4. Abang time

5.4K 271 8
                                    

Bahagia itu sangat sederhana, Quality time dengan orang terdekat udah cukup.

-Aqueesya Thalita Keyraniel

AUTHOR POV

Sesuai permintaan Thalita, hari ini abangnya harus mentraktir es krim. suara bel terdengar lima menit yang lalu, tapi Thalita masih mencatat materi di papan tulis. Ia tidak terburu buru dengan traktiran es krim itu, lagi pula biasannya Athala suka nongkrong sama teman temannya biarlah Thalita memberi waktu sedikit.

"Tha lo gak pulang? Gue udah selesai piket nih." Tanya Kesha menautkan alisnya bingung.

"Iya ini bentaran, kalo lo pulang duluan pulang aja. Gue mau pergi sama Athala." jawap Thalita masih fokus dengan catatannya.

"Gak deh, gue barengan sama lo aja keluarnya. Takut sekolah udah sepi." ucap kesha menoleh ke sekitarnya memastikan tidak ada hal yang aneh disini. Benar sekolah ini mulai sepi, bahkan di kelas IPA 2 hanya tinggal mereka berdua. Sedangkan Daira dan Karin pulang duluan karena sudah dijemput.

"Penakut lo, orang masih rame di luar. Udah yuk" Thalita membereskan bukunya, lalu menyampirkan tasnya ke punggung.

Mereka berjalan di koridor yang mulai sepi, tapi masih ada yang melakukan kegiatan disini, biasanya ekstrakurikuler. setelah sampai di gerbang Kesha pamit karena ia sudah di sopirnya. Sedangkan Thalita melanjutkan jalannya ke parkiran. Dari jauh sudah terlihat anggota ALETHEIA berkumpul. Mereka bercanda sepertinya.

"Aduh cantik udah pulang nih." ucap dodi melihat Thalita berjalan mendekat ke arah mereka. Thalita hanya tersenyum tipis menanggapinya. Kemudian tatapannya beralih pada Athala yang sibuk dengan ponselnya, apa lagi kalo bukan nge game.

"Abang ayo pulang." rengek Thalita melihat athala masih tidak sadar jika ada Thalita.

"Woi bego, di tunggu adek lo tuh." ucap Darryl yang duduk diatas motornya. sedangkan Athala hanya melihat Thalita sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.

"Hahah mampus dicuekin." celetuk Bryan. Sejak dulu Thalita tidak pernah akur dengan Bryan, meskipun gak sekelas. Awalnya Thalita gak sengaja ngelempar sepatu, eh tau taunya kena kepala Bryan, waketos songong itu.

"Diem lo, dasar dugong pala botak." ejek Thalita

"Yee dari pada lo Belut kadas kurap." balas Bryan. Thalita hanya menghela napas pelan, tidak ada gunanya berdebat dengan makhluk satu ini.

"Abang ayo katanya traktir es krim." Thalita cemberut, dia cewek sendiri lagi diantara 35 cowok ini.

"Hm." jawab Athala masih sibuk dengan game nya, ia asik bermain dengan sekumpulan kakak kelasnya itu. Revan, Aldo, Diki, Beni, Satria dan Rizky.

Alvino melihat Thalita merajuk hanya terkekeh geli. Menurutnya Thalita cemberut itu sangat menggemaskan.
Ia melepas hoodie nya, lalu diserahkan ke Thalita.

"Pake, cuaca panas hari ini." titah Alvino dengan lembut.

"Ekhemmmm." kompak anggota ALETHEIA.

Thalita menerima hoodie itu tersenyum manis, tapi itu hanya berlaku beberapa detik saja. Kemudian ekspresinya kembali cemberut melihat Athala yang tidak peduli dengannya.

ELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang