Duapuluhdua

2.5K 135 12
                                    

Yang telah lama kamu tinggalkan,
Jangan pernah harap bisa kamu samakan.
Meski aku pernah meninggalkan janji sebagai jejak,
Ku harap kamu tahu, kalau waktu jauh lebih bijak.
-Dear, Mantan 2

\\//

"Terus berdoa buat gue."

"Gue, anterin lo kesini bukan berarti dukung lo buat rusak hubungan mantan lo ya."

Nabila kini sudah ada tepat di depan rumah yang sejak dulu tidak asing bagi nya. Hanya, sedikit perubahan pada halaman rumah itu.

Dia menatap nanar ke arah dalam, dia masih ingat dulu pernah berlarian di sana. Mengejar, gadis kecil yang sangat menyukai nya. Disambut hangat oleh sepasang suami istri, dia benar-benar merasakan keluarga yang sebenar nya. Dia baru sadar kini, bahwa memang tidak ada yang se sempurna Galih. Menerima nya tanpa ada kata tetapi, dan bukan hanya diri nya melainkan keluarga nya.

Latar belakang Nabila yang dia rasa sulit menemukan sosok yang tulus untuk nya, ditinggal seorang ayah dan ibu dalam keadaan yang tidak sewajar nya. Namun, berkat Galih dia tidak pernah kehilangan akal meski keluarga nya sudah pergi.

Nabila memasuki halaman rumah itu, dengan perasaan yang sangat nyaman. Entah kenapa, tempat inilah yang membawa nya merasakan bahwa hidup terlalu sia-sia untuk nya jika tidak membuka mata selebar mungkin.

"Siapa?" Tanya seorang gadis yang dulu adalah gadis kecil yang tidak pernah ingin lepas dari nya.

"Hallo!" Sapa nya.

"Hai, ada apa ka?" Shilla memang memberi seulas senyum tipis untuk nya, tetapi Shilla yang dulu tidak seasing ini pada nya.

"Masih suka sama lolipop ini?" Nabila mengeluarkan lolipop yang dulu biasa dia bawa saat menemui Nabila.

"Terima kasih ka." Dia memang menerima nya, tetapi antusias nya yang jauh berbeda. "Kaka mau masuk?" Perlu kah ditanya dulu? Bukan kah dulu Ashilla lah yang memaksa Nabila masuk ke dalam rumah.

Nabila mengangguk kecil, dia berjalan masuk ke dalam dengan posisi agak jauh dari belakang Ashilla. Sambil melihat sekeliling rumah yang tak pernah dia pijaki lagi.

"Shil, kok kamu makan lolipop? Ka Galih kan bilang gigi mu harus dijaga."

Sebelum melewati pintu masuk rumah itu, Nabila bisa mendengar suara asing yang tidak pernah dia kenal.

"Ashilla, Mama bilang apa? Gaboleh makan lolipop lagi. Kamu sudah minum susu hari ini?" Ashilla menggeleng mendengar pertanyaan itu.

"Aku yang buatkan ya, Ma." Maura mengangguk dan tersenyum.

Langkah nya semakin dekat ke arah sumber suara itu.

"Lolipop itu dari siapa, Shil?"

"Dari saya, tante." Nabila kini berada tak jauh dari hadapan mereka.

"Nabila?"

"Apa kabar, tante?" Nabila menghampiri nya, dan beruntungnya Maura selalu bersikap hangat kepada siapa pun.

Mereka berbincang sedikit perihal kabar, hingga Maura mempersilahkan nya duduk.

"Ashilla, minum dulu susu nya-" Pergerakan nya berhenti saat pandangan mata nya jatuh pada wanita yang kini sedang duduk di sofa.

Dear, Mantan 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang