Molly Hooper berlari tanpa arah, dia berlari secepat yang ia bisa. Baru seperempat jam berlari penampilannya sudah seperti orang dengan gangguan jiwa, riasan wajahnya mulai memudar karena keringat, riasan rambutnya sudah mulai berantakan, dengan gaun compang camping dan tanpa mengenakan alas kaki. Dia berlari beberapa blok, dan tidak ada London cab yang ingin berhenti ketika ia mencoba menghentikannya. Setelah mendengar bunyi tembakan, langkahnya melemah, wajahanya sudah dipenuhi air mata. Ia hampir terjatuh beberapa kali dan mulai berpikir tidak boleh tertanggap. Kali ini dia menabrakan diri ke london cab dan mobil tua itu akhirnya berhenti.
" Apa kau gila Mam!"
Tanpa ragu dia langsung memasuki landon cab itu dan memaksa untuk diantarkan. "Tolong aku, kau tidak perlu membayar biaya pengobatan memarku, tapi tolong antarkan aku ke alamat ini. Cepatlah!"
Setelah sampai di apartemen kecil yang di huni oleh John Watson, dia menekan bel beberapa kali dan Mrs. Hudson memeluknya.
"Kita harus pergi sekarang!" Pekik Ms. Hooper.
"Ada apa ini?" tanya John dari dalam, lalu John tercekak. "Ms. Hooper kita harus bergegas sekarang."
"Aku sudah menyiapkan semuanya John" jawab Mrs. Hudson sambil menenteng satu koper jinjingan.
"Ms. Hooper gunakan lah mantel, tudung kepala dan flat shoe ini."
John mengunci apartement nya sambil menggendong Sophie, Molly melihat kearah jendela dan segerombolan orang mulai memasuki apartement itu. Mereka keluar lewat pintu belakang dengan tangga darurat. "Daddy!" gadis kecil itu memeluki ayahnya karena ketakutan. "Maaf sayang kau harus melalui ini, tapi kita harus menyelamatkan keluarga kita! Paman Holmes membutuhkan kita. Untuk sementara bisakah kau tidak banyak berbicara, maafkan aku sayang." John berlari sambil memeluknya dengan erat.
Mereka berlari ke gang, gang kecil. Lalu Molly bertanya "Kemana kita akan pergi?"
"Sudah satu bulan aku menyewa kapal di dekat fish market. Kita akan menuju kesana." Jawab Mrs. Hudson.
"Mrs. Hudson kau malaikat!"
"Fokuslah berlari Ms. Hooper! Aku sedang mengatur nafas ku sambil berlari, inggat aku sudah tidak muda lagi."
Mereka berjalan santai ketika memasuki pusat kota dan menyetop landon cab. " Mr. Bisa kami minta kartu identitas kalian semua?" tanya supir taksi itu.
"Maaf ada apa?"
"Polisi memintanya kepada seluruh london cab dan pengemudi kereta kuda agar meminta identitas konsumen, karena ada wanita gila dan komplotannya yang membunuh mempelainya diacara pernikahan."
Molly tercekak, muka nya pucat pasi dan langkahnya mulai menjauh. John menggengam tangannya untuk tetap tenang. " Ini identitsaku." John memberikan kartu identitasnya.
"Mr. Flynn Dunn, bagaimana dengan istri mu dan pengasuhnya?"
"Kau tau dia imigran gelap, tapi kami sudah menikah dan memiliki anak. Kau tau tidak ada kartu identitas untuk mereka."
"Terlalu banyak imigran gelap di London, sulit bagi ku untuk mencari pekerjaan yang layak. Naiklah!"
"kemana tujuan anda Sir?
"Fish market!"
"Apa? Untuk apa anda kesana?"
Mrs Hudson memotong pembicaraan ketika Jonh dan Molly mulai mematung. " Dia adalah cheff, dia tidak ingin, menyerahkan kualitas bahan makanan ke tangan kami para wanita."
Molly menghela nafasnya beberapa kali. "Istri mu tampak cemas Sir!"
"Dia tidak banyak mengerti apa yang kita bicarakan. "
"tetapi dia cantik Sir!"
"Danke!"
"Dia seorang nazi?"mereka hanya dua blok dari fish market.
" Bukan dia Lebensunwertes Leben (artinya : hidup yang tidak berharga ingin dimusnahkan nazi pada masa nya : orang Slavia, Rom, Yahudi dan kaum homoseksual)"
"Dia orang Slavia." Jawab Mrs. Hudson.
"Jadi dia Slavia, dan aksen anda bagus Mam seperti orang London!" melihat Mrs. Hudson dari cermin yang ada di mobil sambil menaikan alis. suasana di mobil itu mulai mencekam.
"Kami berhenti disini, ini uangnya!" mereka semua turun dan supir taksi itu menjerit "Masih satu blok lagi!"
"Aku hanya tidak nyaman, kau mengali informasi keluarga ku!" jawab John ketus.
Mereka mempercepat langakah. John melihat kearah Molly "Dari semua bahasa yang kau pilih Deutch? Ketika Inggris memiliki konflik dengan Jerman?"
"Itu yang sering ada di koran John!"
Mrs. Hudson berbisik "Supir itu pasti melapor, entah mencurigai kita karena kasus itu atau karena imigran gelap."
"Ya karena Molly membunuhnya dan dia orang Jerman!"
"Kau berpikir aku pembunuh John? Terimakasih atas kepercayaan dan asumsimu. Dari semua perkataan mu ini yang paling menyakitkan!"
Mereka berjalan cepat, dan Mrs. Hudson masuk kedalam gubuk tua seperti melakukan transaksi, lalu mereka naik keatas kapal nelayan dan turun ke dek bagian bawah. "Daddy apakah ini rumah ikan? Karena aku bisa mencium baunya." Tanya Sophie penasaran.
"Ia ini tempat menyimpan ikan sayang." John terhenti mencoba mengamati wajah Molly di remang-remang. "Ada apa dengan wajah mu?" tanya John penasaran sambil menunjuk kearah Molly dengan dagunya.
"Wajahku? Ada apa dengan tatakrama mu Mr. Watson! Kau pembuat tuduhan palsu terbaik!"
"Daddy!"
Mrs. Hudson merebut Sophie dari tangan John, tangan yang satunya dia letakkan di pinggang dan berkata "Bisakah kalian tidak bertengkar? Kalian menakuti gadis kecil ini."
"Maafkan aku sayang!" Molly mendekati Sophie dan mencoba memeluknya.
"Jangan dekati dia! Aku hanya menjaganya sesuai perintah Mary! Hanya orang dengan pengaruh baiklah yang dapat menyentuhnya."
Molly benar-benar menahan tangisnya. Matanya semerah api, kemarahannya terkumpul. "Aku bersumpah atas nama Tuhan aku tidak membunuhnya John! Dan aku disini karena Sherlock meminta ku untuk memperjuangkannya. Dan kau punya identitas palsu, apakah itu bukan suatu kejahatan!"
"Tanpa kau sadari itulah yang menyelamatkan kita tadi! aku seorang detektif wajar jika mempersiapkan sesuatu yang seperti itu!" John menghela nafas kemudian melanjutkan kata-katanya. "Ya kau selalu bertindak karena Sherlock! Dan kita semua disini untuknya dan selalu tentang dia!" Jawab John kesal.
Writer Greetings:
Ku sertakan permainan piano dan ballet Dance of Sugar Plum Fairy karena, ini adalah gambaran situasi yang ada dibenak Sophie ketika pelarian. Dia menggambarkan pelarian mereka seperti cerita yang dibuat Tuhan, ketika dia dan ayahnya yang sedang menari ballet (Hidup bahagia dan tenang) lalu dikejar oleh orang jahat yang ingin mengancurkan kebahagiaan mereka, khususnya wanita jahat yang menyuntiknya dengan bisa ular (Mrs. Elizabeth). Begitulah ilustrasi yang ada di benak gadis kecil itu. Seperti mainan-mainan yang ada di video itu. Selamat menikamati ditunggu kritik dan sarannya.
With Love,
-Hanna-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherlock Holmes (Dear Sherlock)
FanficOur life looks like puzzles, There's no me or you, but us. Without you I never complete -Irene Adler