~Hanya dengan sebuah kebahagiaan kecil, senyum tulus ini dapat terukir. Dan karena dirimu lah kesempurnaan kini melengkapi hidupku, tak ada kata menyesal atas apa yang terjadi, menganggap semuanya adalah cobaan dari Tuhan agar kau senantiasa mengingat-Nya~
————————————
Mengiringi langkah dengan bersenandung kecil, memantapkan tekad dengan niat baik, menghilangkan segala keraguan dengan meyakinkan diri bahwa semua akan berakhir bahagia suatu hari nanti.
Tapi cobaan agaknya kembali menguji seberapa sabar seorang manusia, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Hanya Tuhan yang memiliki segala kesempurnaannya. Semua orang, pasti memiliki sisi gelap yang tak pernah diumbar kepada siapapun. Sisi gelap dimana ia rapuh, lemah, dan tak berdaya. Mereka selalu menyimpannya tanpa seorang pun tahu.
Sena harap ini adalah kali terakhir, ia mendapati orang-orang yang ia sayangi bersedih. Ia sakit melihat air mata mereka, ia sesak melihat kepiluan mereka. Mengapa Tuhan dengan tidak sabarnya terus memberikan cobaan disaat umatnya ingin sedikit saja merasakan kebahagiaan.
Setelah menemui Kyungsoo, Sena berniat ingin menjenguk Kim Dae In dan yang lainnya. Tapi belum sempat ia memasuki kantor polisi, sebuah ambulance dengan kecepatan tinggi melaju hebat di depannya, benda besi itu menggotong seseorang yang sudah tak berdaya dengan darah di sekujur tubuhnya. Sena ketakutan, firasatnya benar-benar tidak baik.
Setelah ambulance pergi, gadis Jeon itu mencoba mencari tahu sesuatu. Ia tidak tenang, gelisah menderanya. Samar-samar Sena dapat mendengar seseorang tengah memperbincangkan korban bunuh diri yang baru saja dibawa oleh ambulance. Dan dua kata yang dapat Sena cerna dari sekian banyak kalimat yang di dengarnya adalah nama Kim Taeyeon.
Kim Taeyeon memutuskan mengakhiri hidupnya dengan meloncat dari atap gedung setinggi 50 meter.
"Tuhan tolong selamatkan nyawanya" panjatan do'a Sena yang senantiasa berdiri di depan ruang IGD salah satu rumah sakit di Seoul, Sena segera menyusul ambulance yang nembawa Kim Taeyeon
"Sena" dengan gerakan cepat, Sena mendekap tubuh hangat di depannya. Terisak pelan dan bergumam bahwa saat ini ia ketakutan
"Sudah, semua akan baik-baik saja" Baekhyun mencoba menenangkan Sena, membawa gadis itu untuk duduk dan menceritakan semuanya
Baekhyun buru-buru datang kemari saat Sena menelfonnya dengan suara tercekat, mengatakan bahwa saat ini ia berada di rumah sakit, ia ketakutan. Dan tanpa pikir panjang, Baekhyun bergegas meninggalkan pekerjaannya, ia khawatir pada Sena.
"Ada apa Sena? Kenapa kau bisa ada disini?"
"Ki-kim Taeyeon, dia saat ini kritis Baek. Ia melompat dari atas gedung kantor polisi, kondisinya tak baik-baik saja. Aku takut" jelas Sena dengan tangan yang senantiasa mencengkram baju Baekhyun
"Kau sudah menghubungi Jihoon?" tanya Baekhyun yang mendapat gelengan dari Sena "Aku akan menelfonnya, jangan terlalu takut eoh" Baekhyun sangat khawatir dengan kondisi Sena, gadis itu ketakutan. Ia ketakutan akan trauma yang dialami, Baekhyun mengerti bagaimana perasaan Sena. Gadis itu kembali mengingat Jiae, mengingat kesalahannya pada Jiae
Setelah mengubungi Jihoon, lelaki Byun itu kembali mengelus punggung Sena, mencoba menenangkannya. Tak bisa di pungkiri ia dan Jihoon pastinya juga sangat sedih sama seperti Sena. Walaupun Kim Taeyeon adalah wanita jahat, tapi dulu ... Wanita itulah yang selalu mengerti dirinya dan juga Jihoon, hingga semuanya berakhir hilang karena obsesi wanita itu yang ingin memiliki Baekhyun. Tapi semuanya tidak menetap pada kebencian, bagaimana pun juga Kim Taeyeon adalah sepupunya, keluarganya. Baekhyun mengerti bagaimana berada di posisi wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Pain
Fanfiction(n.) hocus Byun Baekhyun Hidup adalah jalan dimana kita harus menjatuhkan sebuah pilihan. Kita bahkan tidak tahu apakah keputusan yang kita pilih akan membahagiakan kita atau justru menjatuhkan kita sedalam-dalam nya. Sekali lagi, tak ada yang tau a...