"Apa... itu?" Ucap Kak Jiwon seraya menoleh ke arah suara yang bersumber dari kamar Taeyong.
Aku menggelengkan kepalaku, dengan cepat Kak Jiwon beranjak dan membuka pintu kamar Taeyong.
Dia terkejut!
"Yak, Lay! Hentikan! Kau sudah gila? Ya! Dia akan mati! Hentikan! " Pekik Kak Jiwon sambil menahan tangan Kak Lay agar tidak lagi memukuli Taeyong dengan kursi lipat yang ada di kamar itu.
Apa?
Aku mematung setelah mengikuti Kak Jiwon masuk, jantungku rasanya merosot sampai anus!
"Lepaskan! Aku memang ingin membunuhnya! Yak, Brengsek! Apa yang kau lakukan 'ha? Kau ingin mati? Baiklah hari ini kau akan mati!" Ucap Kak Lay pada Taeyong yang sedang terkapar dengan sangat parahnya di dekat pintu kamar mandinya.
Apa Taeyong masih hidup?
' Buk!'
Jangan pukul!
"Ahhkk!"
Kumohon... Jangan siksa pacarku seperti itu, hatiku sakit! Sebelumnya Taeyong mengatakan padaku untuk tidak mati hari ini dan sekarang malah dia yang terlihat akan segera mati!
"Lay! Hentikan. Sudah! Buang kursinya!" Ucap Kak Jiwon. Kak Lay dengan emosinya yang mulai meredup dan akhirnya menaruh kursi itu kembali.
Mereka keluar dari kamar ini.
Aku berjalan menghampiri Taeyong dengan susah payah aku mencoba membantunya berdiri agar dia bisa duduk di kasurnya. Setidaknya Taeyong masih hidup, dan kuat untuk berjalan meskipun dengan bantuanku.
"Ahk! Wajahku sakit," Ucapnya.
"Tidur di sini, akan kubuatkan kompresan untuk wajahmu," ucapku gelisah. Sudut bibir yang berdarah dan banyak luka lebam di sekitar kening dan pipinya.
Sialan orang yang memukuli kesayanganku!
Taeyong masih memejamkan matanya menahan sakit pada sekujur tubuhnya. Aku mengambil air es dan lap kering.
Setelah masuk ke kamar kembali aku sudah sangat tidak tega melihat keadaannya, Taeyong terus saja berusaha memutarkan pergelangan tangannya sambil menahan sakit.
Aku duduk di kasur.
"Kenapa tanganmu? Ayo kita ke dokter." Ucapku.
"Tidak usah!"
Hiks... Sialan!
"Aku bosan mendengarmu menangis Yihwa. Berhentilah! Kau menangisi apa?" Tanyanya sambil membenarkan posisi duduk dengan kaki memanjangnya.
Hiks... Kampret!
"Ku kira, tadi kau akan mati. Aku benar-benar tidak tega. Hiks... Aku hampir diusir tadi, untungnya kakakku berubah pikiran. Dan aku benar-benar takut pada Kak Lay, dia memukulimu sampai seperti ini..." ucapku.
Taeyong menjangkau wajahku dan menariknya, dia menatap bagian wajahku dengan teliti. "Kau dipukul juga?" Tanyanya.
Dia tahu?
Aku melepaskan tangannya dari wajahku "Iya... Sakit sekali. Aku ditampar, aku menangis, aku ingin membunuhmu tapi kau sedang bonyok jadi aku akan membunuhmu lain kali. Ini semua salahmu Taeyong! Kau sengaja?"
"Iya,"
"Apa?"
"Aku ingin memberitahu hubungan kita pada Kak Lay, aku ingin tahu reaksinya seperti apa. Ternyata dia sudah berubah... Ku kira dia masih menyukaimu-"
Dengan cepat aku menjepit mulutnya agar berhenti berbicara omong kosong yang membuatku semakin kesal! "Apa yang kau bicarakan?"
Taeyong menatapku sementara aku masih menjepit mulutnya "Jadi, hanya karna Kak Lay pernah menyukaiku, kau tega menjadikanku korban akal gilamu? Hampir saja aku diusir kau tahu? Kau selalu berbuat sesuatu tanpa mengindahkan perasaanku!"
Aku melepas mulutnya dan menoyor kepala Taeyong yang mungkin otaknya hanya sebesar biji salak pondok! "Obati lukamu sendiri. Aku ingin tidur sebentar..."
"Ya! Kau harus mengobatiku!"
Tanpa mendengar permintaannya aku berjalan keluar dari kamar Taeyong. 'Bluk' Tidak tahu kenapa aku merasa banyak kecewa hari ini. Kenapa dia tega sekali padaku?
Sudah di kamarku.
"Anjing?"
"Apa maksudnya hanya untuk mengetahui perasaan Kak Lay padaku?"
"Apa dia bajingan gila?" Monologku.
Setelah masuk ke dalam kamarku, kurebahkan tubuhku, menenggelamkan wajahku pada bantal dan meremasnya kuat.
"Aku tidak yakin dengan hubunganku! Tapi aku yakin sangat mencintainya! Apa Taeyong masih pria yang baik?"
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantic Dirty 2
FanficManusia datar Lee Taeyong dan Yihwa pacarnya. Kisah romance 💏komedy🎉 absurd 👍konyol ✌️garing dan receh💸