reading's list or libraryMampir juga ke storyku yang lain
See you the next part
Marhaban ya ramadhan😊
Buat kalian yang mau lebih dekat denganku bisa DM aku di IG; oktaviani1501
Oktaviani1501
KAMU SEDANG MEMBACA
BENDAHARA VS BAD BOY 2 [COMPLETED]
HumorVector ; Mirasusanti916 SEQUAL BENDAHARA VS BAD BOY Shakira Anggita Pratama, seorang bendahara di kelas XII Ipa-3 yang sudah melepas status jonesnya sejak kelas XI akhir semester 2 karena telah resmi pacaran dengan seorang bad boy di kelasnya berna...