Chap. 25 [Sinting, Datar Setengah Gebleg_-]

40 4 0
                                    

Kakakku tahu aku sangat mencintai Taeyong  betapa sakitnya saat Kak Lay menyuruhku memutuskan hubungan dengan Taeyong.

"Nyatanya Taeyong tidak bisa seperti itu, kau lihat sendiri adikmu menunggu di luar sementara dia duduk tanpa dosa di kamarnya,"

Deg-

Kak Jiwon berbalik dan menatap Taeyong yang sedang berdiri agak jauh. "Taeyong! Jangan mempermainkan adikku, dia cengeng dan mudah menangis juga... Jauh dari Ibunya! Kalau kau menyakitinya lebih dari ini, aku tidak akan memaafkanmu," Ucap Kak Jiwon lalu pergi dari kamar ini dengan Kak Lay.

Menyisakan aku yang masih memakai jas Kak Lay dan Taeyong yang sedang marah padaku. Apa aku pergi juga dari sini?

Tanganku masih mengepal darah dari hidungku, aku harus segera mencucinya.

Aku hendak keluar tapi bagai dihujani bunga sakura, Taeyong membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu "Bagaimana kabarmu?" Ucapnya.

Tch,

Aku dalam posisi membelakangi sambil terus mengepal karna darah di tanganku, dan sekarang aku menangis karna dia menanyakan kabarku, hiks... Aku bahagia.

"Aku tidak baik, hatiku sakit dan jantungku berdetak kencang. Aku juga tidak bisa melupakan cengkraman tanganmu yang membuat pundakku sakit, kau tidak perlu menekan untuk membuatku bicara,"

"Maafkan aku, padahal aku mati - matian menahan amarah agar tidak menjadi setan lagi di hadapanmu,"

Begitu, ya? Pasti sangat susah menahan amarah, terlebih orang itu kadar cemburunya di atas manusia datar.

Terdengar suara baju yang berjatuhan. (?)

Aku masih membelakangi, tidak berani menatap matanya lagi, "K... Kau masih marah?" Tanyaku.

'Kreeet' Dia membuka lemarinya, sepertinya dia mencari sesuatu, walaupun penasaran, aku jangan sampai membalikkan badanku.

"Iya, dan aku masih tetap akan salah paham walaupun kau menjelaskan kejadiannya dengan baik. Seharusnya aku membanting pintu tadi..."

Shit- apa yang dia bicarakan? Banting pintu?

Refleks badanku memutar mendapati pria setengah bugil, yang matanya baru saja melotot dengan nyata ke arahku. Mungkin dia marah, karna aku mengintip? Iya.

Dia berlari merambat tisu dan mendekat ke arahku seraya menekan tengkukku. Membuatku menjadi membungkuk terkejut dan dia mengusap hidungku dengan tisunya.

Hidungku meleleh lagi_-

"Kau sakit?" Tanyanya

Karna aku belum makan dari siang, dan sore ini aku ketiduran, malamnya juga memuakkan karna menjadi hantu penunggu pintu kamar manusia datar.

"Tolong bawa aku ke kamar mandi," Ucapku. Karna sudah tidak tahan menahan darah yang ada di kepalan tanganku!

Selesai...

Aku keluar dari kamar mandi. Ini terlalu malam untuk bermain - main tanpa baju di lantai, sedang apa dia?

"Ya... Kenapa duduk di sana? Nanti kau masuk angin, mual - mual seperti orang yang hamil," Ucapku sambil duduk menyilang di kasur.

"Tubuhku anti angin,"

Tch,

"... Apa aku menyakitimu? Kakakmu bilang aku menyakitimu," Tanyanya. Kenapa juga mimik wajahmu_-

"Aku hanya alergi dingin. Hidungku sering meleleh saat dingin. Dan paginya pasti deman-"

"APA?"

Astaga... Biasakan ekspresimu_- aku terkejut!

Dia berdiri, berlari membuka lemari dan memakai baju cepat. Seperti akan buru - buru pergi. Aku hanya menghela nafas dan duduk di kasurnya.

"Apa pria ini akan meninggalkanku lagi?"

Blugh!

Kasur bergoyang! Dia melompat ke kasur, kenapa? Bukannya dia ingin keluar?

Taeyong menepuk tempat di samping nya dan merebahkan selimut "Masuk. Kau bilang alergi dingin. Aku juga sama."

Apa?

"Bukannya kau sedang marah? Jangan so baik, marah saja sesukamu. Akan ku dengarkan," Ucapku. Membuka jas sambil mendekat dan masuk ke selimut. Mana mungkin aku menolak ajakan emas ini?!

Ah... Hangat, bahagianya.

Aku tidur di sebelahnya, dia menarik wajahku. "Aku akan memarahimu nanti, sekarang aku akan mengobati alergimu dahulu," Ucapnya.

Cuuuup -

"Ya! Kalau marah, marah saja jangan mesum!"

"Bagaimana? Apa hatimu baikan?"

Kamvret:)

"Manusia aneh,"

Baiklah, aku belum mengerti penuh dengan mood pria ini dengan baik. Marahnya adalah sesuatu yang membuatku mati, saat sekarat dia malah menagkapku kembali.

Hanya harus megmngikuti cara hidupnya, agar aku tahu bagaimana cara mengatasi masalah percintaanku. Bukan aku yang aneh, tapi dia.

Tbc...

Romantic Dirty 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang