Hujan masih saja mengguyur sejak pagi. Misya panik ketika menoleh ke bangku Achel yang kosong. Achel di mana?Misya akhirnya berjalan keluar kelas, siapa tahu Achel di sana atau sedang bersama Reyga.
Misya sudah mencarinya di kantin, Achel tidak ada di sana.Misya membulatkan mata mendapati Reyga berjalan sendiri. Misya akhirnya berlari menghampiri Reyga dengan keberanian. Menyingkirkan rasa kecewanya kemarin. Meskipun ucapan Reyga menggores luka di hatinya.
"Kak Reyga!!"
Reyga menghentikan langkahnya. Menunggu Misya menyusulnya.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"A ... Ach ...,"
"Achel kenapa?" potong Reyga panik. Ia tidak sabar menunggu ucapan Misya yang terjeda oleh napas terengah-engahnya.
"Kak Reyga lihat Achel?"
"Ache ...,"
"ITU ACHEL!!!"
Misya menunjuk ke lapangan upacara. Reyga menoleh mengikuti arah tunjuk Misya. Reyga mendapati gadis memakai jas hujan biru di tengah lapangan.
"Beneran itu Achel? Achel ngapain?" tanya Reyga tidak paham akan aksi Achel yang tercetak aneh di matanya.
"Susah ya jelasin sama orang yang nggak kenal Achel. Kak Reyga buruan susul Achel!" Misya menggoncangkan tubuh Reyga yang diam tak bereaksi apa-apa. Sekarang, Misya saja wajahnya panik bukan main. Katanya suka, kok biasa aja?
"Kak Reyga cepetan!"
"Aku nggak bisa susul Achel, itu jas hujan aku di pakai Achel," pekik Misya. Suaranya yang cempreng merusak suasana pendengaran Reyga saat ini.
"Aku takut Achel kenapa-napa!"
"Kak Reyga, ayo dong tolongin Achel!"
"Aku nyusulinnya gimana? Aku nggak bawa payung, Misya." Reyga menatap Achel dengan tanda tanya. Apa yang dilakukan gadis itu?
Akhirnya Misya menghentikan menggoncangkan bahu Reyga. Ia kemudian berlari meninggalkan Reyga.
Tidak ada lima menit Misya kembali bersama Reyga dengan membawa payung berwarna ungu.
"Percuma Kak Reyga teriak, Achel nggak akan nurut. Susul Achel pakai payung ini ya? Ini payung Achel."
"Kalau Achel bawa payung, kenapa dia ambil jas hujan kamu?"
"KAK REYGA MAU NOLONGIN ACHEL NGGAK SIH?!!!!"
Reyga langsung menyambar payung di tangan Misya. Tanpa berpikir panjang ia berlari menyusul Achel yang tengah asik dengan hujan di tengah lapangan tanpa menghiraukan teman-temannya yang membincangkannya.
Reyga kini telah berada di samping Achel, Achel menyadari itu.
"KAK REYGA NGAPAIN?!" Achel mengeraskan suaranya. Suara rintikan hujan terlalu deras saat ini sehingga butuh kekuatan ekstra untuk mengeluarkan suaranya.
"ACHEL AYO BALIK! BENTAR LAGI BEl!!"
"KAK REYGA BALIK AJA! BIARIN ACHEL DI SINI!"
"MISYA SURUH AKU KE SINI! KASIHAN MISYA DARI TADI KHAWATIR SAMA KAMU!"
Misya? Saat itu juga Achel menoleh mencari Misya. Dan benar, Misya tampak berkacak pinggang sambil mondar-mandir dari kejauhan.
Reyga langsung menarik tangan Achel. Membawanya pergi dari guyuran hujan.
"Dia suka kamu. Tolong, jangan buat dia kecewa. Untuk aku, sahabatmu."
Ucapan Misya beberapa hari yang lalu masih tergiang di telinga Achel. Kemudian Achel menuruti Reyga yang membawanya pergi. Kalau Reyga sakit gara-gara nemenin Achel main hujan, sama saja ia menambah luka di hati Misya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Kabar Rindu?
Teen Fiction[PROSES REVISI] #71 Teen fiction (13/08/2018) #1 dearmantan (20/05/2019) Fachela Anjasmara, biasa dipanggil Achel. Ia berpisah dengan mantannya, Nicho, hanya karena mengejar cita-cita masing-masing. Dalam cerita ini, kalian bisa tahu sakitnya menung...