📌 Memergokinya 📌

3.1K 337 14
                                    

Jangan lupa vote ya!

Juan berbicara tanpa henti, sedangkan Yoda hanya menanggapi dengan anggukan seraya sesekali tersenyum. Dan aku hanya memilih diam, sambil mendengarkan cerita Juan tentu saja. Rupanya Juan orang yang cukup bersemangat jika sedang bercerita, yang tak lain adalah cerewet. Berbeda dengan saat pertama kali aku bertemu dengannya, dulu ia terlihat cukup menyeramkan. Ia bercerita apapun, tentang pekerjaan, hobi, cita-cita dan juga tentang kebiasaannya berganti agama hingga akhirnya ia jenuh dan memilih menjadi seorang Atheis. Pilihan yang sangat tidak bijak sebenarnya. Bagaimana mungkin seseorang yang telah mempercayai adanya Tuhan lalu memilih meniadakan Tuhan dalam hidupnya.

“Hai Juan, kau ada di sini juga?”
Suara nyaring mirip terompet tahun baru itu membuat kami terkejut. Sontak kami bertiga menoleh. Ternyata si pemilik suara adalah Yoana. Yoana segera mengampiri Juan, mereka saling berpelukan dan menempelkan kedua pipi mereka.

“Kebetulan sekali kita bertemu di sini Yoana? Kau apa kabar?” ujar Juan setelah melepaskan pelukan dari Yoana.

“Oh aku memang sengaja kembali ke sini. Ponselku tertinggal.” Yoana mengambil sebuah ponsel berwarna silver tepat di depan Yoda.

“Oh, jadi tadi kau di sini juga?”

“Iya.Oh ya, have fun for you all. Aku harus pergi sekarang,” ujar Yoana dengan senyum mengembang di bibir merahnya. “Yoda, jangan lupa janji kita besok pagi. OK! Kau jemput aku di stasiun.” tangan Yoana bergerak dengan lincah mengusap pipi Yoda. Yoda hanya menanggapi dengan senyuman. Tiba-tiba Yoda melirik ke arahku, aku segera membuang pandangan ke segala arah untuk menutupi rasa maluku telah menyaksikan adegan itu. Ya Ampun. Memalukan.

Tak sengaja pandanganku beralih pada Juan, ia menatapku dengan kening berkerut. Seperti ada banyak pertanyaan yang ingin ia ungkapkan. Oh tidak. Bukankah setahu Juan aku ini calon istri Yoda. Pasti sekarang ia berpikir yang tidak-tidak setelah melihat sikap Yoana pada Yoda.

-o0o-

Setelah menerima telepon dari seseorang, Yoda pamit untuk pergi dan tidak bisa mengantarku pulang. Akhirnya Juan bersedia mengantarku, tapi sebelumnya ia mengajakku untuk Taman Guell atau yang lebih dikenal dengan Parc Guell. Awalnya aku menolak, tapi Juan tetap meyakinkanku. Sepertinya memang tak ada salahnya aku mengunjungi tempat itu, aku tak boleh menyianyiakan kesempatan itu. Apalagi Juan bersedia akan mentraktirku. Tentu saja itu tawaran yang menggiurkan untukku. Bukan karena aku doyan gratisan, tapi seorang travel blogger sepertiku harus berhemat
.
Ok. Aku akan bercerita sedikit tentang tempat yang saat ini kukunjungi bersama Juan. Parc Guell adalah taman paling unik yang ada di Bacelona. Jika biasanya sebuah taman itu banyak ditumbuhi bunga dan tanaman-tanaman hias lain serta ada ayunan atau bangku yang cantik. Lain halnya dengan Parc Guell ini, taman ini terdapat banyak bangunan artistik karya maestro seni dan arsitek ngetop Spanyol.

Saat ini Parc Guell menjadi tujuan wisata di Barcelona. Taman yang sangat luas ini dihiasi dengan mozaik-mozaik yang terdapat di banyak bagian, yaitu di taman, langit-langit dan 2 pavilion yang tereltak di depan pintu masuk. Selain itu ada mozaik salamander yang berwarna-warni yang menjadi salah satu spot favorit untuk berfoto.

Sebenarnya untuk masuk ke Parc Guell tidak dikenai biaya. Alias gratis tis tis. Kecuali kalau kita ingin masuk ke Museum Gaudi—Antoni Gaudi untuk melihat sang maestro, mengenai riwayatnya dan karya-karyanya. Pantas saja Juan ingin mentraktir membayari tiket masuk ke Parc Guel. Ternyata masuk ke taman wisata ini tidak dikenai biaya. Selera humor Juan lumayan juga.

“Kau yakin kau baik-baik saja?” tanya Juan saat kami berada di mozaik salamander berwarna-warni. Kami baru saja mengambil foto selfie. Juan baru saja mengunggah foto kami di akun Instagramnya, ia juga menambahkan tanda untuk akunku. Baru saja aku mengecek akun Instagramku, sudah ada puluhan orang mengikuti akunku dan beberapa orang mengirim pesan yang isinya menanyakan, apakah aku kekasih Juan. Soalnya Juan tidak pernah terlihat bersama wanita.

Di Bawah Langit Granada (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang