Tigabelas

2.9K 133 6
                                        

Kamu itu siapa?
Kenapa selalu hadir tapi tidak pernah nyata?
-Dear, Mantan 2

\\//

Ardita kini sibuk menyiapkan keberangkatan nya ke Bandung, hari ini terakhir dia di Jakarta. Perihal bunga, dia selalu datang selama Ardita berada di sini. Tapi entah, jika Ardita pergi ke Bandung apakah bunga itu tetap ada atau tidak.

"Kay?" Panggil seseorang di ambang pintu kamar.

"Hm"

"Mau berangkat jam berapa?"

"Kaya nya jam 5an aja deh ya."

"Sore banget." Ardeta mengerutkan kening nya, "Lo mau nunggu bunga dulu?"

"Gua ga ngerti apa yang gua tunggu."

"Tapi si Galih udah ada di bawah."

Ardita sedikit kaget mendengar nya, "Masa sih? Ini baru jam 10 pagi."

"Lo liat aja, udah nangkring aja duaan sama Abyan."

"Abyan? Ngapain kesini?"

"Terserah dong, emang lo doang yang boleh bawa pacar kesini." Ardeta tidak mau kalah.

"Gue si udah dapet lampu ijo ya dari Bapak Negara." Ledek Ardita.

"Lo baru lampu ijo dari pihak lo doang, gue sih udah suruh ngegas tuh sama orang tua Abyan." Jawab Ardeta tidak mau kalah.

"Ah soal restu mah nanti dulu deh." Ardita bersikap sebaliknya.

"Gue jadi ga yakin sama Galih." Tambahnya, Ardeta menoleh dengan cepat. "Gara-gara itu bunga doang?"

"Bukan karna bunga nya, Ay."

"Adhyastha?"

"Mungkin gak sih kalau dia itu?" Ardita menggantung ucapan nya, "Arnold?" Tambah Ardeta.

"Gue kira lo udah move on, Kay." Ardeta menggeleng heran.

"Lah kenapa?"

"Ya kenapa sih inget nya tuh selalu ke dia, lo pikir aja. Darimana asalnya Arnold jadi Adhyastha?"

"Ah musingin aja lo, Ay. Udah diem lo di sini. Gue mau ke bawah, nemuin calon." Ardita berjalan ke arah pintu.

"Jagain itu hati, gausah mikirin orang abstrak kaya Adhyastha." Tambah Ardeta yang berhasil berjalan mendahului nya untuk keluar.

Ardita hanya menghela nafas nya, kenapa bisa-bisa nya dia mengira itu Arnold. Padahal sudah sangat lama, dia saja tidak tahu kabar Arnold. Kalau memang itu Arnold, kenapa baru hari ini? Dan kenapa tidak sedari dulu.

Kini Ardita bisa melihat kalau di bawah sudah ada 2 laki-laki yang sedang asik dengan obrolan mereka, entah apa itu. Yang Ardita tahu, mereka itu belum lama mengenal tapi sudah seperti teman lama yang tidak lama berjumpa.

"Gal?" Ardita memanggilnya, karna Galih belum juga sadar dengan kehadirannya.

"Apa sayang?" Ardita bergidik geli mendengarnya.

Dear, Mantan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang