~Adakah yang bisa diharapkan di dunia ini selain kehadirannya? Hidup rasanya tidak berarti jika tanpa dirinya untuk menemani~
————————————Hari ini udara terasa sejuk, namun tidak dengan hati ini, terasa sangat sesak setiap kali menghembuskan nafas. Adalah obat yang bisa menyembuhkan asma akan cinta? Jika ia, Baekhyun akan membelinya untuk ia minum seumur hidup, karena nyatanya hanya untuk berdiripun ia tak sanggup jika tidak di sanggah oleh sosoknya. Jika bukan karena ia mempunyai tanggung jawab sebagai seorang ayah, Baekhyun akan memilih untuk ikut dengan istrinya.
Dramatis. Kenapa Baekhyun merasa hidupnya bagaikan drama Korea yang tragis, sangat memuakkan. Ada kalanya ia lelah dengan semua sesak yang ia rasa, ingin sekali mencoba melupakan dan memulai yang baru, namun hal itu akan sia-sia mengingat hanya Sena lah yang ia pikirkan.
Entah kenapa hatinya terasa kaku dan tidak bernyawa, padahal di depan sana, sosok Jung Hera dengan sabar selalu menanti kehadirannya. Walau sering Baekhyun menolak, namun Jung Hera tidak menyerah akan dirinya. Haruskah ia melupakan Sena dan melihat Hera?
"Hyung!" seruan itu terus saja membuat telinga Baekhyun penging
"Aku tidak tuli Sehun" Baekhyun memilih keluar dari mobil, Sehun memang senang sekali membuat mood nya buruk
"Aku sudah memanggilmu hampir sepuluh kali, dan lihat sikapmu ini" sungutnya membuat Baekhyun memutar bola mata jengah
"Aku tidak menyuruhmu memanggilku" lagi. Sehun sudah cukup kebal dengan mulut pedas Baekhyun saat ini
Lelaki Byun itu merubah diri sangat cepat. Dingin, dan tidak punya perasaan. Bahkan Baekhyun lebih cocok di sebut mafia atau psychopat, tidak ada yang berani bicara dengan lelaki itu. Para karyawan akan langsung mundur ketika melihat wajah tanpa ekspresi milik Baekhyun, lebih parahnya, lelaki Byun itu selalu marah dengan apa saja san siapa saja.
"Apa sekarang kau yang tuli Sehun" seketika lelaki bermarga Oh itu berjingkat dan dengan cepat menyusul Baekhyun
Mereka telah tiba di perusahaan milik Baekhyun, mereka berdua berjalan berdampingan dengan Sehun yang selalu tersenyum dan membungkuk pada karyawan, namun tidak dengan Baekhyun, lelaki itu hanya menampilkan ekspresi datar. Karyawan yang membungkuk hormat tidak dihiraukan oleh Baekhyun.
"Hyung, setidaknya kurangilah wajah datarmu itu. Kemarin kau membuat seorang anak menangis karena ulahmu" ujar Sehun berbisik
"Salahkan dia yang mengataiku ahjussi kesepian" Baekhyun hanya menampilkan wajah datar, namun Sehun sudah hampur terbahak mendengar pengakuan itu, ia masih sangat ingat jika kemarin lelaki Byun itu di buat kesal karena seorang anak mengatainya ahjussi kesepian karena duduk di taman sendiri
Lift di depan mereka berdentung, tak ingin membuang waktu, Baekhyun serta Sehun bergerak memasukinya. Lantai yang akan mereka tuju adalah lantai 25, tempat dimana rapat para kolega dilaksanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through the Pain
Fanfiction(n.) hocus Byun Baekhyun Hidup adalah jalan dimana kita harus menjatuhkan sebuah pilihan. Kita bahkan tidak tahu apakah keputusan yang kita pilih akan membahagiakan kita atau justru menjatuhkan kita sedalam-dalam nya. Sekali lagi, tak ada yang tau a...