Part #23 Dear Sherlock

346 26 4
                                    

"Ketika kami mulai tersenyum, lalu kami tersadar saat itulah tangisan akan turun. Saat kami mulai tertawa, kami harus sadar kesulitan besar akan datang. Lalu apa arti kebahagiaan? Kebahagiaan adalah ketika kita menguatkan yang lain dan menghadapinya bersama."

                                                                         -Molly Hooper

                                                            (Ketika kami meregang nyawa)

Aku benar-benar tidak bisa bergerak, semua kejadian ini seperti mimpi. Beberapa menit yang lalu kami tersenyum dan tertawa. Aku hanya bisa meronta, melihat gadis kecil kami diperlakukan tidak manusiawi oleh orang itu, dia mendapat pukulan yang cukup keras diwajahnya. Kejadiaan ini akan menghantuinya seumur hidup, ya jika kami cukup beruntung untuk hidup. Tiba-tiba sesuatu yang keras menghantam kepala ku dan aku langsung tersungkur ke arah tong besar berisi ikan.

Aku hanya dapat menatap John dan semakin lama tatapan itu pudar tertutupi darah yang mengalir dari kepala ku. Awak kapal kami tanpa perlawanan, seolah tahu bagaimana cara memperlakukan bajak laut. Keributan dihentikan oleh wanita tua yang menjerit.

"Apa yang kau dapatkan dengan membunuh kami?" tanya Mrs. Hudson lantang, dan dia berjalan mengeser senjata api yang semula ditodongkan di kepalanya. Dia menghampiri seseorang yang menyerupai kapten dengan janggut, penutup mata satu dan seekor kera di bahunya.

Semua bajak laut itu tertawa mendengar, pertanyaan Mrs. Hudson. Kapten itu datang menghampiri Mrs. Hooper, lalu berbicara dengan nada yang berat "tentu saja kesenangan nenek tua!" lalu semuanya tertawa terbahak-bahak.

"Sayangnya kalian tidak cukup cerdas, mengapa kalian tidak menjual kami? bukankah aksen mu dari amerika? Kami punya dua dokter yang bisa dijual dengan harga mahal. Bagaimana? anda tertarik?"

Kapten itu berputar beberapa langkah sambil memegangi janggutnya. "Kau cukup pintar untuk seorang nenek tua, aku akan jual dua dokter itu dan yang lain akan ku bunuh."

Mrs. Hudson tertawa terkekeh, semua mengambil posisi waspada, John menjerit geram " Apa kau gila Mrs. Hudson? Apakah ini permainan mu?".

Mrs. hudson berjalan tanpa mempedulikan John "Kau tahu jika menjual mereka bersama harga akan semakin mahal, yang lain bisa menjadi budak. Kau tahu? gadis kecil ini bernilai mahal dia memiliki gen seorang dokter dan ibunya adalah mata-mata." Mrs. Hudson menggendong Sophie dan membelai rambutnya.

"Kau gila! menjauh kau darinya! wanita gila!" John maju mencoba menerabas orang-orang yang menahannya dan dia mengiris kulitnya dengan pedang yang dari tadi bersentuhan dengan lehernya. "Hentikan dia! jangan sampai pembuluh darah lehernya putus! dia adalah tawanan mahal!" pekik Mrs. Hudson, lalu lima orang tambahan dengan badan yang kekar memegangi John erat dan dia tidak bisa melawan.

Mrs. Hudson membelakangi John yang meronta-ronta dan menyumpahi wanita tua itu. Mrs. Hudson mengambil Sophie dari tangan pria kekar itu. "Berikan dia kepada ku! Ayo kita pindah ke kapal mu!" Mereka semua mulai berjalan menuju kapal perompak. John kehabisan tenaga, dia mencoba melawan pada kenyataannya ia hanya terkulai lemas tak berdaya.

Seseorang menggeret Molly Hooper seperti menggeret sekarung beras. Sophie menunjuk-nunjuk kearah wanita muda itu sambil menangis. Mrs. Hudson dengan anggun tetap menggendong Sophie tanpa ragu.

Pria-pria itu melempar Molly dan John ke dalam sel yang ada di dek kapal. Sedangkan Mrs. Hudson dan Sophie tetap berada diatas. Kegusaran John sangat tampak dengan jelas, namun itu teralihkan ketika dia melihat, Molly yang diam bagai tak bernyawa. Dengan secuil tenaga yg tersisa. Ia mendekati Molly, John merobek bajunya dan mencoba menahan perdarahan di kepala Molly.

Molly dalam hati bergumam pada dirinya. Untuk seketika ia sempat berharap untuk mati, terlalu banyak kekecewaan yang ia terima dalam hidup ini. Namun John mengubahnya, apa yang dia lakukan dengan sedikit tenaga yang tersisa menyentuh hati ku. Aku ingin hidup. Tubuhku tidak memiliki tenaga untuk bergerak, namun air mata ku mengalir.

Inilah kebahagiaan, sesuatu yang sejak dulu aku impikan. Hal kecil yang menenangkan hati dan penuh makna. Semua hal terasa luar biasa jika kita bahagia.

Writer greetings :
Hello! Maaf aku sibuk di kehidupan nyata. Terimakasih untuk semua yang masih menantikan cerita ini. Aku sangat mengharapkan kritik dan saran dari kalian. Saat ini ku masukan permainan piano "liz on top of the world". Terimakasih sekali lagi😄😄😄

                         -Hanna

Sherlock Holmes (Dear Sherlock)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang