6. With you

5.2K 219 22
                                    


"Aku mencintaimu tulus, bukan karena permintaan ataupun paksaan."

-Nathaniel Alvino Davario

AUTHOR POV

Sesampainya di Mall terkenal di Jakarta, mereka menyelusuri dengan pasangannya masing masing, itu hanya berlaku pada Kevan dan Daira, yang lainnya ah calon pasangan. Maybe. Athala dan Karin, Lanno dan Elena, Darryl dan Kesha, Kevan dan Daira lalu Alvino dan Thalita.

Berbicara dengan Alvino dan Thalita, sejak memasuki mall mereka terlihat sangat akrab, terlihat lebih dekat dari biasannya. Bahkan seperti sepasang kekasih, tangan Alvino yang menggenggam tangan Thalita begitu erat, enggan untuk dilepaskan. Sekali mereka tertawa, entah apa yang mereka bicarakan.

Sahabat Alvino saling menatap lalu menyunggikan senyum penuh arti. Mereka senang Alvino bisa tertawa lepas melupakan masalahnya sesaat. Mereka senang Alvino telah menemukan kebahagiaannya yang dari dulu ia harapkan.

Mereka bersepuluh memencar, biarkan mereka menikmati masa ini. Masa yang indah, masa yang paling disukai para remaja. Mencoba melupakan masalahnya sejenak dengan kebahagiaan yang menyapanya sesaat dan kemudian menghadapi masa depan yang rumit maupun keji.

Sekarang Alvino dan Thalita menuju toko sepatu, Alvino mengajak Thalita untuk menemaninya memilih sepatu.

"Tha ini bagus gak?" ucap Alvino menunjukan sepatu yang ia pilih.

Thalita yang sibuk memilih sepatu reflek menoleh.

"Bagus sih, tapi gak cocok sama lo. Bentar ini gue lagi pilihin." jawab Thalita kembali fokus memilih sepatu.

Terkadang bibirnya kengeluarkan gerutuan kecil, terkadang pula mengerucutkan bibirya. Entah apa yang membuat gadis itu kesal. Alvino diam diam tersenyum geli melihat gadisnya itu. Iya dia gadisnya, Alvino tidak membiarkan siapapun merebut gadisnya.

"Nah nemu juga, ini coba. Bagus gak? Cocok gak sama lo? Ukuran lo berapa? Lo suka warnanya kan? Modelnya simpel tapi baguskan? Yakan? Jawab dong al." cerocos Thalita tanpa henti dengan menunjukan sepatu pilihannya. Betul sepatu itu modelnya simple tapi itu sangat bagus cocok untuk remaja masa kini.

"Gimana bisa jawab lo nya nyerocos mulu." Alvino mendelik kesal.

"Hehe, yaudah jadi gimana?" tanya Thalita mengangkat sebelah alisnya.

"Bagus gue suka, selero lo cocok sama gue. Jadi makin sayang." ucap Alvino dengan mengacak rambut Thalita pelan.

"Gembel. Udah sana ke kasir." Thalita mendorong Alvino, supaya Alvino gak melihat wajahnya sudah memerah karena ucapan Alvino tadi.

Alvino akhirnya berjalan menuju kasir tapi sebelum itu ia mengucapkan kalimat yang benar benar membuat Thalita malu setengah mampus. Sampai ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Bilang aja lo gak mau ketauan kalo lagi blushing." kalimat itu yang Alvino lontarkan.

'Sial' batin Thalita dengan menutupi wajahnya.

••••••

"Lo mau pesen apa Tha?" tanya Alvino

ELTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang