~Tatapanmu, ragamu, senyummu, bahkan setiap hembusan nafasmu adalah hidupku. Jika sedetik saja raga ini tidak melihatmu, maka jiwaku akan tenggelam dalam kalbu yang sendu~
————————————
Sungguh sial! Ketidak beruntungan selalu menghantui Sena. Bagaimana tidak? Makhluk menjengkelkan satu ini selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
"Apa maumu sebenarnya Mingg! Astaga bisa gila aku!"
"Eits .... Sena, kau tak ingat siapa yang menyelamatkanmu minggu lalu?"
Selalu seperti itu. Saat Sena jenggah dengan keberadaan Mingyu, lelaki itu selalu mengungkit suatu hal yang memberatkan Sena.
"Terserah!" langkah lebar Sena meninggalakan Mingyu yang terkekeh geli
Sena berjalan melewati koridor kampus yang seharusnya ia masuki minggu lalu. Sekarang, karena kecelakaan sialan itu ia harus mengejar ketinggalannya. Dan lebih sialnya lagi ia satu kampus dengan Mingyu.
Untung saja Sena tak satu kelas dengan Mingyu, karena Sena mengambil jurusan hukum sedangkan si Aming itu bisnis. Ia heran, memang ada yang mau berbisnis dengan kecebong itu?
Sena tak melihat kedepan, ia asik bergelayut dengan imajinasinya membayangkan bagaimana kecebong hitam itu seperti Baekhyun.
Bruk!
"Auch! Kau buta eoh!"
"Maafkan aku no——Sena!" merasa namanya disebut, Sena mendongak melihat lelaki yang menabraknya.
"Astaga Jihoon?! Kau kah itu?!" tanya Sena memastikan apa benar lelaki di depannya ini Jihoon teman Senior High School nya dulu?
"Hai Sena! Sudah lama tak bertemu yaa ... Apa kau tau kala——Hmmmpp ... "
Mingyu datang membugkam mulut Jihoon yang tambah membuat Sena bingung.
"Tunggu ... Kalian ini kenapa? Kau mengenalnya Ming?"
"Ahh ... Sena. Kami saling mengenal, boleh aku meminjamnya sebentar?"
"Ikut aku!" Mingyu menarik tangan Jihoon menjauhi Sena.
Gadis itu pun tak ambil pusing, ia melanjutkan langkahnya yang tertunda.
"Yak lepaskan! Yak Mingyu!"
"Kau gila eoh? Berhentilah mendekatinya! Kau akan membuat Baekhyun semakin marah!"
"Aish benar-benar ... Kalian masih menuduhku sekongkol dengan Kim Dae In?" perkataan putus asa Jihoon tak menggoyahkan pertahanan Mingyu
"Kami belum percaya padamu Hoon. Kim Dae In adalah ayahmu, dan bisa jadi kau saat ini sedang bersandiwara"
"Terserah jika itu yang kalian pikirkan, tapi jangan halangi aku untuk berteman dengan Sena. Setidaknya aku ingin melindunginya"
Langkah kaki Jihoon bergerak meninggalkan taman belakang kampus yang sudah sepi, menuju dimana kelasnya berada.
»»««
Suasana masih tidak terlalu sepi, dosen yang mereka tunggu pun belum datang. Sena lebih memilih memejamkan kedua matanya, mungkin dengan mendengarkan musik beban di pikirannya akan berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Pain
Fanfiction(n.) hocus Byun Baekhyun Hidup adalah jalan dimana kita harus menjatuhkan sebuah pilihan. Kita bahkan tidak tahu apakah keputusan yang kita pilih akan membahagiakan kita atau justru menjatuhkan kita sedalam-dalam nya. Sekali lagi, tak ada yang tau a...