📌 Matt, Yoda dan Melamar 📌

3.2K 356 3
                                    

Jangan lupa vote ya! Hehehe

Jeruk limau saja bisa membuatku kagum
Oh Muhammad, aku benar-benar ingin lihat rupa hatimu
Kupastikan itu sangat putih
Tidak akan ada noda barang setitikpun
Sikapmu begitu menentramkan jiwa
Kupastikan aku akan terpesona jika saat itu ada di sana
Menyaksikan memontmu bersama wanita kafir
Jeruk limau yang masam itu bahkan membuat seseorang merasa bangga
Hanya karena telah memberi hadiah pada sang manusia mulia
Dan diterima dengan sangat baik
Oh Muhammad

Entah mengapa membaca buku puisi pemberian Matt membuatku kecanduan. Di setiap ada kesempatan, aku selalu membaca buku itu, bahkan berulang-ulang. Aku sengaja membacanya perlahan dan mengulanginya, agar tidak cepat habis. Aku mulai menyukai puisi-puisi tulisan Matt dan aku mulai ... mulai merindukannya. Aku baru sadar, Matt adalah teman perjalanan yang sangat mengasyikkan dan menenangkan. Ia selalu bisa menjagaku.

-o0o-

“Dalam beberapa tahun terakhir ini, seperti yang sudah terjadi di beberapa negara di Eropa lainnya. Islam berkembang cukup pesat di Swedia, tidak hanya kedatangan imigran muslim bahkan banyak warga asli Swedia yang memeluk Islam. Dan di negeri ini, nama Muhammad menjadi yang terpopuler.” Jelas Matt saat kami sedang di dalam taxi, kami baru saja sampai di bandara dan akan menuju hotel yang telah kami pesan secara online. Rencanaya kami akan berada di Stockholm selama 1 minggu. Itu semua karena Matt bersedia menamaniku menyaksikan konser musisi muslim idolaku, Maher Zain yang akan digelar besok malam.

Matt sungguh baik, bahkan ia membatalkan jadwalnya untuk terbang ke Dubai untuk menghadiri undangan pernikahan teman SMA-nya. Matt bilang ia tak akan tega membiarkanku pergi sendiri tanpa dirinya. Sumpah demi apapaun. Jauh sebelum bertemu dengan Matt, aku selalu ke mana-mana sendiri, dan itu baik-baik saja. Memang berlebihan sikap Matt, tapi aku mulai menyukai perhatian-perhatian kecilnya. Oh tidak, ini sungguh besar, bukan perhatian kecil. Menurutmu apa baik jika membatalkan janju untuk datang ke pernikahan temanmu sendiri lalu memilih menemani orang yang baru saja kaukenal untuk pergi ke konser yang bahkan sama sekali tak penting untukmu? Oh Matt, sungguh sweet.

“Namanya Ole, ia adalah salah satu orang Swedia yang memeluk Islam. Ia lalu memeluk Islam setelah tertarik terjadi peristiwa serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Ia sangsi jika ada sebuah buku yang menyuruh seseorang untuk berbuat keji seperti ini. Lantas ia mencari buku itu—yang tak lain adalah Al Qur’an. Bukannya ia mendapat jawaban atas rasa pensarannya itu, ia malah mendapat pesan cinta di dalamnya. Hal itu yang membuat Ole memilih memeluk Islam dan mengganti namanya menjadi Umar Abdullah,” cerita Matt sambil terus memandangi pepohonan berdaun merah, oranye, kuning, cokelat ataupun hijau—di tepi jalan.

“Kau seperti tahu banyak tentang kota ini, Matt?”

Right, aku sudah pernah berkunjung ke kota ini 2 kali. Pertama saat aku berlibur bersama Adam, teman muslimku yang lain—ia bercerita banyak tentang sejarah Islam di Swedia. Dan kedua saat daddy memberiku hadiah liburan gratis ke Swedia karena aku berhasil memenangkan pertandingan cricket.”

"Taapi lebih ke aku yang sudah membantu daddy menambah omset penjualan parfum milik perusahaannya dengan aku bersedia jadi model iklannya. Daddy sangat berambisi aku bisa menjadi penerusnya, tapi kurasa itu tidak cocok denganku. Aku lebih suka dengan pekerjan yang bebas dan menyenangkan seperti ini. Bukankah menjadi travel blogger adalah pekerjaan yang sangat istimewa? Aku bisa pergi ke semua tempat yang kuinginkan, mencoba hal baru, makanan baru, bertemu orang baru. Dan tentu saja melalui pekerjaan ini aku jadi bisa bertemu denganmu. Itu yang kuanggap paling istimewa dalam hidupku.” Usai menyelesaikan ucapannya, Matt menatapku lalu ia tersenyum. Oh Allah, manik mata birunya lagi-lagi membuat jantungku berdesir. Dan tunggu! Kalimat terakhirnya membuat otakku menadadak blank dan tak bisa menyadari sedang berada di bumi bagian mana. ‘Itu yang kuanggap paling istimewa dalam hidupku.’ Matt bilang pertemuannya denganku paling istimewa dalam hidupnya. Oh Allah, katakan ini tidak benar. Jangan biarkan hamba terjebak dalam situasi tidak wajar sekaligus tidak mungkin terjadi dalam hidupkku.

Di Bawah Langit Granada (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang