John tidak dapat melepaskan tatapannya dari Molly. Mereka memindahkan Mrs. Hudson ke sofa panjang yang ada di pojok lorong. "Mr. Waks bisa kau tolong aku jaga Mrs. Hudson dan gadis kecil ku? Sementara kau ikut aku!" John mencengkram tangan Molly kuat dan menyeretnya. Mr. Waks menepis tangan John dengan kencang. "Aku tidak ingin ikut campur, tapi bisa kah kau minta dia secara baik-baik dr. John Watson. Seperti ini kah seorang dokter memperlakukan wanita?" John mematung beberapa saat ketika tunangan Molly menghancurkan martabatnya dalam beberapa detik.
"Bisa kah kau temani Mrs. Hudson, aku baik-baik saja. Wajar jika dia begitu." Molly menepuk pundak pria itu. Pria Yunani itu pergi ke lorong namun masih menatap dua orang di belakangnya.
"Jawab aku Mrs. Hooper apa yang kau maksud tadi?"
"Maaf kan aku John, maaf kan aku."
"Bisa kau jelaskan apa yang telah kau lakukan?"
"Seseorang meminta ku agar Sherlock mengikuti permainan kematian dan aku terkejut dia melakukannya John. Aku terkejut dia melakukannya untuk ku. Ku mohon maafkan aku." Molly menangis berlutut di depan John.
" Siapa seseorang itu?" Tanya John ketus sambil menggengam bahu Molly.
"Kau tidak akan tau John aku hanya bertemunya sekali" Molly beberapa kali nyeka tangisannya dengan tangan.
"Dan sekarang kau akan kabur menikah dengan seseorang? Bagaimana dengan kematian Mrs. Adler? Kau membunuhnya Mrs. Hooper! Kau menghancurkan mereka!" Pekik John lalu ia tertunduk. Samar-samar terdengar rintihan tangis dari Mrs. Hudson dan Sofie si gadis kecil.
"Kau dekat dengan Irene Adler? Mungkin kau mengenalnya? Dia wanita yang waktu itu ada di baker street ketika aku datang."
" Elizabeth? Suara kaki pemburu? Si penonton? Selama ini Sherlock benar!" John terduduk lemas.
Dalam hati John berkata bahwa ia harus berpikir seperti Sherlock jika ia ingin menemukannya. Kemudian tatapannya teralihkan ke seorang pria yang ada di sudut lorong itu. Pria itu berjas rapih dengan jam termahal yang pernah ku lihat, sosok bangsawan orang kalangan atas, tidak akan mudah tertarik dengan wanita laboratorium, Molly hanya lah umpan.
Terdapat warna berbeda pada tangannya, dia sering terpapar mata hari, wow benar-benar seseorang yang berasal dari kapal. Tapi tidak mudah untuk bangsa Yunani masuk keperdagangan di Inggris dan nama yang ia gunakan bukanlah nama pria yunani, ia merubahb identitasnya. Apakah mungkin perdagangan gelap? Dia sampai membayar mahal untuk melakukan ini? Ternyata ini semua hanya umpan! dia membutuhkan suatu hal besar seperti bantuan dari keluarga Elizabeth pemilik dermaga terbesar di Inggris, jalur laut satu-satunya jalan Sherlock, untuk pergi dan merupakan tempat kami mencarinya. Dia mencari Sherlock Holmes. Namun untuk apa?
"Ada yang bisa ku bantu dr. John Watson? Sudah setengah jam anda mengamati ku."
John masih berkutik dengan pikirannya. Namun untuk apa? Lalu John tersadar, tentu saja untuk membunuh Sherlock yang mengetahui kasus pembunuhan Irene Adler. John langsung tercekak, matanya membelak.
"Mrs. Hooper kita sudah menghianati Sherlock." Bisik John pelan.
"Peluk dan minta maaf?"
"Apa kau gila?"
"Cepat lakukan?" Molly memeluknya dan menangis meraung.
"Besok kau temui aku di toko buku St. Laura jam 12 siang, jangan beritahu siapa pun. Aku percaya pada mu. Meraunglah lebih keras. Jangan pernah mengungkit Sherlock didepan nya. Jika kau masih mencintainya. Persiapkan mental mu." John menjauhkan dirinya dari pelukan Molly lalu berteriak "Aku tidak akan memaafkan mu Molly Hooper jangan pernah temui aku lagi! Pergi kalian dari sini!" Jerit John. Molly berdiri di bantu oleh James Waks.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherlock Holmes (Dear Sherlock)
FanficOur life looks like puzzles, There's no me or you, but us. Without you I never complete -Irene Adler