2. Nyebelin

1.1K 48 25
                                    

Laki-laki itu masih mengikutinya. Bahkan Achel belum sempat menaruh tasnya di kelas.

"Mau kamu apa, sih?"

"Ngantar kamu ke kelas. Takut nyasar soalnya."

"Aku bisa sendiri!"

"Lalu, mengapa esok tadi kamu salah belok?"

Achel geram sekali dengan Reyga itu. Ia menyerah. Ia pasrah.

Namun, tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya. Ia tersenyum simpul.

Reyga memasang wajah datar ketika melihat gadis itu senyam-senyum sendiri. Ia harap, gadis itu tidak gila. Tak apa bila gila karenanya.

Langkah Achel menuju toilet wanita kelas sepuluh. Ide yang sempurna bukan?

Tetapi, setelah mengecek semua bilik di sana, tak ada yang kosong. Semua bilik terisi. Sial sekali ia hari ini.

"Mau kabur dariku gadis cantik?"

Achel diam tak menyahut. Pagi-pagi begini ia sudah dibuat naik darah oleh si Ketua OSIS nggak jelas itu.

"Ya udah lah, yuk aku antar ke kelasmu," ajaknya. Menggandeng tangan Achel. Namun segera di tepis oleh gadis itu.

"Jangan!"

"Kenapa?"

"Nanti pacarku marah," bohong Achel.

"Kamu punya pacar?"

"Iyalah," jawab Achel mantap. Dagunya ia angkat, menantang lelaki itu. Berani-beraninya ia menganggu dirinya.

"Tapi dia tidak ada di sini, kan?" Reyga menaik-turunkan alisnya.

Achel menggerutu dalam hati, "kurang kerjaan banget nih orang."

"Aku antar. Kalau nolak aku cium."

Achel melototkan matanya bulat-bulat bagai tahu yang digoreng dadakan.

Apa? Jadi barusan Reyga mengancamnya? Oh, tenang. Lihat saja nanti, Achel pasti membalas dendam padanya.

"Kamu ini suka sama aku pake malu-malu segala," katanya.

Oke, lelaki itu selain kurang kerjaan juga percaya diri banget.

"Aku enggak suka kamu."

"Lantas untuk apa kamu mengaku pernah bertemu denganku? Hmm, kamu mengode ingin terus bertemu denganku ya?"

Sumpah. Achel ingin muntah. Muntah di seragam laki-laki dosa tidak ya?

"Yah, belum diapa-apain udah mual aja."

Tubuh Achel menegang. Ia menatap tempat sampah yang dilintasinya. Boleh ia buang sosok itu di sana?

***

"Ihhh, sumpah ya Mis itu cowok nyebelin banget banget banget nget," gerutu Achel sambil menghentakkan kakinya.

"Aduh sakit!!"

"Ha?"

"Kakiku kau injak, Chel." Misya meringis seraya mengelus-elus sepatunya.

Achel cemberut saja.

"Lagian ya Chel, Kak Ganteng itu baik, ramah, sopan, lemah lembut, pinter, pokoknya paket komplit deh," ucap Misya dengan mata berbinar. Seolah ia sedang memandangi Reyga saat ini.

Achel bergidik ngeri menatap sahabatnya itu, mungkin saja kan kalau Misya kerasukan? Atau jangan-jangan Reyga pakai Semar mesem?

"Kalau kamu nggak mau, Kak Ganteng buat aku aja deh."

"Lagi ngomongin aku, ya?"

Uhuk. Mereka tersedak makanan masing-masing. Banyak pasang mata pun menoleh mereka akibat suara lantang si kurang kerjaan itu.

"Kak Ganteng!"

"Hay!"

Achel mengembungkan pipinya. Reyga ini suka sekali cari muka di depan sahabatnya. Di belakang Misya aja dia nyebelin banget.

"Nanti mau temenin aku beli buku nggak?"

"Mau dong!" sahut Misya semangat 45. Tapi sayang, Reyga mengajak Achel seorang.

"Dih, buku pelajaran aja diilangin gimana mau deketin cewek. Pasti udah ilang duluan tuh ceweknya," cibir Achel. Tangannya mengaduk-aduk Jus Melon.

"Buktinya kamu nggak ilang. Masih di depan aku."

"Aaaaa! Kak Ganteng so sweet." Misya menangkup kedua tangannya di pipi. Kalau ia jadi Achel, sudah pasti Misya jawab iya-iya aja. Kapan lagi coba diajak jalan sama cowok ganteng?

"Lagian aku mau beli novel, bukan buku pelajaran."

Jlebb. Achel malu sendiri sekarang. Kenapa Reyga ini suka sekali memojokkannya sih? Kenapa orang asing ini masuk begitu saja ke dalam kehidupannya?

"Achel orang mana?"

"Aslinya orang Cikarang, Kak Ganteng." Lagi-lagi Misya yang menjawab. Achel masih memonyongkan bibirnya yang hampir bisa dikuncir itu.

"Oh."

"Kak Ganteng orang mana?"

"Jepara."

"Aku balik." Achel bangkit dari duduknya, namun berhasil di tahan Reyga.

"Kak, stop. Achel pengen sendiri," katanya. Perlakuan Reyga mengingatkannya pada sosok yang kini merantau di Jakarta.

"Cie, udah mulai panggil Kak. Ehem."

"Apaan sih."

Achel melenggang pergi. Tak lagi menghiraukan panggilan Misya yang cempreng itu.

"Kak Ganteng tolong bayarin makan Misya dan Achel ya, Misya mau kejar Achel dulu. Dadah."

Misya lari terbirit-birit menyusul Achel. Sedangkan Reyga dibuat melongo.

"Belum jadi pacar udah mlorotin aja."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Apa Kabar Rindu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang