Part #24 Dear Sherlock

286 34 0
                                    

Cahaya putih melintas diatas kepala ku. Waktupun datang semakin cepat. Pada saatnya inilah akhirnya.

Guyuran air laut dari atas membasahi sekujur tubuh ku, seolah aku dihidupkan kembali dengan sambaran petir. Aku bangun bahkan mampu berdiri sekian detik, sebelum pada akhirnya terjatuh kembali.

"Kau sudah sadar Mrs. Hooper?" Tanya John Watson cemas.

Pandangan mataku masih menerawang, cahaya yang temaram. Membuat pupil ku sulit berakomodasi. Aku hanya bisa melihat senyuman tipis sebelum ia memeriksa nadi ku. "Kau  sudah 4 hari koma. Mereka hampir membuang mu ke laut karena mengira kau sudah mati, aku selalu menyakinkan mereka bahwa kau masih hidup."

Aku tidak mampu merespon ucapannya, tapi sebesar itukah kejadian yang aku lewatkan. Satu hal yang mampu ku sadari, tangan ku tak bisa kulepaskan dari kepala.

"Jahitan dikepala mu belum sepenuhnya kering. Aku tidak memiliki morfin untuk mengurangi nyerinya."

Aku hanya meringkuk dan meringis. John mengangkat ku ketempat dengan sedikit cahaya. "Aku membawa mu ketempat yang ada sedikit sinar matahari, suhu tubuh mu mulai turun dan kau belum makan selama empat hari ini."

John bangkit dan mengetuk ngetuk dek dengan cara melempar sepatunya ke atap dek. Seseorang membuka pintu dek dari atas dan berkata "Apa kau ingin mati?" John watson terkekeh "Karena aku ingin hidup, sehingga aku mengetuk dek. Berikan kami makan dan air tawar, atau barang dagang mu yang berharga ini bisa mati." Bajak laut itu berdecak lama sebelum kemudian dengan terpaksa memberikan dua potong roti dan air tawar.

Setelah diberikan John langsung, memotong kecil kecil roti itu dan memasukan beberapa potong roti kedalam air tawar. "Makanlah, pencernaan mu belum baik sehingga kau harus makan, makanan yang lembut."

Tanpa sadar aku makan cukup lahap dan 3/4 jatahnya. Dia hanya terkekeh dan memberikan semuanya kepadaku dan dengan berat hati ku tolak. " Makanlah, air ini sudah membuat ku kenyang. Kau belum makan selama empat hari." John menyodorkan 1/4 bagiannya lagi. Aku berbalik dan pura-pura tertidur. " Baiklah aku akan menyimpan ini, beritahu aku jika kau lapar." Dia pergi menjauh ke sudut ruangan yg lain mencoba memberikan ku sedikit privasi.

Aku hampir menangis, mengingat betapa aku membenci dan tidak mempercayai pria ini. Dia memperlakukan ku sebagai pasiennya. Aku cukup terharu, aku bahkan hampir menangis jika mengingat bagaimana ia mencemaskan putrinya, tetapi tampak setenang air ketika menolong ku.
"Mr. Watson bagaimana dengan putri mu?"

Dia membuat pergerakan cepat, aku tidak dapat menangkap wajahnya. Dia hanya tersenyum sebentar dan berkata " Aku hanya bisa berdoa dan berjuang untuk hidup agar bertemu kembali dengannya."

"Kau menangis?" Tanya ku cemas.

"Air mata ku kering, istirahatlah kami akan baik-baik saja." John memalingkan wajahnya mencoba menyeka pipinya yang kering. Dia beberapa kali memukuli dadanya, ada sedikit perasaan bersalah membawa putrinya kedalam bahaya.

Tak lama kemudian John pun tertidur. Saat terindah adalah tidak bangun dari mimpi mu. Terlalu banyak gambaran kebahagiaan berlarian di padang rumput dengan Mary dan putri kecil mereka, tertawa bersama. Membaca novel dan menyesap teh camomile. Aku melebarkan tangan ku untuk menangkap mereka yang melompat kearahku. Sinar matahari musim panas bersama dengan dua orang terbaik, mampu membuatku bermimpi lebih sebelum pada akhirnya mata ini terbuka, semula gelakan tawa berubah menjadi jeritan keras.
"Ayahhh!"

"Ayahhh!"

" Aku melihat gambaran malaikat didepan ku, aku hampir menangis." Sebelum ku sadari aku sudah berada diatas dek kapal ditengah teriknya matahari.

"Kau menikmati tidur siang mu dr. John Watson?" Tanya Mrs. Hudson yang memegangi Sophie.

Aku tidak bisa bergerak, kaki dan tangan kami di ikat. Ku berikan tatapan kebencian padanya. Kemudian Mrs. Hudson berteriak "Amerika! Siap waktunya untuk uang anak-anak?"

Seluruh awak kapal dan kapten bajak laut itu terkekeh sambil meneriakan "Aye!Aye!".

Aku meronta keras, sesosok pria tua berpakaian rapih dengan jaket hitam tebal, mengampiri mereka dan mencoba negosiasi.

Betapa malangnya kami berpetualang jauh dari rumah, hanya untuk menjadi budak dinegara orang. Kau harus membayar hidup mu untuk kami Sherlock.
Berapa tawaran terbaik mu tanya pria tua itu?"

"Dia mencoba menjual semuanya, tidak ada satuan." Cetus Mrs. Hudson.

" Aku punya $ 50.000 tidak lebih."

" Mereka adalah dokter, aku akan ikhlas untuk membunuhnya dibanding dijual dengan harga segitu. Atau aku jual dengan yang lain."

"Aku akan berikan anak kecil itu dan dokter wanita lemah untuk harga $ 50.000".

Mereka mulai memisahkan Molly dari ku dan menarik paksa Sophie dari pelukan Mrs. Hudson. Aku berteriak kencang. Lebih baik mereka membunuhku dibandingkan harus berpisah dengan putri ku.

"Lihat ayah Sophie! Kau harus ingat wajah ayah! Sophie! Sophie!"

"Ayahhh!"

"Jangan sakiti putri ku!" Sebuah hantaman keras mengenai belakang kepala ku. Semua tampak remang-remang.

"Ingat ayah so"

Pada akhirnya, aku terlalu lemah untuk melindungi putri ku. Maafkan aku Mary, aku bukan ayah yang baik. Mata ku terpejam.

Writer greetings :
Maaf aku sangat sibuk akhir akhir ini. Terimakasih untuk semua yang masih membaca cerita ini. Aku sangat terharu. Aku sangat menunggu kritik dan saran dari kalian.

-Hanna

Sherlock Holmes (Dear Sherlock)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang