Chap. 39 [Mode Pencarian Kekasih]

32 3 0
                                    

[Yihwa pov]

Sesuatu muncul dibenakku, beberapa kali menyangkal. Namun rasanya kesal!

Apa hubunganku sudah berakhir? Bersamaan dengan Taeyong yang pergi dari rumah kemarin.

Tidak punya hp untuk menghubungi, tidak memiliki kekuatan telepati. Apa yang bisa ku lakukan?

Hambar dan kecut rasanya di rumah tanpa si mesum itu.

Apa dia marah? Sampai pergi dari rumah. Siapa yang menyuruhnya pergi?

Termenung gembel sendirian di halaman belakang rumahku. Duduk di kursi santai sambil memandang kalut baju pria yang kemarin ku pakai saat balapan.

Lebih baik dia marah-marah dari pada langsung pergi begitu saja seperti ini. Pacaran, tapi rasanya seperti sudah menjanda.

Ah! Aku bisa gila-

"Sedang apa di sini?"
💨💨💨💨💨💨💨💨

Siapa? Oh! Kak Lay.

"Oppa. Di mana rumah nenek kalian? Aku merindukan Taeyong..." ucapku.

"Kau ingin ke rumah nenekku melihat si brengsek itu?"

"Dia tidak brengsek! Oppa, beritahu aku di mana rumahnya ne..." rayuku.

Kak Lay duduk di sebelah kursi santaiku dan menjulurkan kakinya di atas meja. "Emh, walaupun aku memberimu alamatnya. Ku sarankan kau tidak usah pergi ke sana. Kalau bisa menahan rindumu. Akhir bulan nanti ku antar ke sana. Aku sibuk bulan ini..."

"Kenapa?"

Akhir bulan? Bunuh saja kambing tetangga kita kalau harus menunggu selama itu_-

"Nenekku galak," Jawabnya.

Aku berpikir kembali. Nenek = galak = tua = Bangka = Taeyong = tinggal = di rumah = nenek = tua = galak = dan Bangka? *plak

"Oppa. Cepat berikan aku alamatnya. Aku tidak tahan! Kasihan Taeyong kalau sampai tinggal bersama nenek galak," astaga, betapa hinanya merenggek pada kakak ipar.

"Apanya? Hanya Taeyong satu-satunya yang dia anggap cucu. Selebihnya ia anggap anak dari anaknya. Apa spesialnya dia?" ekspresi Kak Lay berubah cemburu.

Astaga, malah curhat.

"Oppa... alamatnya?"

Dia menatapku serius, membuatku berkedip dua kali. Diam, malah memandang langit yang sedang mendung.

"Hari ini akan hujan, lain kali saja kuberitahu." dia berdiri dan berjalan ke arah rumah.

Sama menyebalkan seperti adiknya_-

Aku juga menatap tajam langit. Langit sialan tentunya, mendung di saat aku akan memulai pencarian pacarku yang kabur!

"Oppa~" Suaraku bergetar, kesal adalah alasan wajibku untuk menangis saat seperti ini.

Dia menoleh. Menghampiriku. "Hya- malah menangis, Aish. Baiklah, aku akan beritahu alamatnya. Jangan menangis di sini, kalau kakakmu melihat, nanti aku yang dibunuh..."

Aku menyeka air mata palsu ini. Bha-ha-ha! Kena tipuuuuuu! Dasar kakak ipar pelit!

Dia memberitahuku alamatnya. YES! "Jangan pergi sekarang. Hari ini akan hujan lebat." ucapnya.

Masa bodo, apa hubungannya dengan hujan? Apa dia tahu aku seorang mermaid? Nanti jadi duyung di jalan? Hahanjing-

Senyumku mengembang. "Terimakasih banyak, aku akan pergi sekarang..." kemudian berlari. Sebelumnya dia berteriak. "Yak! Apa kau berakting..."

Ucapku sambil berlari. "Bukankah terlihat nyata?? " teriakku.

     ###

[Taeyong pov]

"Taeyong... Antarkan Nenek ke supermarket. Kita harus pesta malam ini."

"Iya Nek," Ucapku. Nenekku sudah berdandan trendy melebihi penampilan nenek-nenek biasanya.

"Nek! Aku juga ingin ikut, kenapa nenek malah mengikatku di tiang? Aku ingin ikut Nek!" Taehyung menempel dengan tiang karena Nenekku mengikatnya.

Alasannya. Karena dia mengintipku memakai celana dalam dan Nenekku kebetulan lewat dan melihatnya.

Haha_- kebiasaan kotor adikku.

"Taehyung. Kau jaga rumah ya, Nenek jalan-jalan dulu..." Ucap Nenekku yang terdengar seperti mengejek.

"Nek! Aku terikat! Bagaimana caranya menjaga rumah?"

"Rumahnya'kan menyatu dengan tubuhmu. Jadi rumah kita akan aman, tidak mungkin bisa kabur karena kalian terikat satu sama lain..." jawab cerdas nenekku.

"Taehyung. Nanti aku belikan Minuman paporitmu, jaga diri. Aku berangkat," Ucapku

Dia menatap marah sekaligus kesal padaku. "Hyung! Kalian jahat..." Ucapnya. Siapapun harus melihat bibirnya yang seperti bebek sariawan saat cemberut.

'Brruuuum'

Berangkat, sampai.

Masuk mobil dan pulang kembali.

###

[Yihwa pov]

@15:00

"Jl. ***? baiklah mari kita melesat ke sana Bigbosseu..." nama mobilku, sengaja. Terinspirasi dari drakor.

Aku memakai celana pendek dan jaket bomber merekah berwarna biru langit. Oh! Iya, langit mendung sekali. Seperti akan terjadi baday. Ah! Seharusnya aku menggunakan bulu mata anti baday dulu_-

Mengendarai mobil, menelusuri setiap jalan. Aku tahu alamat ini, cukup jauh! Katanya dekat! Apanya yang dekat?

"Taeyong! I'm coming_-"

Tbc...

Romantic Dirty 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang