~Bolehkah aku menyerah dan pergi? Aku tak sanggup jika seperti ini. Ini terlalu sesak dan menyakitkan~
—————————————
Mobil putih berkelas teparkir asal di pekarangan rumah bergaya semi klasik. Keempat lelaki keluar secara tegesa guna memasuki rumah besar itu.
Seolah mendapatkan pukulan telak, Baekhyun tak lagi bisa menopang tubuhnya. Lelaki tampan itu terhuyung kebelakang tak kala raganya sempurna memasuki rumah besar keluarga Jeon.
Netra lelaki itu memanas mendapati keadaan rumah yang bisa dibilang hancur tak tersisa, bahkan untuk berjalan pun harus terhalang oleh benda-benda yang berserakan acak.
Melihat kondisi sahabatnya, Kai menopang tubuh Baekhyun agar tetap berdiri tegak selagi Mingyu dan Sehun membalik sofa didepan mereka untuk mengistirahatkan lelaki itu.
"Hyung ... Aku dan Sehun akan mencari keatas. Kau lebih baik disini bersama Baekhyun hyung" tukas Mingyu yang khawatir dengan keadaan Baekhyun
"Ti–Tidak ... Aku harus ikut" lirih Baekhyun bersamaan dengan keringat dingin yang mengalir deras di lehernya
"Tidak Baek! Jika kau masih ingin disini dan mencari Sena, lebih baik kau pulihkan kondisimu! Atau aku akan menyeretmu ke rumah sakit sekarang juga!" marah Kai
Lelaki tan itu tak akan membiarkan kondisi Baekhyun semakin memburuk. Pria itu sudah tak kuat, ia lelah ... Teramat lelah. Kai yakin jika Baekhyun memaksakan kondisinya, pasti lelaki itu akan terbujur lemah di bangsal rumah sakit besok.
Kai, bahkan semua orang tau bagaimana hancurnya Baekhyun. Jika dilihat sekilas pria itu nampak baik-baik saja, tapi tidak dengan jiwanya. Lelaki itu berusaha menutupinya dengan bekerja, bekerja dan bekerja. Ia tak lagi mempedulikan tubuhnya yang sudah berontak kelelahan.
Mendengar kebisuan Baekhyun yang nampaknya memilih diam dan istirahat, membuat Mingyu serta Sehun bergerak naik kelantai dua rumah itu. Mereka melangkah dengan Mingyu yang memimpin di depan sementara Sehun mengikuti langkah perlahan lelaki tan itu.
Mingyu memutar knop pintu kamar Sena, masuk lebih dalam dan meneliti kamar bernuansa pink itu. Sesaat kedua alis lelaki tan itu berkerut menjadi satu menandakan jika ada yang janggal disini.
"Kenapa hanya kamar ini yang rapi?" tanya Sehun yang mulai mengelilingi ranjang Queen size milik Sena
"Ini aneh hyung ... Kenapa hanya kamar Sena yang tak tersentuh, semua ruangan di rumah ini hancur berantakan dan hanya kamar Sena yang masih baik-baik saja?"
"Aku juga bingung Ming ... "
"Apa mereka tidak memasuki ruangan ini?" lirih pelan Mingyu sembari menatap lekat figura yang terpajang indah diatas nakas
"Mingyu!" seru Sehun lantang membuat pria tan yang dipanggilnya menoleh bingung
"Wae? ... " Mingyu bergerak perlahan menyusul Sehun menuju nakas sebelah kiri
"Mingyu cepatlah! Lihat ini!" lantang Sehun kembali
Mingyu dapat melihat jika lelaki susu itu memegang sebuah kertas kecil seperti note tapi lebih besar. Semakin dekat, Mingyu semakin dibuat bingung kala melihat raut pucat dari hyung–nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Pain
Fanfiction(n.) hocus Byun Baekhyun Hidup adalah jalan dimana kita harus menjatuhkan sebuah pilihan. Kita bahkan tidak tahu apakah keputusan yang kita pilih akan membahagiakan kita atau justru menjatuhkan kita sedalam-dalam nya. Sekali lagi, tak ada yang tau a...