9. Jalan Bareng

535 28 0
                                    

Ini cerita absurd, buat latihan menulis, kalau mau baca makasih :)
Jangan sungkan untuk kasih krisar biar cerita ini makin baik kedepannya 💜

HAPPY READING ❤

***

[Abaikan orangnya]

Suasana ramai di dalam perut patung kura-kura membuat Achel jengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana ramai di dalam perut patung kura-kura membuat Achel jengah. Ia sengaja mengajak Reyga dan Misya ke Pantai Kartini untuk mengenang masa lalunya dengan Nicho, sang mantan.

Patung kura-kura raksasa yang menjadi saksi bisu bahwa mereka pernah bersama sebelum pada akhirnya harus terpisah.

Achel menangis dalam hati. Melihat huruf raksasa bertuliskan 'Pantai Kartini'. Dulu, mereka berfoto-foto di sana. Berdua. Kadang hingga senja pergi baru mereka meninggalkan tempat itu. Menyisakan kenangan manis yang menjadi sejarah dengan arti yang jelas. Sejarah itu kini di depan mata. Achel merasa kakinya lemas hingga akhirnya ia tersungkur. Misya segera membangkitkan Achel, lalu membawanya duduk di sebuah tempat makan di sana.

Suara ombak kejar-kejaran menghiasi makan siang mereka bertiga. Serta angin pantai yang memaksa menghapus air mata Achel.

Achel menunduk, angin terlalu kencang menabrak mukanya. Hingga terasa debu-debu itu menempel pada wajahnya. Debu-debu luka.

Sekali lagi, angin itu menyeret Achel kembali pada masa-masa yang telah berlalu. Padahal, Achel jelas masih di sana. Buktinya, ia menutup diri untuk seseorang yang belum jelas kepulangannya.

Butir-butir kerinduan itu menetes, menjadi deras. Sesekali Achel mengusapnya, ia memberanikan mendongak menatap air laut yang biru setelah angin sial itu pergi.

Ia mulai memakan makanan pesanannya, ia memilih diam sedari tadi.

Dari awal, Misya sudah menolak ajakan Achel untuk berkunjung ke pantai ini. Bukan karena tidak mau atau tidak menghargai, tetapi karena Misya yakin Achel akan terpuruk. Tempat ini adalah tempat kenangan mereka. Mereka kadang membuang waktu berdua di sini. Dan sekarang, Achel hanya bisa berkunjung ke tempat ini bersama Misya dan orang baru, Reyga. Namun, Achel bersikeras untuk mengunjungi pantai ini. Dia bilang dia kuat, dan akhirnya Misya terbujuk.

Reyga berdeham, membuat kedua gadis itu beralih menatapnya dengan kening berkerut. "Kenapa?" tanya Misya sedikit khawatir.

"Tersedak," jawab Reyga seraya memegangi lehernya.

Melihat Reyga batuk-batuk, membuat Misya meringis. Ia kemudian menyerahkan minumannya setelah melihat gelas Reyga kosong. Lelaki itu telah menyeruput teh dingin itu hingga habis.

"Kak Reyga baik-baik saja kan ya?"

"Iya, Misya."

Dari pagi hingga siang ini, tak ada topik yang menarik untuk mereka bahas.

Apa Kabar Rindu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang