Tigapuluhlima

2.7K 123 7
                                    

Berhentilah meminta lagi,
Pinta mu terlalu banyak sampai lupa diri.
Terlalu sibuk meminta dan lupa menjaga,
Dan semua pergi tak bersisa.
-Dear, Mantan 2

\\//

Sepucuk surat sudah berada dalam genggaman nya. Mata nya masih sayu seperti hari lalu, dengan baju lengan panjang berwarna hitam dan rok panjang bermotif garis hitam, dia duduk di ruangan sederhana yang menyimpan banyak cerita.

Kalau saja setelah duka orang-orang akan minta ditemani, berbeda dengan nya. Ia hanya ingin sendiri, bercerita bersama angin, sampai tahu kemana angin akan membawa nya pergi.

Pagi tadi, pemakaman sudah selesai. Galih dimakam kan dekat dengan makam Arnold. Itu pinta Galih untuk yang terakhir, katanya agar Ardita tidak kesulitan jika rindu kedua nya.

Masih jelas bagaimana hari itu Galih menitipkan pesan agar menjaga diri, masih jelas bagaimana kecewa Galih malam itu di Bengkulu, dan semua tidak pernah cukup membuat Ardita sadar diri.

Kalau Arnold menitip pesan sebelum pergi jauh, Galih menitip pesan setelah pergi, itu sesal yang akan sejati.

Dear, Kay.

Amplop merah itu sudah tertulis nama nya, Kay.

Untuk, Ardita

Assalamualaikum wr.wb.
Jawab salam nya ya? Ini salam terakhir ku untuk kamu:)

Aku harap, hari ini kamu tidak sedang menangis. Tidak sedang bersedih, dan tidak sedang rindu kan hehe.

Aku sadar betul, kalau aku memang yang pertama namun tak pernah jadi yang utama. Tidak apa, aku cukup bahagia untuk itu. Setidaknya aku lah yang pertama menatap mu ketika bangun tidur, mendengar suara pertama mu meski hanya gumam yang terkadang aku tahu itu adalah tanda kamu tidak ingin diganggu. Kay? Maaf kalau aku pergi tak berpesan. Aku tidak pernah tahu bahwa seorang dokter pun bisa pergi karna sakit nya.

Tenang, bukan sakit karna mu.

Kebiasaan ku yang membuat ginjal ku tidak baik, terlalu lama duduk dan lupa untuk minum. Kamu harus jaga kesehatan mu, sebelum menjaga kesehatan pasien mu.

Ginjal ku dinyatakan bermasalah setelah kerusakan 70%, sebagai dokter aku tau ini bukan awal yang baik. Namun, setelah usaha ku menyembuhkan banyak orang berkat Tuhan atau aku gagal begitu saja dan mereka pergi. Aku belajar, hidup dan mati tak bergantung pada sembuh atau sakit nya seseorang. Itu sebab nya, aku tidak peduli apapun yang menimpa tubuh ku saat itu.

Yang rusak akan lebih rusak, sedikit kemungkinan membaik jika ku jaga. Aku hanya percaya, bahwa apapun nanti akhirnya itu akan menjadi yang terbaik untuk siapapun di dunia ini, termasuk kamu dan aku.

Ardita, selalu jaga diri mu baik-baik. Maaf, aku hanya sebentar menjaga mu, bahkan belum pernah memberi bahagia untuk mu.

Jangan lupa solat ya, jangan lupa mengaji, jangan lupa untuk makan dan perbanyak minum, jangan lupa untuk istirahat jika sudah lelah. Jangan pernah merasa sendiri ya, meskipun sudah bukan lagi waktu nya aku memeluk kamu saat sedih. Tapi percaya ya, aku di sini melihat kamu. Sampaikan rindu mu lewat doa, lebih seringlah cerita kepada Nya. Aku senantiasa mendengarnya dari sini, Allah itu baik Dia akan sampaikan rindu mu kepada ku. Kalau pun kau rindu.

Dear, Mantan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang