Sebelas

3K 128 8
                                    

Tetap lah menjadi baik,
Karna jika kau jahat,
Ku pastikan cinta ku ini hanya sesaat.
-Dear, Mantan 2

\\//

Kedekatan seseorang bisa membuat waktu lebih cepat berlalu, dan mungkin yang mereka baru sadari adalah baru saja kemarin saling mengenal.

Antara Ardita dan Galih, mereka sering menghabiskan waktu bersama. Entah untuk keperluan kuliah, atau sekedar bermain. Ardita lebih memilih tinggal di Bandung saat liburan, dibanding harus ke Jakarta. Toh, Ayah dan Bunda nya saja sedang di Aussie bersama Ardeta dan Arkan. Dan, mereka akan pulang setelah Ardita mempunyai waktu untuk berlibur.

"Nih." Seseorang memberi sebuah susu kemasan dalam kotak.

"Rasa melon?" Tanya Ardita.

"Iya, suka kan?"

"Tau dari mana?"

"Everything about you, I know."

"Bokis banget lu, Galih." Ardita menoyor kepala Galih.

"Gue kira lo ga lupa cara berterima kasih." Sindir Galih.

"Thank you so much, Tuan Baskara." Galih hanya memutar bola mata nya, dan membiarkan Ardita terkekeh sendiri.

Ardita kini fokus meminum susu kemasan pemberian Galih, dan Galih sendiri fokus memakan roti yang tadi dia beli.

"Kapan wisuda?"

"Masih nunggu kabar skripsi."

"Berapa kali ditolak?" Ardita mengangkat dagu nya.

"Gue ga pernah ditolak ya." Galih menekan setiap kata nya.

"Hm hm, sombong keluar sombong."

"Sombong sama calon gapapa kan?" Goda Galih.

"Emang yakin sama calon nya?" Tantang Ardita.

"Gue sih yakin, tapi gatau deh calon nya." Galih mengangkat alis nya, berlaga berpikir.

"Kata gue sih, calon lo ga yakin."

"Calon gue ga yakin? Kalau lo deh, yakin ga sana gue?" Tanya Galih.

"Cowo sejati itu bikin bahagia, bukan malah mendua."

"Gue becanda kali." Tawa Galih, saat Ardita mulai serius dengan kalimat nya.

Galih dan Ardita sudah dekat cukup lama, bahkan hingga Galih selangkah lagi untuk kesuksesan nya mereka masih saja dekat. Galih itu salah satu orang yang banyak diincar di kampus nya, anak gadis mana yang tidak tergila-gila dengan calon dokter yang berperawakan perfect seperti Galih.

Banyak yang tidak menerima soal Ardita dan Galih, ada yang bilang karna fisik atau bahkan karna sikap. Galih yang misterius, sedangkan Ardita terkenal dengan sikap nya yang jutek dan sedikit ganas. Dan fisik? Ardita itu kecil di hadapan Galih, tapi Galih justru merasa beruntung bisa dekat dengan nya.

"Jajan yu ke pinggiran kota." Ajak Ardita.

"Gamau, gue lagi ga mau jajan di sana." Tolak Galih.

Dear, Mantan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang