Chap. 22 [Taeyong Ngambek Nih?]

52 3 0
                                    

"Lepaskan tanganku dulu... Sakit ih!"

"Awhh,"

Astaga... Tatapan super datar! Hatiku mulai tidak enak, dia tidak mengedip saat menatapku, tidak! Dia tidak menatapku, lebih tepatnya seperti mengumpulkan emosi kemudian hempaskan dengan keras.

"Ada apa denganmu? Kenapa menatapku seperti ingin membunuh?" Tanyaku sambil mengelus-elus pergelangan tanganku.

"Jawab aku! Siapa pria yang dekat denganmu?"

Kau, tch, Jungkook, tch, Kak Lay, satpam sekolah, dan Ayahku_-

"Tidak ada..." my genius answer sambil merampok pandangan, itu hanya kebohongan kecil, mungkin.

"Jangan bohong!!" Dia menaikkan nada suaranya_-

Hh...

Aku tersentak sayang... "Aku tidak berbohong!"

"Penipu..." Dia memberiku tawa senapas 'Kha' dan mencengkram pundakku membuat berdiriku tegap dan dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku.

Tidak mungkin dia ingin mencium dengan rahang yang mengeras seperti itu. Kenapa dengan pria ini? Tch,

'Glek'

Mata kami saling bertemu hanya terhalang udara yang berjarak kurang dari 10 cm. Kuharap tidak terjadi sesuatu yang buruk, padaku. Atau pun pria ini, aku tidak bisa bernafas, rasanya dia benar-benar membunuhku dengan tatapannya.

"... Tidak kenal dengan pria yang memeluk pacarku di atap sekolahnya? Ku kira kau sangat dekat dengan pacarku, makanya aku bertanya... Apa kau penikmat pelukan pria?"

Deg-

B...bagaimana dia bisa tahu? Kenapa dia tahu? Dari mana dia tahu? Siapa yang memberi tahu? Tempe?

Shit-

Bagus! Aku merasa menjadi manusia paling tolol di sini, kepada semua orang menyulitkan kehidupanku hari ini?

Bahkan tuhan memberiku mimpi buruk satu menit yang lalu dan sialnya kehidupan nyataku lebih buruk, ingin sekali tertawa bahagia di sini, harusnya kau menyapu air mataku saat aku dipermalukan mantanmu, bukan malah menyalakan kembali keran air mataku.

Apa yang harus aku jawab?  'glek'

"Tidak ada niatan menjawab?"

Menurunkan tatapanku ke bawah "Aku tidak bisa berfikir dan menjawab saat kau menatapku seperti itu, aku juga ragu kau akan percaya walaupun aku mengatakan yang sejujurnya..."

"Kalau kau akan berbohong lagi, lebih baik diam saj-" Maaf ucapanmu harus kupotong_-

Aku mendongak "Kau yang diam! Kau selalu menekanku saat akan berbicara! Kau tidak tahu yang sebenarnya terjadi, jangan bersikap seperti ini... "

Astaga... Sabarlah sedikit mulut sialan!

"... Kita sudah dewasa, bisakah menyelesaikan masalah ini tanpa membuatku berteriak? Kakiku kesemutan ayo duduk..." Lanjutku.

Menjangkau tangannya dari pundakku, berniat membawanya duduk di kasur, setannya dia melepaskan tangannya saat pantatku hampir mendarat di kasur_-

Dia membuka pintu dan keluar dari kamarku.

Bluk!!

"Taeyong..."

Ya! Brengsek gila! Kenapa kau mengacuhkanku?

"Aisshhh..."

Aku berlari kecil mengejarnya sampai pintu kamar, tapi pintunya sudah menutup!  'Bluk'

Tuk-tuk-tuk!

Knock-knock-knock!!

Dikunci sialan!

"Taeyong! Buka pintunya, Bagaimana aku menjelaskan padamu jika kau tidak mau mendengarkan perkataanku? Jangan salah paham dan mengacuhkanku seperti ini!" Teriakku.

Hh..

Tbc...

Romantic Dirty 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang