17 - All That Revealed

1.9K 267 40
                                    

~Semua pasti ada masanya, dimana kau berada diatas dan kapan kau berada di bawah. Jangan salahkan Tuhan karena memang hidup selalu penuh liku~
———————————
































































































































































Khusus part ini, kalian harus bener-bener nyimak. Baca pelan-pelan biar nyambung. OK😉

»»««

Perjalan dari Seoul menuju Busan memang memakan waktu yang tak sedikit, setelah insiden memalukan yang Sena alami, terlihat gadis cantik itu kini tertidur pulas. Dua pria yang tadi sempat memarahi gadis itu kini hanya terdiam dan fokus memandang ke depan.

"Hoon," lelaki Kim itu sekarang berkencan dengan ponselnya

"Hmm?" sautan acuh itu berhasil mengundang decakam kesal dari Mingyu

"Ck! Kita sudah sampai. Lebih baik kau bangunkan Sena, keasikan bermain game memang selalu membuatmu lemot" belum sempat Jihoon protes, lelaki tan itu sudah lebih dulu meninggalkannya

Jihoon hanya bisa menghela sabar, ia tahu jika Mingyu adalah manusia yang benci kehadiran game di dunia ini. Bagi Mingyu, untuk apa membuang waktu dengan alat tak berguna itu sedangkan kau bisa melakukan banyak hal yang lebih bermanfaat dari pada menonton sekumpulan perang dengan tokoh wanita sexy di dalamnya.

Sungguh sesuatu lelaki itu.

Sekarang. Dari pada dirinya terkena amukan lagi, lebih baik ia membangunkan macan betina cantik yang tengah tertidur di belakangnya itu. Terus ingatkan Jihoon untuk membangunkan gadis cantik itu dengan cara yang sehalus mungkin, Sena bisa saja mencakarmu karena telah mengganggu tidur cantiknya.

"Sena, kita sudah sampai. Sam menunggumu" perlahan tapi pasti kedua mata sayu itu mulai terbuka

"Eoh? Kita sudah sampai? Aish. Kenapa kau tak membangunkanku sedari tadi Jihoon. Kau memang payah" mendengar amukan Sena yang terlalu mendadak membuat lelaki Kim itu terbengong tak habis pikir. Kalau tau ia akan tetap kena marah, kenapa tak sedari tadi saja ia membangunkan Sena dengan menyumpat hidung gadis itu?

Biar sekalian saja ia kena marah. Jihoon benar-benar harus sabar dengan sifat asli Sena yang menjengkelkan ini.

Gadis cerewet itu meninggalkan Jihoon yang sedang mengumpat pelan, menuju sebuah rumah sederhana yang sangat nyaman di dalamnya. Sena juga melihat Mingyu berdiri di depan pintu masuk rumah itu, mungkin terlalu kesal karena menunggu lama.

"Yak! Kenapa lama sekali eoh? Disini dingin asal kau tahu" sungut Mingyu setibanya Sena disana

"Salahkan temanmu itu yang tak membangunkanku" ucap acuh Sena mulai membuka pagar yang menjulang tinggi itu. Rumah ini memang sederhana dengan banyak taman dan juga kolam ikan di dalamnya, Sena bahkan sangat ingin memiliki rumah bergaya alam seperti ini

"Dasar gadis cantik licik yang suka memutar balikkan fakta" cibir Jihoon yang baru saja datang, terlihat lelaki manis itu mengembungkan kedua pipinya lucu

"Astaga! Kiyowo ... Annyeong adik manis, berapa umurmu eoh?" canda Sena pada Jihoon yang ia anggap sebagai balita manis

"Menjijikkan. Ayo masuk! Aku yakin Sam pasti sangat merindukanmu" Jihoon melangkah terlebih dulu meninggalkan Sena dan Mingyu

Through the PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang