3. Kesal

954 44 16
                                    

"Jika bertemu denganmu hanya terlampaui dalam mimpi maka aku akan terus bermimpi."

-Apa Kabar Rindu?-

"Nicho kapan pulang ya, Mis?"

Misya menghela napas. Sudah banyak kali Achel menanyakan itu padanya. "Coba tanya Geva."

"Ih, Geva nggak ada bales. Sok-sokan cuek, ditelpon juga nggak aktif. Masih hidup kan dia?"

"Udah mati. Perasaannya."

"Ngarep balikan kan lo!"

Mereka kini sedang berjalan di sudut koridor menuju parkiran.

Misya menyikut lengan Achel. "Apaan?"

Achel mengikuti arah pandang Misya. Setelah tahu siapa sosok itu, Achel membuang napas gusar.

"Hai Achel, Misya."

"Hai Kak Ganteng." Seperti biasa, hanya Misya yang membalas ucapan Reyga. Entah sapaan maupun pertanyaan.

"Yuk ke toko bukunya sekarang aja."

"Achel kayaknya nggak pernah bilang mau deh."

"Masih kayaknya."

"Emang nggak pernah!"

"Ssst!" Misya membungkam mulut Achel dengan tangannya. "Jangan keras-keras."

"Ya udah kalian aja yang pergi susah banget." Achel meninggalkan keduanya dengan kaki yang dihentakkan. Enak saja Si Reyga itu, baru kenal aja udah sok-sokan ngajak kencan pakai alasan ke toko buku.

***

Suara musik gemericik air hujan sudah lebih dari sepuluh kali diputar Achel. Namun matanya masih saja membuka. Sudah hampir satu jam jua ia mengatupkan matanya namun tetap tak bisa tertidur.

Ia sudah mencari cara agar insomnianya sembuh, tetapi tetap aja ia tidak bisa tertidur. Mulai dari cara memijat jari kelingking, download suara air hujan, dan lainnya.

"Nicho lagi mikirin Achel kali, ya?"

Konon, entah mitos atau fakta, katanya orang yang tak bisa tidur sebab ada sosok yang memikirkan atau merindukannya. Kalau itupun benar, Achel senang. Tetapi juga sedih karena melukis warna hitam di bawah matanya. Sial.

Handphonenya berdering. Segera ia angkat tanpa melihat siapa penelepon itu. Semoga saja Nicho.

"Halo?"

Achel mengernyit, suara Nicho kok beda? Apa jangan-jangan bukan Nicho yang meneleponnya?

Achel menurunkan handphone dari telinganya, menatap nama yang terpampang di layar yang menyala itu.

Nomor tak dikenal.

"Achel, belum tidur, ya? Ini aku Kak Ganteng."

Achel menyebut istighfar dari hati. Sabar, Chel, orang sabar disayang Lee Donghae.

"Katanya nggak mau dipanggil Kak Ganteng, gimana sih?!" Nah, kan, Achel selalu sensitif kalau berurusan dengan Reyga itu. Menyebalkan, sih!

Apa Kabar Rindu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang