Chap. 28 [Kezel...]

38 3 0
                                    

Dia mendekat dan memegang pundakku. Mengamati tubuhku dari atas sampai bawah. Ekspresi kebingungan saat ini yang ku tampilkan.

"Tidak buruk. Aku tunggu di luar. Pakai baju itu dan jangan menguncir rambutmu seperti ini," jelasnya.

"Yak! Kau tidak sedang melucu'kan? Mana mungkin aku memakai pakaian pria!" mengencangkan tali handuk ku yang hampir kendor. Memandang sebal.

"Yihwa. Tidak ada waktu untuk menjelaskan ini, kalau kau tidak cepat aku akan kalah," Ucapnya melirik jam tangannya dan kembali menatapku.

"... Pakai cepat. Ku tunggu di luar." menghela nafasnya berat  "Kalau kau masih mau menjadi pacarku," lanjutnya dan keluar.

Apa ini?

Ancaman?

Sialan!

"Brengsek gila, apa yang akan dia lakukan padaku setelah memakai baju pria ini?"

Dia berniat merubahku menjadi waria? Gila-

Akhirnya ku pakai seperti permintaan gilanya. Saat bercermin, penampilanku sangat kacau. Aku tidak suka! Aku peminim! Bukan badgirl!

Baju pendek pria berwarna hitam bertulis 'SKY LINE' dan celana jeans kurang bahan yang lututnya robek! Sial-

Astaga... betapa kesalnya dengan baju ini.

Ku buka pintu dengan ekspresi mayat yang memakai kain kafan. Aku sama sekali tidak menerima baju ini di tubuhku.

Dia tersenyum manis.

Deg-

"Cantik, ayo!"

Dia menarik tanganku dan berlari. Astaga! Kenapa dengan matanya? Mulutnya juga kenapa?

Cantik? Huwaaaa! Dia bilang aku cantik! Tunggu-

'ekhem'

Pasti dia bohong_-

Mana ada cantik seperti ini? Sialan_-

Berlari sampai mobil dan masuk, langsung dipasangkan sabuk pengaman olehnya.

"Terimakasih, kita mau kemana?" tanyaku.

Dia mulai menyalakan mesin mobilnya, bibirnya rapat menarik. Menatapku tersenyum manis.

Astaga! Dia sudah gila mempermainkan jantung dan mood ku seperti ini_-

"Taruhan balapan, kau harus menemaniku sampai menang di mobil ini."

"Huh?"

Blaaaaaaank💢

Bruuumm!!

Pandanganku berpindah ke depan saat mobilnya mulai melesat cepat.

'glek'

Menagis, jangan? Balapan apa? Balapan liar?

"Taeyong, aku tahu kau tidak melucu tapi yang kau katakan sangat lucu." Aku menggaruk pelipisku yang sangat gatal setelah mendengar perkataannya.

"Balapan berpasangan, aku ingin kau melakukan sesuatu yang membuatku berhenti marah nanti."

Sumpah! Lubang hidung kiriku ikut gatal dengan ucapannya barusan.

"Taeyong-ssi, apa kau berniat membunuhku karena kau masih marah?"

"Hanya turuti ucapanku, kau bisa'kan?"

"Tidak. Aku takut, mana bisa aku menurutimu,"

Kakiku mulai bergetar mengikuti detak jantung yang semakin berdebar cepat. Jujur saja, aku pernah berada di posisi ini sebelumnya.

Dulu Ayahku mantan pembalap, dan aku pernah ikut di sebelah nya seperti ini. Ku kira rasanya menyenangkan. Aku terus menangis histeris menutup wajahku, membuat Ayahku kewalahan dan akhirnya kalah.

Bagaimana kalau nanti aku menangis, dan mengacaukan konsentrasi Taeyong?

Kacau!

"Taeyong-ssi. Kau akan kalah kalau bersamaku. Turunkan saja aku di sini. Kau tidak bisa balapan di dekatku, ne..."

"Apa maksudmu? Menyumpahiku kalah?"

"B-bukan seperti itu. Kau tidak mengerti, komohon turunkan saja aku di sini, aku hanya akan mengganggumu nanti."

"Aku tidak bisa masuk balapan kalau tidak mempunyai pasangan! Ini cara terakhir aku melampiaskan amarahku padamu."

"Apa?"

Melampiaskan amarah? Sebesar apa amarahnya nanti? Aish, sial aku takut.

Tbc...
.

Romantic Dirty 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang