Tujuh

3.1K 137 5
                                    

Bukan kah lebih indah,
Jika prioritas punya rutinitas yang sama?
-Dear, Mantan 2

\\//

Nabila baru saja datang ke Rumah Deon, tempat dimana anak komunitas motor nya sering berkumpul. Terutama Arnold, sosok yang menjadi alasan nya kini tentang motor.

"Hai."

Seketika semua menoleh saat kedatangan Nabila dengan sapaan yang cukup keras, terkecuali Laki-laki yang berada di atas sofa.

"Bil?" Panggil salah satu teman nya.

"Iya kenapa?"

"Entah gue yang ngerasa aneh sendiri, atau emang lo yang keliatan beda hari ini."

Semua nya masih menoleh memandangi penampilan Nabila dari bawah hingga ke atas.

"Woy! Ngaca dong, tumben banget lo dandan rapih gini. Biasanya juga pake jeans pendek sama kaos, ngaca nih ngaca." Deon bersuara sambil menunjukan sebuah kaca besar kepada Nabila.

"Ah serba salah gue, dandan ini itu dibilang gembel. Rapih dikit dibilang beda." Nabila memasang ekspresi kesal di hadapan teman-temannya. Lalu, mata nya terfokus pada satu orang yang sejak tadi masih diam.

"Ar, emang gue beda ya?"

Semua terdiam, kenapa harus Arnold yang ditanyakan? Sedangkan sikap nya saja saat ini seolah tidak peduli.

"Hah? Bagus kok." Jawab nya sambil melihat sekilas.

"Ngapain lo nanya sama dia, yang harus lo tanya tuh kita-kita yang udah bertahun-tahun bareng. Atau jangan-jangan?" Deon menggantung kan kalimat nya.

"Lo suka ya sama Arnold?" Tanya Fanya yang ikut menyambung.

Nabila terlihat salah tingkah, sedangkan Arnold masih saja sibuk dengan ponsel nya.

"Woy, Arnold! Si Nabila kaya nya udah jatuh cinta nih sama lo." Teriak Deon.

Arnold yang merasa terpanggil, bangkit dari duduk nya dan berjalan ke arah Nabila. Saat itu, Nabila terlihat kaku. Dia mengira bahwa Arnold akan menghampiri nya, justru salah. Arnold berjalan memang ke arah nya, tetapi untuk mengambil kunci motor nya.

"Wah gila langsung nyamperin aja itu orang." Tambah Fanya.

"Yahhh, di lewatin sob!!" Teriak Deon saat melihat Arnold sama sekali tidak melirik Nabila.

"Mau kemana Ar?" Tanya Nabila yang tidak peduli dengan sekitar nya.

"Defran belum balik lagi ya?" Arnold tidak menjawab pertanyaan Nabila, setelah mengambil kunci dia menghampiri Deon.

"Defran emang kemana?" Tanya Deon.

"Beli makan tadi." Tambah Fanya.

"Lo mau kemana?" Tanya Deon lagi kepada Arnold.

"Gue mau pergi, cuma nunggu Defran. Tadi gue nitip sesuatu sama dia."

"Makanan tiba!!!!!" Teriak seseorang saat pintu rumah Deon terbuka.

Dan itu Defran, Arnold langsung bangkit dan menghampiri Defran.

Dear, Mantan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang