Part #13 Dear Sherlock

415 33 2
                                    

Jemari kecilnya menyentuh hampir setengah dari gaun yang ada di butik itu. Lalu tatapannya tertuju kepada gaun hitam yang terbuat dari bahan satin dengan butiran kecil berlian yang melingkari sekitar leher. Langkahnya menjadi cepat seolah ingin menerkam gaun itu, dengan amat cepat ia ambil gaun itu.

"Kau tidak mencobanya?" Anak magangan itu hampir sepenuhnya tidak mengenali tingkah wanita muda yang menjadi atasannya itu.

Dengan cepat Molly melirik dan mengatakan "Aku hanya minta pendapatnya terlebih dahulu, sebelum orang lain." Anak magang itu hanya mampu menganggukan kepala dan mengikuti langkah Molly.

********

Pagi itu hentakan sepatu heels tinggi menghampiri laboratorium yang ada di ujung jalan green. "Wow kau tampak" Molly cepat-cepat memotong ucapan anak magang itu. "Inggat tidak boleh berkomentar apapun." Wanita itu mengabiskan uang yang seharga setengah rumahnya untuk membeli gaun hitam yang membuatnya bak seorang puteri.

Hampir tujuh jam dia menunggu, akhirnya seorang pria yang ia kenal datang. "Wow! Mrs. Hooper kau tampak cantik sore ini!" dia hampir kesal setengah mati karena yang datang adalah John Watson. Raut wajah Molly Hooper tampak berubah merah padam. Tatapan nya tajam melihat kearah John.

"Ada apa?"
"Di hanya ingin di puji oleh Mr. Hol.."
Molly langsung meloncat dan menutup mulut anak magang itu.
"Tidak apa-apa. Maaf John untuk saat ini aku tidak ingin ditemui siapapun. Aku masih berduka."
"Ku kira kemarin kau tampak bahagia. Maaf di puji oleh siapa?" John semakin menaruh curiga, dan tiba-tiba dari arah pintu suara yang berat dan sangat dikenal berbicara "Oleh ku?"

Wajah John datar, sedangkan Molly langsung berlari kerah pintu mencoba menutupi Sherlock Holmes dari tatapan John.

"Tidak John kau tidak melihatnya dia hanya ilusi!" Jerit Molly panik, dia tidak ingin John tau bahwa Sherlcok masih hidup.

"Jadi kau disini?" Tanya John santai.

"Mencari jawaban." Jawab Sherlock tegas.

"Di.. dia tahu kau masih hidup?" Tanya Molly kecewa. Seketika keseimbangan Molly Hooper goyah sebelum Sherlock dapat menangkapnya. Ia hampir tidak mampu lagi melihat pria yang berada tepat dibelakangnya. Sherlock meraih lengannya mencoba membantunya berdiri, sebelum ia berhasil berdiri. Molly menatap ke belakang, melihat mata itu dengan dalam. Ia menarik napas panjangan dan berkata. "Kau ingin mencari jawaban apa dari ku?" Maskara hitam menghiasi wajahnya, tidak hanya matanya.

Laboratorium itu seketika kembali sunyi. John mencoba mengalihkan perhatiannya dengan melihat ke atas. Namun langkah kaki John mendekat kearah Molly dan membantunya untuk duduk di kursi. Sementara anak magang yang tadi nya diam, perlahan mendekati Sherlock dan berbisik. " ku mohon demi rasa kemanusiaan, tolong ajak dia makan malam dan bilang dia cantik hari ini. Dia sudah membeli gaun seharga hampir setengah rumahnya untuk bertemu dengan mu." Sherlock hanya diam, tidak berdelik. Tepat setelah anak magang itu pergi meninggalkannya, dia keluar dari ruangan.

Sherlock Holmes (Dear Sherlock)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang