Chap. 9 [Asekk Berdua Di Rumah, Gk Jadi]

51 6 0
                                    

Lisa curut itu melempar pandangannya ke samping dan membuat ekspresi mengerutkan bibirnya. Boleh tabok tidak_-

Boleh👍

"k... Kau siapanya Taeyong?" Tanyaku kembali.

"Mantan pacar Taeyong. Kau tidak tahu? Aku murid pindahan dari SMA-nya. Singkat cerita, Taeyong memutuskanku beberapa bulan yang lalu, setelah dia pindah rumah bersama kakaknya.."

Aku tidak bertanya dari mana asalmu, tapi aku juga tidak melarangmu untuk mewawarkan statusmu dulu dengan pacarku_-

Bagus! Memang wanita jutek tidak sopan sepertimu tidak cocok dengan Taeyong! Akan menjadi semakin datar Taeyong jika terus berpacaran denganmu!

"Lalu, apa kaitannya denganku?" Tanyaku

"Kau penghalang!" Ucapnya

Bacot! Penghalang sama dengan dinding, dinding sama dengan datar, dan aku tidak datar! Aku tidak menerima perkataannya.

"Apa?"

"Aku ingin mendapatkan Taeyongku kembali, dan kau satu-satunya alasan Taeyong tidak menjawab telponku dan mengabaikan wanita yang sudah dia rusak!"

"Apa maksudmu?"

Tengil! Lisa tengil! Apa maksud perbacotannya? Mendapatkan Taeyong kembali. Jangan mimpi!

Dia berdecak mendekat kearahku dan berbisik "Kau bukan memacari pria baik-baik Sunbae. Kupastikan dia sudah mengotorimu juga.."

Deg-

Astaga jantungku merosot!

"...Kau tahu? Saat aku menawarkan Taeyong untuk menikah denganku. Dia menolaknya padahal dia sudah melakukannya denganku. Kau tahu apa yang lebih kesal? Aku tidak bisa bicara pada siapapun tentang hal itu, karna aku tidak mempunyai siapa-siapa dalam hidupku. Dan aku hanya mencintai satu pria yaitu pacarmu!"

Aku mengepal sangat keras hingga jariku rasanya mau patah! Rasanya ingin sekali menendang bokongnya sampai patah di sini!

"Aku tidak ingin melepaskan Taeyong untukmu!" Ucapku.

Lisa menatapku tajam "Aku akan merebutnya! Aku yakin dia masih mencintaiku." Ucapnya.

"Rebut saja! Dia akan memilihku!"

"Kenapa kau sangat mencintai pria seperti dia? Tidak. Kau lebih tepatnya terjebak sepertiku.."

Terjebak? Memang! Aku terjebak dengan pria datar dan mesum. Tapi dia tidak menjebakku untuk alasan yang lain! Kurasa...

"Terserah! Aku tidak perduli ucapanmu! Kau hanya bicara omong kosong agar aku menjauhi Taeyong dan apa katamu? Terjebak? Mengotori? Ha-ha-ha!! Jangan pikir aku menanggapi ucapanmu dengan serius.. Kha! Bualan. Jangan terlalu banyak bermain dengan pria, aku yakin bukan hanya Taeyong yang mengotorimu, tidak mungkin wanita sepertimu hanya bermain dengan satu pri-"

PLAAK!!

Apa? D.. Dia baru saja menampar pipiku! "Ya! Apa yang kau lakukan?" Ucapku sambil memegang pipiku yang memanas dan menatap elang padanya.

"Dasar wanita J*l*ng! Aku akan melakukan apapun untuk mendapatkan Taeyong kembali! Lihat saja! Jangan menangis kalau dia meninggalkanmu.."

Cukup! Obrolan ini membosankan dan mentololkan! Kata-katanya jelas tersimpan di otakku, dan aku tak mau otakku semakin kotor mendengar bacotannya.

"J*l*ng teriak j*l*ng. Jangan membuatku tertawa dalam hati!" Aku berjalan kasar menabrak sedikit bahunya dan keluar dari kelas ini.

"Ya! Sunbae! Tidak.. Yihwa!"

Brakk!!

Ketiga curut teman Lisa itu masih ada, dan menatapku sinis  "JANGAN MENATAPKU!!" Teriakku

Mereka sedikit terkejut "Huuuuuuuuuuuh!!"

"Bangsat!"

Aku berjalan cepat menuju parkiran, menunggu jemputan Taeyong. Menghentak-hentakkan kakiku menunggu jemputan yang tak kunjung datang. Lama-lama lalat bangkai mulai mengerumuniku! "Aishh mana dia?"

Bosan_-

Cekiitt!!

Aihh... Datang juga! Aku masuk, Taeyong langsung menjalankan mobilnya.

Selama diperjalanan aku diam saja tidak berbuat apapun, bahkan mulutku tidak ingin terbuka! Dan kekesalan masih terbenam di hatiku. Semua karna mantan pacar Taeyong yang sangat tengil bin tolol.

"Kenapa diam saja? Tadi pagi kau sangat berisik membuat telingaku panas. Apa genre hidupmu selalu berubah-ubah?" Taeyong.

Pertanyaan itu cocoknya untukmu bukan untukku! Aisshhh... Apa benar si Lisa sialan itu mantan pacar Taeyong?

Ya ampun... Kata-katanya tadi mengganggu pikiranku! Apa aku tanyakan saja? Atau tidak? Taeyong tidak ingin menikahi Lisa setelah dia berbuat 'sesuatu' dan sekarang pun Taeyong tidak ingin menikah denganku setelah berbuat 'sesuatu' juga!

"Taeyong... Nanti aku ingin bertanya padamu ya, kau harus menjawabnya dengan serius!" Ucapku seraya melirik ke arah Taeyong yang sedang pokus menyetir.

"Tentang apa?"

"Kau harus janji! Jangan pernah tinggalkan aku, jangan selingkuh dan jangan tergoda wanita lain!" Lanjutku.

"Akan kucoba.."

"Ya! Aku serius!"

Dasar kampret boy! Aku mendengus kasar menghentakkan punggungku ke punggung jok. Tapi... Aku menoleh ke belakang, sepertinya dua mobil di belakang itu mengikuti mobil ini!?

Apa hanya kebetulan jalannya sama? Terasa asing! Biarlah! Atau jangan-jangan begal yang akan menghadang mobil ini?!

"Taeyong... Bisa kau membawa mobilnya lebih cepat? Aku tidak tahan ingin BAB..." Ucapku. Padahal aku takut mobil di belakangku. Aisshhh! Tenangkan hatimu!

Mobil di belakang semakin dekat!

Cekitttt!

Aihh!? Sudah sampai ternyata...

Aku turun dari mobil berjalan masuk ke rumah bersama Taeyong, dengan jaket di tanganku kepalaku celingak-celinguk melihat sesisi rumah.

"Kak Jiwon dan Kak Lay sepertinya belum pulang. Kau lapar? Aku bisa masak..." Ucap ku.

Padahal itu adalah cara halus untuk mengajaknya makan berdua_-

"Aku tidak lapar..." Taeyong is tolak!

Kampret!! Sebenarnya aku juga tidak bisa masak_- memasak air saja, dapur di kampungku pernah kebakaran-

*Drrrttt

"Ada telpon!!"

"Hallo Kak?"

Ini Kak Jiwon

"..."

"Kenapa?"

Aku melirik ke arah Taeyong dan dia juga melirikku.

"..."

"D hotel? Ya sudah, aku akan mengunci pintu. Dah..."

'tut'

"Kenapa?" Tanyanya. Astaga! Ternyata si Datar ini penasaran. Aku mendekat ke arahnya, jarak kami cukup dekat untuk melakukan sesuatu "Kakakku tidak akan pulang malam ini, apa yang harus kita lakukan?" Tanyaku.

"Lakukan apa?"

Tbc...

Romantic Dirty 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang