Sabar saja, semesta sedang ingin menguji kita.
Jangan sampai kalah, biar semesta tahu kita adalah pasangan yang punya arah.
-Dear, Mantan 2\\//
Hari ini suasana rumah Ardita sangat berbeda, beberapa mobil sudah mengisi garasi rumah Ardita. Belum lagi jejeran beberapa mobil lagi di depan rumah nya, hari ini banyak orang penting yang datang ke rumah nya.
Ruang tengah yang biasanya hanya diisi oleh Andra, Cathrin, Ardeta, Arkan dan diri nya sendiri kini diisi juga oleh keluarga Galih.
Tepat, hari ini adalah hari pertunangan Ardita dan Galih. Dengan berbagai masalah yang datang secara bergantian, ini bisa dibilang langkah mereka mendekati garis finish. Tinggal menunggu waktu, kapan akad suci itu akan dilangsungkan.
"Lo seneng?" Tanya Ardeta.
"Gue ga tau, rasa nya hari ini sama seperti biasa nya. Yang membedakan adalah, Adhyastha akan hadir di depan mata tepat hari ini juga."
"Lo bercanda kan?"
"Galih selalu berhasil meruntuhkan keyakinan gue sama dia, dan Adhyastha selalu berhasil meruntuhkan keraguan gue sama keberadaan nya." Ardita bangkit dari tempat duduk nya, dia menatap Ardeta saat ini. "Mungkin rencana kita pertama adalah pertunangan, tapi semua bisa saja berubah saat semesta mengatakan yang sebenarnya. Ay, gue ga bisa nutupin rasa kecewa gue sama Galih di depan elo. Lo paling paham, bahkan daripada Bunda sekali pun."
Ardeta tahu menjadi Ardita tidak semudah itu, selama ini Ardeta tidak pernah mengalami masa rumit seperti Ardita dengan Abyan. Namun, entah kenapa masa Ardita selalu lebih rumit daripada diri nya.
"Gue berharap ini satu langkah sebelum lo mengucap janji suci, Kay. Gue pengen lo milikin cinta yang seutuhnya, cinta yang buat lo berhak atas segala nya. Lo beruntung atas segala masalah yang datang di setiap jalan cinta lo, karna itu yang buat lo kuat sampai hari ini."
Arkan yang sedari tadi berdiri di depan pintu kamar Ardita, melihat jelas bagaimana adiknya berpelukan untuk saling menguatkan. Bahkan Arkan sendiri tahu, bagaimana Ardita selalu kuat setelah ditinggalkan sekali pun.
-----------
Galih selalu bisa membaca apa yang Ardita pikirkan lewat mata nya. Namun, kali ini sudah sangat berbeda. Setelah acara inti, yaitu acara pertunangan nya dengan Ardita. Mereka tidak banyak lagi berbicara, bahkan sekalipun Galih tidak bisa menatap nya lebih dekat seperti dulu.
"Ay? Kayla kemana ya?" Galih menghampiri Ardeta, saat keberadaan Ardita sudah tidak lagi ada di lingkungan nya.
Ardeta sedikit gugup, jelas sekali pasti Ardita menunggu kedatangan Adhyastha. "Mungkin sama lagi ngobrol sama yang lain, kenapa? Lo sendirian ya?"
Belum sempat Galih menjawab, Ardeta sudah memberi jarak antara diri nya dengan Abyan. "Lo di sini aja dulu sama byan, biar gue yang cari Kayla ya." Galih hanya tersenyum tipis, tidak menjawab apapun lagi.
Ardeta mengedarkan pandangan nya ke segala penjuru arah, dia tidak tahu kemana Ardita saat ini.
"Pak Ujang?"
"Iya, ada apa?"
"Liat Ardita engga? Di dalem ga ada soalnya."
Pak ujang diam sebentar, dia bingung harus menjawab apa saat ini.
"Pak ujang jujur aja sama aku, aku udah tau arah tujuan nya Ardita. Cuma aku gatau dia di mana sekarang."
"Tadi itu, ada di depan pagar. Karna, ada janji sama-"
![](https://img.wattpad.com/cover/144392332-288-k69045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear, Mantan 2
Novela Juvenil"Bisa kah kita bertemu, pada pertengahan garis waktu kita yang tidak pernah sama?" Perihal hubungan yang tidak pernah ada yang menjamin. Waktu pernah berbaik hati pada Ardita dan Arnold, memberi kali kedua yang sekiranya membuat mereka kembali. Namu...